Backpropagation merupakan bagian dari Jaringan Syaraf Tiruan (JST) yang berlapis banyak. Dalam penelitian sebelumnya tentang Penerapan JST Metode Backpropagation Dalam Mengklasifikasikan Pasien Pasca Operasi Kanker Paru hasil klasifikasi didapat berdasarkan bentuk arsitektur terbaik, laju pembelajaran (learning rate) dan hanya menggunakan satu fungsi backpropagation yaitu Levenberg-Marquart (trainlm). Backpropagation memiliki bermacam-macam fungsi pembelajaran untuk bobot-botot yang terdapat di Matlab yaitu Gradient Descent dengan Momentum (traingdm), Gradient Descent dengan Adaptive Learning Rate (traingda), Resilent Backpropagation(traingrp) dan lain sebagainya. Yang mana fungsi-fungsi tersebut memiliki hasil yang berbeda-beda dalam melakukan pembelajaran. Untuk mengetahui fungsi mana yang terbaik dalam melakukan klasifikasi maka perlu dilakukan analisis pada masing-masing fungsi pembelajaran. Dalam proses pembelajaran Berdasarkan pelatihan dan pengujian dengan merubah arsitektur hidden layer yaitu 2, 7, 14, 32, dan 70 pada masing-masing fungsi pembelajaran. Fungsi pembelajaran yang memiliki epoch terkecil adalah TRAINLM dengan hidden layer 70 menghasilkan 11 epoch dan MSE 0,00955. Sedangkan fungsi pembelajaran yang menghasilkan MSE terkecil adalah TRAINOSS dengan hidden layer 7 sebesar 0,0071 dan 6278 epoch. Hasil pengujian pada 10 data uji didapat hasil keakuratan sebesar 70% backpropagation dalam mengenali target.
Kinerja kerja dosen merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya lembaga perguruan tinggi untuk mencapai tujuannya. oleh karena itu perguruan tinggi perlu melakukan evaluasi dan penilaian yang menggambarkan kinerja dosen sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh dosen tersebut sesuai dengan peranannya. Evaluasi dan penilaian kinerja dosen yang dilakukan di STT Harapan masih belum maksimal sehingga tingkat kesadaran setiap dosen untuk meningkatkan kinerjanya juga tidak maksimal. Penelitian ini bertujuan menerapkan data mining algoritma C4.5 dalam menentukan rekam jejak kinerja dosen berdasarkan 3 atribut input(publikasi, pengabdian dan pengajaran) dan 3 atribut output (kinerja “kurang” “cukup” dan “tinggi”). Hasil penelitian berupa decision tree beserta rule yang memberikan informasi hasil evaluasi kinerja dosen STT Harapan Medan dalam melaksanakan tri darma perguruan tinggi.
Memajukan kesejahteraan umum dan tercapainya keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia merupakan salah satu amanat dalam UUD 1945 yang harus diwujudkan oleh pemerintah. Namun tidak dapat kita pungkiri bahwa hingga hari ini, kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan masih menjadi masalah sosial di Indonesia. Berangkat dari fenomena di atas tentu pemerintah terus berupaya untuk dapat mengatasi masalah sosial tersebut, khususnya melalui optimalisasi pengelolaan dan pengembangan desa sehingga desa tidak lagi menjadi wilayah yang tertinggal namun desa dapat menjadi ujung tombak pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Seiring dengan berkembangnya pertumbuhan BUMDes dalam beberapa tahun ini, Desa Sungai Deras turut pula mendirikan BUMDes sebagai upaya dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desanya. Terkait masih ditemukannya BUMDes yang belum optimal baik dari sisi pengelolaan, penatausahaan dan pelaporan, pada penelitian ini penulis berfokus untuk melihat fenomenologi dalam pengelolaan keuangan pada BUMDes di Desa Sungai Deras Kecamatan Teluk Pak Kedai dengan menggunakan indikator yang telah ditetapkan dalam Permendagri No. 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Data diperoleh melalui wawancara dengan beberapa narasumber, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan keuangan BUMdes di Desa Sungai Deras sudah terlaksana, namun jika ditinjau berdasarkan Permendagri No. 20 Tahun 2018 masih belum optimal, khususnya pada aspek penatausahaan, pelaporan dan pertangungjawaban. Prinsip – prinsip pengelolaan BUMDes sudah diterapkan dalam pengelolaan keuangan BUMDes namun masih belum optimal dalam prakteknya.
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis respons pemakai lulusan akuntan forensik terhadap fenomena ketidaksinkronan antara peran akademisi dan praktisi akuntan forensik dan untuk mengungkapkan praktik kolaborasi antara peran akademisi dan praktisi akuntan forensik dalam menghasilkan bibit unggul yang kompeten dan mampu melakukan pendeteksian fraud dalam memberantas fraud. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode cluster sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan dan wawancara mendalam. Analisis data dilakukan dengan pengkodingan dalam beberapa tahapan, yaitu open coding, axial coding, dan selektif coding. Hasil penelitian ini adalah secara konseptual terdapat ketidakpuasan yang dialami oleh pemakai lulusan karena kurikulum pada perguruan tinggi belum dapat mencetak lulusan dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh pemakai lulusan. Kaum akademisi dan praktisi dapat berkolaborasi secara khusus dalam menciptakan suatu strategi perancangan kurikulum, sehingga dapat dihasilkan lulusan unggul yang mampu bersaing dan melakukan pendeteksian dan pengungkapan fraud pada lapangan kerja di lembaga pemerintahan tempat pengabdian. ABSTRACTThis study aims to analyze the response of users of forensic accountants graduates to the phenomenon of asynchronous between the roles of academics and practitioners of forensic accountants and to reveal the practice of collaboration between the roles of academics and practitioners of forensic accountants in producing superior seeds who are competent and able to detect fraud in eradicating fraud. This research is qualitative with a phenomenological approach. The sample selection in this study used the cluster sampling method. Data was collected through observation and in-depth interviews. Data analysis was carried out by coding in several stages, namely open coding, axial coding, and selective coding. The results of this study are conceptually there is dissatisfaction experienced by graduate users because the curriculum at universities has not been able to produce graduates with the competencies required by graduate users. Academics and practitioners can collaborate specifically in creating a curriculum design strategy, so that superior graduates can be produced who are able to compete and detect and disclose fraud in employment in government institutions where they are dedicated.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.