2018
DOI: 10.34081/fidei.v1i1.3
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kekerasan Terhadap Istri dalam Lingkup Domestik

Abstract: Domestic violence becomes the actual discussion, and generally the victim is the wife. Many things need to be done in efforts to minimize domestic violence, and one of them is to develop a Christian ethical attitude to answer this crucial problem. This paper talks about how Christian ethics in response to the phenomenon of violence against wives at the same time offers a way out for the problem.Key Words: Domestic violence, victim, Christian Ethic AbstrakKekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) menjadi diskusi aktu… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
13

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
6

Relationship

2
4

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(13 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
13
Order By: Relevance
“…Dalam lingkup domestik atau rumah tangga, kasus kekerasan terhadap perempuan selaku isteri telah menjadi fenomena umum di dunia, termasuk di Indonesia. Kekerasan terhadap isteri bukan hanya di seputar kekerasan fisik, melainkan secara komprehensif (Panjaitan, 2018). Menurut Jan Cooper dan Arlene Vetere, kekerasan dalam keluarga begitu luas cakupannya, termasuk di dalamnya kekerasan fisik, pelecehan seksual, penelantaran, pelecehan emosional dan pelecehan psikologis lainnya, termasuk paksaan, intimidasi dan pelecehan verbal (Cooper & Vetere, 2005).…”
Section: Gambaran Kekerasan Domestik Terhadap Isteriunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Dalam lingkup domestik atau rumah tangga, kasus kekerasan terhadap perempuan selaku isteri telah menjadi fenomena umum di dunia, termasuk di Indonesia. Kekerasan terhadap isteri bukan hanya di seputar kekerasan fisik, melainkan secara komprehensif (Panjaitan, 2018). Menurut Jan Cooper dan Arlene Vetere, kekerasan dalam keluarga begitu luas cakupannya, termasuk di dalamnya kekerasan fisik, pelecehan seksual, penelantaran, pelecehan emosional dan pelecehan psikologis lainnya, termasuk paksaan, intimidasi dan pelecehan verbal (Cooper & Vetere, 2005).…”
Section: Gambaran Kekerasan Domestik Terhadap Isteriunclassified
“…Dalam pengamatan kami selaku penulis, telah ada sejumlah tulisan yang membahas hal tersebut misalnya tulisan Israpil yang mengurai sejarah kekerasan terhadap perempuan yang dipengaruhi kuat oleh budaya patriarki (Israpil, 2017). Kemudian, Firman Panjaitan juga memaparkan kekerasan domestik terhadap perempuan (Panjaitan, 2018).…”
unclassified
“…Panjaitan mengategorikan kasus ini sebagai bentuk kekerasan dalam rumah tangga (Panjaitan, 2018 melingkupi nama dan pribadi tersebut (Graham, 2011). Tetapi jika nama itu dihilangkan dari sosok Allah, maka keberadaan Allah menjadi nihil, kosong dan tidak berarti.…”
Section: Vol 3 No1 Juni 2021unclassified
“…Hal tersebut senada dengan teori nurture yang dimunculkan oleh Friederich Engels, seperti yang dikutip oleh Panjaitan (2018), yang mengatakan bahwa ketika seorang perempuan memasuki masa perkawinan, maka ia harus merelakan dirinya untuk dimiliki oleh laki-laki yang diakuinya sebagai suami. Karena sebuah perkawinan akan membentuk sebuah keluarga, dan kata "keluarga" itu sendiri berasal dari kata famulus (asal kata family), yang secara harfiah berarti "kepemilikan".…”
Section: Vol 3 No1 Juni 2021unclassified
“…Padahal dalam kenyataan, tingginya IQ tidaklah menentukan kesuksesan masa depan seseorang (Sriani, 2015). Karena sejatinya proses pendidikan merupakan sebuah interaksi aktif antara pikiran, emosi dan moral sehingga proses pendidikan menghasilkan perubahan terhadap hidup secara holistik, yaitu memiliki pengetahuan yang baik sekaligus memiliki keterampilan hidup dan karakter yang baik (Jamil Suprihatiningrum, 2016;Panjaitan, 2018).…”
unclassified