The general problem in today's education pattern lies in the imbalance between the cognitive, affective and psychomotor domains. Education tends to focus on the cognitive domain and ignores the affective and psychomotor domains, so that students' self-worth becomes "incomplete" because students have intellectual property but are poor in attitude and character. Research on the text of 2 Timothy 3:16 has the aim of proving that the right learning pattern to achieve results must touch all aspects of Christian education and the formation of the character of students. By using qualitative methods, especially textual exegesis of the text of 2 Timothy 3:16, the result is that the learning pattern must be holistic, which includes all areas of learning. Cognitively, Christian education develops the intellectual level of students as expected, and this must be balanced with the personality development of students who are part of the affective realm. This personality development makes students have emotional self-control and good character. The balance of the two domains above is equipped with psychomotor aspects that aim to build the students' personalities in achieving a level of self-restraint in dealing with life and the surrounding environment. Thus the balance of education fosters a pattern of discipline that allows students to correctly recognize Jesus Christ and behave appropriately towards their environment.Keywords: 2 Timothy 3:16; Learning; Educators; Students Abstrak Permasalahan umum dalam pola pendidikan dewasa ini terletak pada ketidakseimbangan antara ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Pendidikan cenderung berfokus pada ranah kognitif dan mengabaikan ranah afektif dan psikomotorik, sehingga nilai diri peserta didik menjadi “tidak utuh” karena peserta didik memiliki kekayaan secara intelektual tetapi miskin di dalam sikap dan karakter. Penelitian terhadap teks 2 Timotius 3:16 memiliki tujuan untuk membuktikan bahwa pola pembelajaran yang tepat untuk mencapai hasil harus menyentuh semua ranah dalam pendidikan Kristen dan pembentukan karakter dari peserta didik. Dengan menggunakan metode kualitatif, khususnya eksegesa tekstual terhadap teks 2 Timotius 3:16, diperoleh hasil bahwa pola pembelajaran harus bersifat holistik, yaitu meliputi semua ranah pembelajaran. Secara kognitif, pendidikan Kristen mengembangkan tingkat inteletualitas para peserta didik seperti yang diharapkan, dan hal ini harus seimbang dengan perkembangan kepribadian para peserta didik yang merupakan bagian dari ranah afektif. Perkembangan kepribadian ini menjadikan peserta didik memiliki penguasaan diri secara emosional dan karakter yang baik. Keseimbangan kedua ranah di atas dilengkapi dengan aspek psikomotorik yang bertujuan membangun pribadi peserta didiknya dalam mencapai tingkat ketahanan diri dalam menghadapi kehidupan dan lingkungan sekitar. Dengan demikian keseimbangan pendidikan menumbuhkan pola disiplin yang peserta didik terhadap pengenalan yang benar akan Yesus Kristus dan berperilaku yang tepat terhadap lingkungannya.Kata-kata Kunci: 2 Timotius 3:16; Pembelajaran; Pendidik; Peserta didik