Evaluation of the drainage area of a well is an effort to obtain success in planning field development. The size of the drain area not only affects the production rate but will also affect the distribution of pressure and saturation as well as the physical properties of the fluid and reservoir rock. Determination of optimum well spacing is important in field development management. This paper presents observations on the effect of the drain area on the production rate, pressure drop, and recovery factor. Simulation of the well model with a cylindrical drain area is used for various sizes of drainage areas. Based on the analysis in this study, it is concluded that the size of the discharge area affects the production rate, recovery factor, and pressure drop. The decrease in pressure affects the release of dissolved gas as indicated by changes in the gas-oil ratio (GOR) curve and the peak of the GOR.
Price risk assessment is conducted by analyzing the value of volatility and ROI. To estimate the energy that results from liquefaction processes we conduct comparison of water content based on temperatures of low temperature fischer tropsch. The temperature range is from 200 -250 degC and the pressure range is from 20 -50 bara. The method to calculate energy from liqueafaction process is linde hampson. Each coal type has a different HHV value depending on its composistion. Syngas price prediction in the future is done using the black scholes method, while the value of water content is determined using the Bukacek and khled methods. The method used to determine price risk is to look at the effect of water content on COPat values, then compare risks based on the value of $ space that is affected by COPat values. Risks are also compared through the price volatility and ROI parameters and analyze the NPV value of each cola type to see the comparability of the project based on the value of water content.
Pemilihan jenis bit merupakan salah satu faktor penting dalam operasi pemboran yang diharapkan dapat memberikan laju penembusan yang baik guna mendapatkan hasil yang optimum dan ekonomis. Pada sumur S11 telah diaplikasikan dua jenis bit yaitu roller cone tipe tricone dan PDC bit, dengan melakukan pemboran pada kedalaman 0-2350 ft.
Dimana pada sumur S11 ini ada sembilan kali percobaan run bit dengan tiga jenis ukuran bit yang berbeda yakni ukuran 17-1/2”, ukuran 12-1/2” dan yang terakhir ukuran 8-1/2” . Pada run bit yang pertama dan kedua memakai ukuran 17-1/2”, run bit yang ketiga dan keempat memakai ukuran 12-1/2” serta run bit yang kelima hingga kesembilan memakai ukuran 8-1/2”. Selain itu dari sembilan kali run bit yang dilakukan, run bit yang pertama memakai jenis Roller cone tipe tricone bit, dan run bit kedua sampai ke sembilan memakai jenis PDC bit.
Nilai spesific energy yang paling besar yaitu pada bit berdiameter 8-1/2”. Hal ini disebabkan karena laju tembus dari bit ini rendah sebesar 82.3 ft/hours, bit berjenis PDC ini menembus kedalaman akhir pemboran sepanjang 247 feet. Akan tetapi jika dilihat pada harga cost per foot yang paling rendah yaitu berada pada bit yang ukuran paling besar 17-1/2”. Analisis dilakukan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi besar kecilnya nilai dari spesific energy dan juga besar kecilnya harga dari cost per foot.
Air injeksi yang digunakan sebagai fl uida pendesak dalam water fl ooding sering ditemukan masalah pada kualitasnya, diantaranya adalah masalah oil content dan emulsion block. karena minyak bertindak sebagai perekat pada padatan yang menyebabkan penyumbatan pada pori- pori batuan. Hal tersebut berpotensi dalam penyebab terjadinya low oil recovery factor pada proses water fl ooding. Air injeksi (IW) dan air formasi (FW) sebelum di injeksikan kedalam reservoir perlu dianalisa dilaboratorium dengan tujuan air injeksi dapat digunakan sebagai fl uida pendesak pada proses water fl ooding. Berdasarkan hasil uji laboratorium, air injeksi (IW) menunjukkan konsentrasi oil content yang tinggi yaitu 50.55 mg/L, sehingga dapat membentuk emulsion block, hal ini dapat mengakibatkan plugging pada pori-pori batuan. Untuk itu, solusi yang dipilih untuk menyelesaikan masalah emulsion block dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan chemical treatment. Masalah oil content dan emulsion block dapat diatasi dengan menggunakan reverse demulsifi er, pada uji di laboratorium dengan menambahkan konsentrasi 50 mg/L reverse demulsifi er kedalam air injeksi dapat meningkatkan kualitas air injeksi dari poor water quality (oil content 50.55 mg/L) menjadi good water quality (oil content 15.89 mg/L).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.