Pernikahan yang dilangsungkan pada usia remaja umumnya akan menimbulkan masalah baik secara fisiologis, psikologis maupun sosial ekonomi. Kurangnya edukasi akan dampak yang diakibatkan dari pernikahan dini menjadi salah satu faktor penyebab pernikahan dini atau pernikahan muda terjadi. Berdasarkan survey yang dilakukan, didapat remaja umur 15-19 tahun di Desa Margi Bakti sebanyak 300 remaja (laki-laki dan perempuan). Data dari Kantor Urusan Agama (KUA) jumlah kasus pernikahan dimana istri berusia kurang dari 20 tahun di Desa Margo Bakti didapatkan sebanyak 12 kasus (Data KUA, 2021). Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah memberikan edukasi berupa pemberian penyuluhan tentang dampak pernikahan pada usia muda kepada masyarakat dan khususnya orang tua yang memiliki anak usia remaja. Penyuluhan dilakukan melalui metode presentasi materi, tanya jawab dan pengisian kuesioner. Data diambil melalui pengisian kuesioner, wawancara dan observasi yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Terlihat peningkatan pengetahuan peserta setelah dilakukan edukasi tentang pernikahan usia muda sebesar 100% (45 peserta) dari jumlah 60 peserta, pemahaman tentang dampak dari pernikahan yang dilangsungkan pada usia remaja sebesar 90% (40 peserta) dan pemahaman tentang penatalaksanaan dalam upaya menanggulangi pernikahan usia muda sebesar 90% (45 peserta). Kegiatan penyuluhan ini penting dilakukan pada masyarakat dan orang tua yang memiliki anak remaja karena mereka menjadi paham bahwa menikah pada usia remaja akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan maupun mental anak. Kegiatan peyuluhan berjalan lancar, masyarakat dan orang tua terlihat antusias selama kegiatan berlangsung.
Latar Belakang: Perawat merupakan sumber daya manusia terpenting di rumah sakit karena selain jumlahnya yang dominan (55-56%) juga merupakan profesi yang memberikan pelayanan yang konstan dan terus-menerus 24 jam kepada pasien setiap hari. Oleh karena itu, pelayanan keperawatan sebagai bagian integral dari beberapa pelayanan kesehatan jelas mempunyai kontribusi yang sangat menentukan kualitas pelayanan rumah sakit. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan gaya kepemimpinan dan pengalaman kerja terhadap kinerja kerja perawat di ruang rawat inap RSUD Siti Fatimah Provinsi Sumatera Selatan tahun 2020. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Rawat Inap RSUD Siti Fatimah Provinsi Sumatera Selatan pada tanggal 6 - 13 Juli tahun 2020. Populasi penelitian ini adalah perawat di ruang rawat inap. Sampel penelitian ini berjumlah 99 orang dengan instrumen penelitian berupa kuesioner dengan menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat. Hasil: Hasil penelitian dengan uji chi-square menunjukkan ada hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja perawat (nilai p-value 0,028) dan ada hubungan antara pengalaman kerja dengan kinerja perawat (nilai p-value 0,008). Saran: Diharapkan perawat mampu meningkatkan kinerja agar tercipta mutu pelayanan yang prima. Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan, Pengalaman Kerja, Kinerja Perawat
Measles immunization is an immunization given to generate active immunity against measles. (Maryunani, 2010). Immunization is a health effort that has been proven to be the most effective. When immunization coverage reaches 90%, it can contribute to reducing morbidity and mortality by 80% - 90%. Although measles immunization coverage has been high (90%) but there are still children affected by measles. Because the remaining 10 percent of children who have not received immunizations plus 10 percent of children who are immunized but are not immune cause people's immunity to only reach 81%. (Center for public communication of the Indonesian Ministry of Health, 2015). The purpose of this study was to determine the relationship between age, mother's knowledge and husband's support simultaneously with the provision of Measles Immunization to infants aged 6-9 months in the Work Area of 23 Ilir Palembang Health Center in 2021. This design is quantitative in nature using an analytical survey method where the research This study uses a cross sectional approach. This research was conducted in the working area of 23 Ilir Health Center, Palembang with 83 respondents. And the results of the Chi-Square test on the knowledge variable obtained a p value of 0.038, age variable p.value 0.003 and variable p.value 0.001 < = 0.05 there is a relationship between the variables of knowledge, age and husband's support with measles immunization. statistically. Suggestions for health workers Conduct socialization to the community to take advantage of government programs by giving their children measles immunization according to the specified schedule, and if they know their child has measles, it is necessary to isolate the case to prevent transmission of measles.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.