This study was conducted to test fraud at Islamic banks in terms of Islamic Good Corporate Governance. The research data uses Islamic banks registered at Bank Indonesia from 2017 to 2018. Data of the board of directors, board of commissioners, implementation of internal controls, and the sharia supervisory board were obtained from the composite index of self assessment in GCG report. This study did not succeed in accepting that the board of directors and board of commissioners have a negative effect on fraud and proved of the negative influence of internal controls and the sharia supervisory board on fraud. The sharia supervisory board is indeed a decisive element for fraud control from the conformity aspects of implementing Islamic bank operations. The board of directors is an external party of the company that is not directly involved in the company's operations.
This research aimed to examine empirically the effect of morale intensity, professional commitment, and fraud seriousness rate on the intention of whistleblowing of Regional Revenue Agency of East Java Province, city of Surabaya. Moreover, the data collection technique used purposive sampling. In line with, there were 112 employees as sample. However, only 103 employees who returmed the questionnaires, Furthermore, the data analysis technique used multiple linear regression with IBM SPSS 16. The research result concluded morale intensity, professional commitment, and fraud seriousness rate had positive effect on the intention of whistleblowing. This fact could be seen from the morale intensity which used as behavior control in having intention of whistleblowing. In addition, professional commitment or high dedication on its profession based on the ethics standard could be used in order to avoid the fraud. In other words, the higher the fraud seriousness rate, the more intensity of whistleblowing would occur. Keywords: Fraud seriousness rate; Moral intensity; Professional commitment, Whistleblowing. Abstrak Kajian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris pengaruh intensitas moral, komitmen profesional, dan tingkat keseriusan kecurangan terhadap niat untuk whistleblowing. Kajian dilakukan pada Badan Pendapatan Daerah Jawa Timur Kota Surabaya. Teknik pengambilan sampel dengan metode purposive sampling menghasilkan 112 sampel, namun hanya 103 sampel kuesioner yang lengkap dan layak diujikan. Analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan IBM SPSS versi 16 menunjukkan bahwa intensitas moral, komitmen profesional, dan tingkat keseriusan kecurangan berpengaruh positif terhadap niat untuk whistleblowing. Hal ini menunjukkan bahwa intensitas moral dapat menjadi kontrol perilaku dalam mengambil keputusan untuk whistleblowing. Selain itu, komitmen profesional atau rasa dedikasi yang tinggi terhadap profesinya seiring dengan standar etika dapat mengambil sikap untuk menghindari adanya kecurangan yang terjadi dan seriusnya tindakan kecurangan yang sangat berpotensi merugikan lembaga akan meningkatkan niat untuk melakukan whistleblowing. menunjukkan bahwa besar dan seriusnya tindakan kecurangan yang sangat berpotensi merugikan lembaga dan bahkan pada negara, maka tentunya hal ini yang semakin mendorong setiap karyawan untuk melakukan tindakan whistleblowing karena baginya, perusahaan akan terkena dampak berupa kerugian yang bersifat besar dan seriusKatakunci: Intensitas moral; Keseriusan kecurangan; Komitmen profesional; Whistleblowing.
Studi ini bermaksud menguji ketidakpatuhan pada regulasi dan kelemahan sistem pengendalian internal terhadap kualitas opini audit pemerintah daerah. Metode yang digunakan adalah uji regresi logistik biner pada auditor pemerintah di 39 kabupaten/kota Provinsi Jawa Timur. Studi ini menemukan bahwa tingkat materialitas merupakan penyebab utama dari kualitas opini audit. Peningkatan temuan auditor jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya belum tentu bersifat material. Standar Pe meriksaan Keuangan Negara (SPKN) juga menyebutkan bahwa penentu an materialitas dipengaruhi oleh luasnya cakupan pemeriksaan, waktu, sifat, serta evaluasi outcome.
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku kepatuhan pajak berdasarkan perspektif "neo ashabiyah". Konsep ashabiyah bermula dari pemahaman kekuatan emosional karena ikatan darah, kesukuan, solidaritas etnis atau kohesi sosial. Neo ashabiyah dikembangkan dengan melihat fakta bahwa ketidakpatuhan pajak yang mewabah di seluruh dunia. Dengan konsep neo ashabiyah, tulisan ini ingin menjelaskan bahwa upaya menolak pajak salah satunya disebabkan oleh adanya kesatuan kesadaran lintas etnis, lintas agama, lintas kultural, bahkan lintas negara yang secara naluri menolak pajak. Padunya kesadaran ini terpilin dalam sebuah kesadaran kolektif secara global yang ditandai bahwa tidak ada satu negarapun yang terbebas dari masalah kepatuhan pajak. Kesadaran menolak pajak tersebut terkoneksi dan terkomunikasi di ruang kesadaran non-rasional (perspektif modern menyebutnya sebagai ruang bawah sadar) yang menembus batas-batas budaya, etnis, dan negara. Ini berarti bahwa kepatuhan pajak secara sukarela tidak akan pernah tercapai dengan cara apapun karena kesadaran tersebut bermukim di ranah kesadaran irasional. Kepatuhan pajak, kalaupun dapat dicapai adalah kepatuhan yang terpaksa dan bukan kepatuhan sukarela.Kata kunci: Ashabiyah, kesadaran kolektif, kepatuhan pajak
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.