Domestic violence becomes the actual discussion, and generally the victim is the wife. Many things need to be done in efforts to minimize domestic violence, and one of them is to develop a Christian ethical attitude to answer this crucial problem. This paper talks about how Christian ethics in response to the phenomenon of violence against wives at the same time offers a way out for the problem.Key Words: Domestic violence, victim, Christian Ethic AbstrakKekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) menjadi diskusi aktual, dan umumnya korban adalah istri. Banyak hal yang perlu dilakukan dalam upaya meminimalkan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, dan salah satunya adalah dengan mengembangkan sikap Etis Kristen untuk menjawab masalah krusial ini. Makalah ini berbicara tentang bagaimana sikap Etika Kristen dalam menanggapi fenomena kekerasan terhadap istri, dan pada saat yang sama menawarkan jalan keluar untuk masalah ini.Kata kunci: Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Korban, Etika Kristen
Seringkali kegiatan misi mengabaikan kebudayaan yang ada di masyarakat, dan hal ini yang mengakibatkan kegiatan misi menjadi tidak efektif dan bahkan menemukan kegagalan. Padahal sebuah tindakan misi harus benar-benar dapat diterima oleh masyarakat yang menjadi sasaran misi, dan jalan masuk untuk bisa hidup di tengah masyarakat adalah dengan hidup dalam kebudayaan yang ada di masyarakat tersebut. Oleh karena itu, pemahaman tentang kebudayaan sangat dibutuhkan oleh setiap orang yang hendak menjalankan misi. Terlebih kalau mau dipahami lebih dalam lagi, kebudayaan merupakan sendi dasar bagi terbentuknya kehidupan dalam sebuah komunitas atau masyarakat. Dengan kata lain, kebudayaan adalah rancang bangun kehidupan dan worldview dari sebuah masyarakat. Oleh sebab itu tindakan misi harus memahami nilai kebudayaan yang hidup di tengah masyarakat.Namun hal ini bukan berarti bahwa misi hanya bergantung pada kebudayaan. Misi harus memiliki dasar pijakan yang kuat, sebelum bersentuhan dengan kebudayaan. Dasar pijakan yang harus dimiliki saat hendak bermisi adalah pemahaman yang benar tentang Kristologi, dengan tujuan agar tindakan misi yang dilakukan benar-benar dapat mentransformasi kebudayaan dalam nilai-nilai Kristologi. Dengan menggunakan pendekatan Kristologi untuk bermisi dalam sebuah kebudayaan, maka akan terjadi sebuah bentuk misi yang kontekstual; yang bisa dipertanggungjawabkan secara Alkitabiah sekaligus sesuai dengan konteks/budaya yang ada.
The general problem in today's education pattern lies in the imbalance between the cognitive, affective and psychomotor domains. Education tends to focus on the cognitive domain and ignores the affective and psychomotor domains, so that students' self-worth becomes "incomplete" because students have intellectual property but are poor in attitude and character. Research on the text of 2 Timothy 3:16 has the aim of proving that the right learning pattern to achieve results must touch all aspects of Christian education and the formation of the character of students. By using qualitative methods, especially textual exegesis of the text of 2 Timothy 3:16, the result is that the learning pattern must be holistic, which includes all areas of learning. Cognitively, Christian education develops the intellectual level of students as expected, and this must be balanced with the personality development of students who are part of the affective realm. This personality development makes students have emotional self-control and good character. The balance of the two domains above is equipped with psychomotor aspects that aim to build the students' personalities in achieving a level of self-restraint in dealing with life and the surrounding environment. Thus the balance of education fosters a pattern of discipline that allows students to correctly recognize Jesus Christ and behave appropriately towards their environment.Keywords: 2 Timothy 3:16; Learning; Educators; Students Abstrak Permasalahan