Metamfetamin atau di Indonesia biasa dikenal sebagai sabu-sabu merupakan turunan dari amfetamin yaitu sejenis stimulan sistem syaraf yang sering disalahgunakan dan menjadi salah satu obat terlarang di Indonesia dengan kasus tinggi. Pengujian kandungan metamfetamin dalam tubuh dapat dibuktikan dengan mengambil sampel cairan tubuh atau bukan cairan tubuh seperti urin, darah, keringat, saliva dan rambut. Tujuan dari review artikel ini adalah untuk memudahkan pembaca dan peneliti selanjutnya dalam memilih sampel dan metode analisis untuk mengetahui keberadaan metamfetamin dalam tubuh secara akurat. Metode yang digunakan dalam penulisan kajian pustaka ini adalah dengan melakukan penelusuran pustaka dari penelitian yang berkaitan dengan metode analisis metamfetamin dalam sampel biologis rambut dan saliva. Sampel metamfetamin yang terdapat pada sampel biologis rambut maupun saliva mempunyai kadar yang sedikit sehingga diperlukan metode analisis yang sensitif dan akurat. Dari kedua metode yang dibahas pada review jurnal ini, HPLC memiliki hasil yang paling sensitif dan akurat yang dapat dilihat dari nilai Limit of Quantification (LOQ) dan Limit of Detection (LOD).
Isoflavon termasuk kedalam fitoestrogen yaitu zat tumbuhan alami yang memiliki struktur mirip dengan 17-β-estradiol dan dapat berikatan dengan reseptor estrogen sehingga isoflavon dapat mencegah atau memperlambat bentuk kanker yang berkaitan dengan hormon alzheimer, osteoporosis dan lainnya. Isoflavon juga termasuk ke dalam flavonoid yang dapat ditemukan pada buah-buahan seperti beri, anggur dan paling banyak terkandung dalam kacang kedelai dan kacang-kacangan lainnya. Dari studi literatur yang telah dilakukan didapatkan bahwa terdapat beberapa metode dalam mengidentifikasi senyawa isoflavon diantaranya: HPLC/KCKT, KLT, Spektrofotometri UV-Vis, Spektrofotometri Massa dan lainnya. Dari sekian banyak jenis isoflavon yang ada, jenis isoflavon yang paling banyak teridentifikasi adalah genistein dan daidzein yang dapat ditemukan pada sampel kacang kedelai, susu kedelai, dan olahan tempe. Kandungan isoflavon yang diidentifikasi setiap peneliti memiliki perbedaan baik dari segi kuantitas kandungan isoflavon ataupun jenis dari isoflavon itu sendiri. Hal itu disebabkan karena dalam mengidentifikasi isoflavon terdapat faktor-faktor yang memengaruhinya. Lama waktu fermentasi berpengaruh karena berkaitan dengan adanya senyawa yang terlarut selama proses fermentasi yang mengakibatkan adanya perbedaan kuantitas isoflavon, selain itu juga sifat reaktif dan mudah teroksidasi dari isoflavon menyebabkan isoflavon berikatan dengan senyawa lain membentuk senyawa baru yang tidak diketahui sehingga isoflavon tidak lagi teridentifikasi.
Biota laut merupakan suatu bahan alam baik hewan maupun tumbuhan yang biasanya tersebar di lautan dan memiliki banyak manfaat bagi kehidupan salah satunya dibidang kesehatan karena mengandung senyawa metabolit yang memilki efek farmakologi. Tujuan review artikel ini dibuat untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder pada beberapa hewan bahari melalui proses isolasi sehingga dapat dimanfaatkan dalam bidang kesehatan. Metode review artikel ini adalah tinjauan literatur yang bersumber pada pencarian database seperti google scholar. Hasil penelitian yang dilakukan pada beberapa hewan bahari melalui serangkaian proses isolasi menunjukan bahwa senyawa alkaloid dapat ditemukan pada teripang pasir Holothuria scabra, spons Stylotella sp., dan karang laut Sarcophyton sp,, sedangkan untuk senyawa terpenoid bisa didapatkan pada spons Petrosia sp.
Penelitian di bidang farmasi terbantu dengan berkembangnya teknologi dan sains, salah satunya di bidang kimia medisinal yang berkaitan dengan penemuan obat maupun desain pengembangan pengobatan. Komputasi merupakan salah satu teknik dalam pengembangan obat dengan metode molecular docking dan Hubungan Kuantitatif Struktur Aktivitas (HKSA) yang meliputi sintesis, purifikasi, desain, identifikasi serta uji aktivitas dari suatu senyawa. Metode yang digunakan yaitu melakukan kajian dari berbagai sumber dengan total jurnal yang ditemukan diberbagai website resmi sebanyak 29 dan yang dijadikan sebagai jurnal utama sebanyak 10 jurnal dengan berbagai teknik komputasi yaitu molecular docking, semiempirik PM3, semiempirik AM1, in silico dan HKSA. Adapun potensi senyawa dari berbagai literatur menghasilkan beberapa tujuan pengobatan yaitu sebagai antikanker, antimalaria, antibakteri, anti-HIV dan pencegah covid. Potensi senyawa tersebut didapatkan dari senyawa kimia yang berbeda-beda. Adapun senyawa yang digunakan dalam jurnal ini meliputi senyawa turunan 1,3-dibenzolythiourea, senyawa kuinin, senyawa induk fluorokuinolon, senyawa turunan kalkon, senyawa kuwanon dan turunannya, senyawa leonurin dan turunannya, senyawa turunan dari N-(Benzoil)-N'-feniltiourea, senyawa turunan Beta asaron, senyawa turunan meisiindigo serta senyawa kuersetin.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.