Injuries and health problems related to musculoskeletal disorders are common among construction workers. Physically active people have good postural stability which is correlated with less injuries. The purpose of this study was to measure the level of physical activity against work experience in construction workers. 36 healthy men aged 20-60 years were divided into two groups based on their work experience: less experience (LE, n = 12), and more experience (ME, n = 24). Physical activity at work, through sports, and associated with leisure were assessed using the Baecke questionnaire. The results found that there was no significant difference between the LE and ME groups in the level of physical activity (p = 0.146 for work, p = 0.515 for sport, and p = 0.821 for leisure). Nevertheless, both the LE and ME groups had a higher level of physical activity at work than at sport and leisure (p < 0.0001). This preliminary study indicated that construction workers have a high workload which impedes them from other activities during leisure time. Further studies are needed to investigate the correlation between the physical activity level and postural stability among construction workers. Keywords: physical activity, construction workers, work experience

Kejadian cedera dan permasalahan kesehatan yang berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal umum terjadi diantara para pekerja konstruksi. Seseorang yang secara fisik aktif memiliki stabilitas postural yang baik sehingga dapat mencegah terjadinya cedera. Sebagian besar pekerja konstruksi dengan pengalaman kerja lebih lama menunjukkan usia yang lebih tua. Meskipun demikian, aktivitas pekerjaan yang dilakukan mungkin saja sama. Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai perbedaan usia terhadap tingkat aktivitas fisik diantara pekerja konstruksi. 36 pekerja konstruksi laki-laki berusia 20-60 tahun kami rekrut untuk selanjutnya dibagi ke dalam dua grup, yakni dewasa (n = 22) dan lansia (n = 14). Sebagai hasil, tidak terdapat perbedaan signifikan pada grup pekerja konstruksi dewasa dan tua terhadap tingkat aktivitas fisik (P > 0.05). Pada masing-masing grup terdapat perbedaan signifikan pada tingkat aktivitas fisik saat berolahraga dan waktu luang dibandingkan saat bekerja (P < 0.0001). Studi preliminer ini mengindikasikan bahwa pekerja konstruksi memiliki beban kerja yang tinggi dan membuat aktivitas di luar jam kerja menjadi terhambat. Bagaimanapun, temuan awal kami ini akan menjembatani keberlanjutan studi berikutnya untuk menghubungkan beberapa faktor penunjang di tempat kerja dengan tingkat aktivitas fisik dan tingkat stabilitas postural pada pekerja konstruksi.