Isoflavon termasuk kedalam fitoestrogen yaitu zat tumbuhan alami yang memiliki struktur mirip dengan 17-β-estradiol dan dapat berikatan dengan reseptor estrogen sehingga isoflavon dapat mencegah atau memperlambat bentuk kanker yang berkaitan dengan hormon alzheimer, osteoporosis dan lainnya. Isoflavon juga termasuk ke dalam flavonoid yang dapat ditemukan pada buah-buahan seperti beri, anggur dan paling banyak terkandung dalam kacang kedelai dan kacang-kacangan lainnya. Dari studi literatur yang telah dilakukan didapatkan bahwa terdapat beberapa metode dalam mengidentifikasi senyawa isoflavon diantaranya: HPLC/KCKT, KLT, Spektrofotometri UV-Vis, Spektrofotometri Massa dan lainnya. Dari sekian banyak jenis isoflavon yang ada, jenis isoflavon yang paling banyak teridentifikasi adalah genistein dan daidzein yang dapat ditemukan pada sampel kacang kedelai, susu kedelai, dan olahan tempe. Kandungan isoflavon yang diidentifikasi setiap peneliti memiliki perbedaan baik dari segi kuantitas kandungan isoflavon ataupun jenis dari isoflavon itu sendiri. Hal itu disebabkan karena dalam mengidentifikasi isoflavon terdapat faktor-faktor yang memengaruhinya. Lama waktu fermentasi berpengaruh karena berkaitan dengan adanya senyawa yang terlarut selama proses fermentasi yang mengakibatkan adanya perbedaan kuantitas isoflavon, selain itu juga sifat reaktif dan mudah teroksidasi dari isoflavon menyebabkan isoflavon berikatan dengan senyawa lain membentuk senyawa baru yang tidak diketahui sehingga isoflavon tidak lagi teridentifikasi.
Bahan Tambahan Pangan (BTP) merupakan bahan-bahan yang ditambahkan kedalam pangan dengan tujuan untuk merubah sifat, tekstur, cita rasa, bentuk suatu produk pangan. Bahan Tambah Pangan diantaranya pengawet, pewarna, penyedap rasa, dan pengental baik yang memiliki nilai gizi atau tidak memiliki nilai gizi. BTP jenis pengawet adalah bahan tambahan pangan yang mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman, atau peruraian lain terhadap pangan yang disebabkan oleh mikroorganisme. Pengawet pada makanan terbagi menjadi 2, yaitu pengawet legal (diperbolehkan dalam kadar tertentu) dan illegal (tidak boleh digunakan).Jenis pengawet legal diantaranya yaitu BHT, asam sorbat, natrium benzoat, asam benzoat, kalium sorbat, sulfit, dan natrium nitrit, sedangkan jenis pengawet illegal diantaranya yaitu formalin, kalium bromat, asam salisilat, dietilpirokarbonat, dulsin, kalium klorat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui penggunaan pengawet yang banyak digunakan dipasaran baik yang legal maupun illegal. Metode yang dilakukan yaitu kajian literatur (literature review). Hasil yang diperoleh yaitu penggunaan pengawet illegal seperti boraks dan formalin masih banyak ditemukan di pasaran, dan untuk pengawet legal yang umum digunakan yaitu natrium benzoat, asam benzoat, kalium sorbat, sulfit, dan natrium nitrit. Namun penggunaan pengawet legal masih ditemukan yang melebihi batas maksimal penggunaan.
DBD (Demam Berdarah Dengue) adalah penyakit yang banyak terjadi di negara beriklim tropis dan subtropis. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dengue (DENV) melalui gigitan nyamuk Aedes aegypty atau Aedes albopictus sebagai vektor primer. Angka kematian kasus DBD di Indonesia sejak Januari 2022 mengalami kenaikan sebanyak 89 kasus dibandingkan dengan tahun 2020. Faktor utama penyebab kematian pada kasus DBD yaitu defisiensi trombosit dan kebocoran plasma yang tidak segera ditangani Prinsip utama dalam tatalaksana penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) adalah terapi simptomatis serta terapi suportif seperti menaikkan nilai trombosit. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui berbagai macam bahan alam yang berpotensi sebagai terapi komplementer pada penderita demam berdarah dengue (DBD).. Metode yang dilakukan yaitu kajian literatur (literature review). Hasil yang diperoleh yaitu kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus), daun ubi jalar (Ipomoea batatas. L), daun dewa (Gynura pseudochina (L), rimpang temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.), daun paku ekor kuda (Equisetum hyemale), , buah kurma (Phoenix dactylifera), kulit batang tanaman jarak cina (Jatropha multifida), daun papaya (Carica papaya L), daun patikan kebo (Euphorbia hirta), daun jambu biji (Psidium guajava), buah pala Wegio (Myristica fatua), dan daun Sambiloto (Andrographis paniculate) berpotensi sebagai terapi komplementer pada penderita DBD
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.