<p><em>The migration of people to settle in a region often causes conflict. Conflict is caused by several factors such as differences in customs, economic, political, and educational disparities of the home region and the current community environment. Qualitative research with this case study approach is intended to analyze the rationality of the residents choosing Fusha Village and the social adaptation strategies carried out by the migrant population in the community. collected from migrant communities, community leaders, and village governments. Observations, in-depth interviews, and several related documents are analyzed with rationality theory. The results showed that the migrant population chose Fusha Village because of the environment of the community that is more accepting of diversity, the availability of health facilities, education, economy (market). Strategies carried out by migrant communities, first; language adaptation, as most of the migrant population is from Java. Second, socio-cultural adaptation, the migrant population participates in various citizen activities such as tahlilan (Religious in Islam), marriage, and several other activities. Third; food adaptation is tailored to the tastes of the local community. Fourth; cross-marriage between the migrant population and the local community. The scientific contribution of this article is to add to the understanding that in addition to factors close to the city, the complete facilities of militated migrant populations choosing to the house are security, comfort, and harmony in society.</em></p><p><strong><em>Keywords: Rationality, Adaptation, Migration </em></strong></p><h2> </h2><p><strong>Abstrak</strong></p><p>Migrasi penduduk untuk menetap di suatu wilayah sering menimbulkan konflik. Konflik disebabkan karena beberapa faktor antara lain perbedaan adat istiadat, kesenjangan ekonomi, politik dan pendidikan daerah asal dengan lingkungan masyarakat saat ini. Penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus ini pertujuan menganalisis rasionalitas penduduk memilih Desa Fusha dan strategi adaptasi sosial yang dilakukan oleh penduduk migran di lingkungan masyarakat. primer dikumpulkan dari masyarakat migran, tokoh masyarakat dan pemerintah desa. Hasil observasi, in-depth interview, dan beberapa dokumen terkait dianalisis dengan teori rasionalitas. Hasil penelitian menunjukkan penduduk migran memilih Desa Fusha karena lingkungan masyarakat yang lebih menerima keberagaman, tersedianya fasilitas kesehatan, pendidikan, perekonomian (pasar). Strategi yang dilakukan oleh masyarakat migran, pertama; adaptasi bahasa, karena sebagian besar penduduk migran berasal dari Jawa. Kedua, adaptasi sosial kultural, penduduk migran mengikuti berbagai kegiatan warga seperti tahlilan, pernikahan dan beberapa kegiatan lainnya. Ketiga; adaptasi makanan disesuaikan dengan selera masyarakat lokal. Keempat; melakukan pernikahan silang antara penduduk migran dan masyarakat lokal. Kontribusi keilmuan artikel ini adalah menambah pemahaman bahwa selain faktor dekat dengan kota, fasilitas yang lengkap salah faktor penduduk migran memilih tempat tinggal adalah keamanan, kenyamanan dan keharmonisan dalam masyarakat.</p><strong>Kata kunci : Rasionalitas, Adaptasi, Migrasi</strong>
Pandemi covid-19, telah menyebabkan dampak negatif multidimensional di seluruh dunia.Salah satu unsur kehidupan yang paling rentan terkena dampak negatif tersebut adalah petani, termasuk di dalamnya petani bunga potong mawar di Desa Gunungsari Kecamatan Bumiaji Kota Batu Jawa Timur. Adanya pandemi covid-19, para petani tidak hanya berhadapan dengan persoalan dasar petani saja, tetapi juga berhadapan dengan persoalan anomali bencana non alam yang berkaitan dengan aspek-aspek non pertanian. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis fase respon dan strategi bertahan hidup petani di era pandemi covid-19. Penelitian ini berdasarkan pada studi lapang dan wawancara mendalam dengan petani bunga mawar di Batu mulai tahun 2000-2001. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa respon petani mengikuti pola siklus dari fase psiko-kognitif, sosiologis, tindakan ekonomi, budaya teknologi pemasaran, dan teologis atau keyakinan atas ajaran agama. Sedangkan strategi bertahan hidup yang dipilih oleh petani meliputi pengenalan dan pendalaman ancaman pandemi, mengurangi jumlah tanaman dan konversi jenis tanaman, ekonomi subsistensi, digitalisasi pemasaran, serta doa, ikhtiar dan pasrah. Strategi bertahan hidup merupakan fungsi dari serangkaian respon yang dimiliki seseorang atas persoalan yang menimpanya. Strategi bertahan hidup petani tidak bersifat kolektif, melainkan bersifat personal atas dasar rasionalitas instrumental dan rasionalitas orientasi nilai.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.