Latar belakang : Lanjut usia (lansia) merupakan seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih, dan secara fisik terlihat berbeda dengan kelompok umur lainnya. Lansia mengalami penurunan fisik, mental, dan sosial yang berdampak pada kesehatan rongga mulutnya. Pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh manusia. Tujuan: mengetahui hubungan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut terhadap kehilangan gigi pada lansia posyandu ngudi utomo, sukoharjo. Metode: Penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan desain potong lintang. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Data diambil menggunakan alat ukur berupa kuesioner dan hasil pemeriksaan gigi hilang pada lansia. Hasil: Data yang diperoleh dari penelitian ini diuji dengan Spearman Rank Correlation Test mendapat P-value sebesar 0,44 atau p>0,05, menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut terhadap kehilangan gigi pada lansia. Simpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut terhadap kehilangan gigi di Posyandu Lansia Ngudi Utomo, kelurahan Sukoharjo.
Composite resin is the most widely used restorative material due to its aesthetic properties, however, it has a drawback, namely edge leakage either by the polymerization process or by the release of components during the usage process. Therefore, composite resins containing fluorine has been developed as an effort to increase the success of restorative treatment by minimizing the occurrence of secondary caries or recurrent caries around the edges of the restoration. Composite resin releasing fluorine does not show a burst effect like the glass ionomer cement, but the pattern of fluorine release is low and constant. This was a pure laboratory experimental study. Samples were 25 maxillary 1st premolars prepared by class 1 cavity and filled with fluorine composite resin Tetric N-Ceram (Ivoclar Vivadent, Liechtenstein). Samples were divided into five groups that were immersed in sterile distilled water for 1, 7, 14, 21, 28 days, followed by 5% methylene blue for 4 hours. Edge leakage test using USB Digital Stereo Microscope used dye penetration method. Edge leakage was measured at the penetration depth of 5% methylene blue which was evaluated along the mesial and distal side of the restoration wall, then the side with the deepest color penetration was selected. The LSD test result showed that there was a significant difference between group A and the other four groups. In addition, there was no significant difference among the four groups (B, C, D and E). In conclusion, marginal leakage of the composite resin showed a constant value in each group according to a constant rate of fluorine release as well. Keywords: fluorine release rate; fluorine composite resin; restoration; secondary caries Abstrak: Resin komposit merupakan bahan restorasi yang memiliki kekurangan yaitu kebocoran tepi oleh proses polimerisasi maupun terlepasnya komponen. Resin komposit dengan kandungan fluor dikembangkan sebagai upaya untuk meningkatkan keberhasilan restoratif dengan meminimalkan terjadinya karies sekunder di tepi restorasi, dimana pelepasan fluornya tidak menunjukkan burst effect, melainkan pola pelepasan fluor rendah dan konstan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh laju pelepasan fluor pada resin komposit berfluor terhadap kebocoran tepi. Jenis penelitian ialah eksperimental murni laboratorik. Sampel berupa gigi premolar 1 rahang atas yang dipreparasi kavitas kelas 1 dan ditumpat menggunakan resin komposit berfluor sejumlah 25 buah. Sampel dibagi atas lima kelompok (A – E) untuk dilakukan perendaman dalam akuades steril selama 1, 7, 14, 21, dan 28 hari, dilanjutkan dengan methylene blue 5% selama 4 jam. Uji kebocoran tepi menggunakan USB Digital Mikroskop Stereo dengan metode penetrasi zat warna. Kebocoran tepi diukur pada kedalaman penetrasi methylene blue 5% dievaluasi sepanjang dinding restorasi sisi mesial dan distal, kemudian dipilih sisi dengan penetrasi warna terdalam. Hasil uji LSD menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara kelompok A dengan empat kelompok lainnya, dan tidak terdapat perbedaan bermakna antara keempat kelompok yaitu B, C, D dan E. Simpulan penelitian ialah kebocoran tepi resin komposit menunjukkan nilai konstan pada setiap kelompok sesuai dengan laju pelepasan fluor yang konstan juga. Kata kunci: laju pelepasan fluor; resin komposit berfluor; restorasi; karies sekunder
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.