umum dalam pola pendidikan dewasa ini terletak pada ketidakseimbangan antara ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Pendidikan cenderung berfokus pada ranah kognitif dan mengabaikan ranah afektif dan psikomotorik, sehingga nilai diri peserta didik menjadi “tidak utuh” karena peserta didik memiliki kekayaan secara intelektual tetapi miskin di dalam sikap dan karakter. Penelitian terhadap teks 2 Timotius 3:16 memiliki tujuan untuk membuktikan bahwa pola pembelajaran yang tepat untuk mencapai hasil harus menyentuh semua ranah dalam pendidikan Kristen dan pembentukan karakter dari peserta didik. Dengan menggunakan metode kualitatif, khususnya eksegesa tekstual terhadap teks 2 Timotius 3:16, diperoleh hasil bahwa pola pembelajaran harus bersifat holistik, yaitu meliputi semua ranah pembelajaran. Secara kognitif, pendidikan Kristen mengembangkan tingkat inteletualitas para peserta didik seperti yang diharapkan, dan hal ini harus seimbang dengan perkembangan kepribadian para peserta didik yang merupakan bagian dari ranah afektif. Perkembangan kepribadian ini menjadikan peserta didik memiliki penguasaan diri secara emosional dan karakter yang baik. Keseimbangan kedua ranah di atas dilengkapi dengan aspek psikomotorik yang bertujuan membangun pribadi peserta didiknya dalam mencapai tingkat ketahanan diri dalam menghadapi kehidupan dan lingkungan sekitar. Dengan demikian keseimbangan pendidikan menumbuhkan pola disiplin yang peserta didik terhadap pengenalan yang benar akan Yesus Kristus dan berperilaku yang tepat terhadap lingkungannya.Kata-kata Kunci: 2 Timotius 3:16; Pembelajaran; Pendidik; Peserta didik
Fenomena liturgi dewasa ini begitu dikuasai oleh berbagai macam bentuk ibadah yang bersifat ‘kekinian’, atau yang dikenal dengan istilah ibadah kontemporer. Jenis ibadah ini sudah merebak dengan sangat jauh dan bahkan menjadi ibadah yang begitu disukai oleh setiap anak muda (tidak menutup kemungkinan orang tua juga), sehingga muncul anggapan bahwa jenis ibadah ini adalah jenis ibadah yang perlu untuk terus dipertahankan dan dikembangkan.Tulisan ini hendak mencoba melihat dengan kritis bentuk ibadah kontemporer dan sekaligus membedahnya dengan pisau analitis-teologis yang cukup tajam untuk menemukan apa saja yang harus dikembangkan dan diupayakan dalam menjalankan ibadah kontemporer ini. Jangan sampai ibadah kontemporer menjadi sebuah ibadah yang hanya mengutamakan kepuasan jasmaniah saja tetapi melupakan pertumbuhan dan perkembangan iman. Oleh sebab itu, dalam tulisan ini disajikan sebuah ulasan kritis yang hendak membenahi bentuk ibadah kontemporer sehingga dapat menjadi bentuk ibadah yang benar-benar sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Tuhan dan sekaligus menyenangkan hati Tuhan.
Dewasa ini pertanian yang dijalankan seringkali mengandalkan pestisida yang mengakibatkan kerusakan tanah dan ketidakseimbangan ekosistem. Ini disebabkan manusia tidak merasa sebagai bagian dari alam. Artikel ini bertujuan menggali keteladanan Yesus Kristus sebagai seorang petani seperti yang dituliskan dalam Injil Matius dan menghubungkannya dengan kearifan kosmologis budaya Jawa. Harapannya akan membangun sebuah teologi pertanian kontekstual yang menghargai dan menjaga keharmonisan hidup alam. Metode yang digunakan adalah pembacaan lintas tekstual, yaitu mengambil pesan positif dari dua teks/konteks yang disandingkan untuk membangun sebuah bentuk teologi yang kontekstual. Hasilnya, teologi pertanian kontekstual menekankan bahwa bertani adalah sebuah ibadah yang mendorong manusia untuk menjaga kelestarian alam semesta dengan kesadaran bahwa manusia dan alam adalah sesama saudara diciptakan oleh Tuhan. Keduanya harus saling menjaga dan melindungi. Di dalam kesatuan tersebut mereka menemukan diri mereka bersatu dengan Allah. Teologi pertanian kontekstual hanya merekomendasi pertanian organik sebagai cara bertani yang benar karena model ini akan menjaga kelestarian hidup alam dan manusia.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.