Anak usia sekolah merupakan anak dalam rentang usia enam hingga dua belas tahun. Pada rentang usia ini anak telah menghabiskan banyak waktu di sekolah dan berisiko tertular berbagai penyakit yang berasal dari lingkungan dan teman-teman di sekolah. Salah satu upaya pencegahan penularan penyakit adalah dengan melakukan cuci tangan. Kesadaran akan pentingnya cuci tangan dimulai dari pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan anak usia sekolah tentang cuci tangan. Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi sederhana pada anak kelas II, III, IV dan V di Sekolah Dasar Negeri Jawa 5 Martapura dengan jumlah sampel 393 responden. Responden didapat menggunakan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden yang baik sebanyak 55,7%, pengetahuan cukup 36,1% dan pengetahuan yang kurang sebanyak 8,2% tentang cuci tangan yang benar. Penelitian ini merekomendasikan perlunya pendidikan kesehatan yang disesuaikan dengan karakteristik anak usia sekolah dan diberikan secara berkelanjutan.
Banjar Regency in South Kalimantan Province ranks first for the Regency with a significant increase in stunting cases. One of the government's efforts to prevent stunting is to promote education about "Isi Piringku". The purpose of this community service is to increase the knowledge of mothers in Sungai Tuan Ulu Village about "Isi Piringku" to prevent stunting. The educational method given to the mother is a two way method, namely question and answer using flip chart media. This method allows the mother to discuss with the team during the program. This program succeeded in providing understanding to partners about the importance of applying "Isi Piringku" to toddlers.
Pendahuluan: Tuberkulosis (TB) masih menjadi penyakit infeksi menular yang mematikan di masyarakat. Pasien TB dengan rawat jalan berkemungkinan besar untuk mengalami putus obat yang dapat menyebabkan Multi Drug Resisten Tuberkulosis (MDR-TB). Ners-Short Message Service Intervention (N-SMSI) merupakan salah satu sistem informasi yang dapat dikembangkan untuk mencegah terjadinya MDR-TB. Tujuan: Penulisan artikel ini adalah untuk memaparkan dan menganalisis pengembangan telenursing N-SMSI sebagai salah satu sistem informasi untuk melakukan monitoring dalam perawatan pasien TB yang dapat membantu pasien TB dalam mencapai kesembuhan dengan cara yang efektif dan efisien. Metode: Penulisan artikel ini adalah studi literatur dengan menggunakan berbagai literature terkait penerapan N-SMSI terutama dalam pencegahan MDR-TB. Hasil: Hasilnya menunjukkan bahwa N-SMSI dapat dimanfaatkan dalam pemantauan kepatuhan pasien dalam konsumsi OAT. Selain itu, dapat menjadi rekomendasi untuk penerapan N-SMSI pada pasien TB rawat jalan, sehingga memudahkan aktivitas monitoring oleh tenaga kesehatan dalam pencegahan MDR-TB. Kesimpulan: TB merupakan salah satu penyakit yang perlu mendapatkan pengawasan ekstra dalam menjalankan terapi medikasinya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan N-SMSI yang merupakan salah satu telenursing yang dapat dimanfaatkan meskipun dalam penelitiannya masih pada kasus TB paru, tidak menutup kemungkinan pada kasus TB lain atau bahkan kasus penyakit lain.
Latar Belakang: Anak usia sekolah merupakan anak dengan rentang usia 6 hingga 12 tahun dan pada rentang usia ini anak berisiko terjangkit berbagai penyakit dikarenakan anak banyak menghabiskan waktu di sekolah. Berbagai penyakit tersebut dapat dicegah dengan mempraktikkan cuci tangan yang benar. Salah satu faktor predisposisi dari perilaku mencuci tangan adalah jenis kelamin, namun belum ada hasil penelitian yang sepakat mengenai hubungan jenis kelamin dengan praktik cuci tangan yang benar pada anak usia sekolah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin dengan praktik cuci tangan yang benar pada anak usia sekolah Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Jawa 5 Martapura. Responden merupakan siswa sekolah dasar di kelas II, III, IV dan V sebanyak 393 orang yang diperoleh menggunakan teknik simple random sampling. Analisa data menggunakan uji Pearson Product Moment. Intrumen penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan praktik cuci tangan yang benar (p value < 0,05). Kesimpulan: Anak usia sekolah dengan jenis kelamin perempuan memiliki skor praktik cuci tangan yang lebih serta terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan praktik cuci tangan yang benar pada anak usia sekolah.
Efikasi diri menyusui merupakan prediktor durasi pemberian ASI eksklusif. Ibu bekerja dapat mempengaruhi keputusan ibu yang melahirkan agar dapat memberikan ASI secara eksklusif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan efikasi diri menyusui ibu bekerja dengan pemberian ASI eksklusif. Desain penelitian adalah cross-sectional. Seratus ibu bekerja di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura I menjadi sampel penelitian, diambil secara consecutive sampling. Analisis menggunakan uji Chi Square. Terdapat hubungan yang signifikan efikasi diri menyusui ibu bekerja dengan pemberian ASI eksklusif. Efikasi diri menyusui ibu bekerja perlu ditingkatkan agar pemberian ASI eksklusif juga meningkat.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.