The Gunung Omeh citrus (Citrus nobilis Lour.) is one of the priority commodities in the agricultural sector of West Sumatra. It has been cultivated in several locations in Lima Puluh Kota Regency, one of which is Guguak District. Using various cultivation techniques the fruits produced are highly diverse phenotypically. The purpose of this study was to figure out the phenotypic diversity of Gn. Omeh citrus derived from Guguak District based on morphological characters. This study was conducted from April to October 2021. The research used a survey method and descriptive analysis. Ten samples of citrus plants were taken using a purposive sampling technique at each location in Guguak District. The morphological characters observed included those of the stem, leaf, and fruit. Data analysis was carried out by an analysis of genetic diversity. Results of the observation of quantitative characters showed that there were variations across the 5 locations observed. Meanwhile, the observation of qualitative characters showed a broad range of leaf and bud colors across 5 locations. Phenotypic diversity was due to genetic diversity, which in turn was caused by cultivation techniques and planting location altitudes.
Sawi hijau (Brassica juncea L.) merupakan salah satu komoditas tanaman hortikultura dari jenis sayur-sayuran yang memiliki macam-macam manfaat dan kegunaan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Peningkatan produksi tanaman sawi hijau masih terbuka lebar untuk memenuhi kebutuhan dan tingkat konsumsi sayuran nasional. Usaha untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi sawi hijau dapat dilakukan dengan menjaga kesuburan lahan pertanian. Kesuburan lahan dapat dijaga dengan melakukan penambahan pupuk organik. Salah satu pupuk organik yang bisa digunakan adalah kompos daun paitan (Tithonia diversifolia). Tujuan dari kajian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan kompos daun paitan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi hijau serta mendapatkan dosis kompos daun paitan yang paling baik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi hijau (Brassica juncea L.). Penulisan tugas akhir ini dilaksanakan bertepatan pada kegiatan PKPM dilengkapi dengan studi literatur yang dilaksanakan mulai bulan Maret sampai bulan Juli 2020. Berdasarkan kajian pada beberapa hasil penelitian yang telah dipaparkan dapat disimpulkan penggunaan beberapa dosis kompos daun paitan berpengaruh lebih baik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi hijau dibandingkan kontrol serta penggunaan kompos daun paitan dengan dosis 0,75 kg memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi hijau dibandingkan perlakuan lain. Berdasarkan kesimpulan dari kajian pada beberapa hasil penelitian disarankan untuk menggunakan kompos daun paitan dengan dosis 0,75 kg guna meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman sawi hijau.
Unsur hara merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan budidaya tanaman krisan potong. Beberapa upaya dalam penyediaan unsur hara ialah dengan menambahkan pupuk organik. Pemberian pupuk yang tepat dan unsur hara yang seimbang dilakukan untuk mendapat pertumbuhan dan hasil bunga krisan yang diinginkan. Tujuan dari perbandingan data penelitian ini untuk mengetahui jenis pupuk kandang yang terbaik terhadap pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman krisan potong. Perbandingan data ini dimulai dari Februari sampai Juli 2020 di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Barat dan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Perbandingan data ini menggunakan metode studi literatur yang berasal dari penelitian Putra dan Histifarina (2010) dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat. Perlakuan yang digunakan adalah berbagai jenis pupuk kandang yaitu ayam, domba, kelinci dan sapi. Hasil penelitian pertumbuhan vegetatif tanaman krisan potong yang terbaik terdapat pada perlakuan pupuk kandang sapi yaitu tinggi tanaman (77,05 cm), panjang daun (10,41 cm), lebar daun (5,96 cm), dan jumlah ruas batang (28 ruas), sedangkan panjang tangkai daun pada perlakuan pupuk kandang sapi lebih rendah dari pada pupuk kandang ayam serta diameter batang lebih rendah dari perlakuan pupuk kandang ayam, domba dan kelinci. Sedangkan hasil penelitian pertumbuhan generatif tanaman krisan potong yang terbaik terdapat pada perlakuan pupuk kandang ayam yaitu diamete bunga (5,93 cm) dan jumlah bunga (12 kuntum), sedangkan panjang tangkai bunga lebih rendah dibandingkan dengan pupuk kandang domba, kelinci dan sapi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.