Dengan menggunakan data susenas tahun 2004, 2009, 2014, dan 2017, penelitian ini bertujuan untuk menghitung besarnya ukuran kemiskinan agregat dan sektoral selama periode kebijakan pembangunan pada tiga masa pemerintahan Indonesia tahun 2004-2017, serta mengidentifikasi sektor apa saja yang berkontribusi terhadap perubahan kemiskinan agregat di Indonesia. Analisis yang digunakan adalah analisis dekomposisi kemiskinan sektoral. Hasil analisis diperoleh bahwa pada ketiga periode kebijakan terjadi penurunan kemiskinan agregat (P0), sedangkan kedalaman kemiskinan (P1) dan keparahan kemiskinan (P2) penurunan hanya terjadi pada masa kebijakan RPJMN-I dan II akan tetapi pada masa kebijakan RPJMN-III mengalami peningkatan. Pada masa kebijakan RPJMN-I kemiskinan P0 menurun 2.53 dari 16.68 menjadi 14.15, P1 menurun 0.57 dari 3.06 menjadi 2.49, dan P2 menurun 0.23 dari 0.90 menjadi 0.67, pada masa kebijakan RPJMN-II kemiskinan P0 menurun 2.9 dari 14.15 menjadi 11.25, P1 menurun 0.74 dari 2.49 menjadi 1.75, dan P2 menurun 0.23 dari 0.67 menjadi 0.44. Penyebab terjadinya penurunan kemiskinan agregat P0, P1, dan P2 secara dominan pada RPJMN-I dan RPJMN-II diakibatkan oleh pengaruh intra-sektoral dan antar-sektoral, pada RPJMN-III penurunan kemiskinan agregat P0 diakibatkan oleh pengaruh intra-sektoral dan inter-sektoral sedangkan peningkatan P1 dan P2 diakibatkan oleh pengaruh interaksi. Pengentasan kemiskinan pada masa kebijakan RPJMN-I, RPJMN-II dan RPJMN-III penurunan tingkat kemiskinan agregatnya secara signifikan dikontribusi oleh empat sektor lapangan pekerjaan utama yaitu pada RPJMN-I oleh sektor pertanian informal, perdagangan formal/informal, transportasi formal/informal, dan konstruksi formal/informal, pada RPJMN-II oleh sektor pertanian formal, perdagangan formal, transportasi formal/informal, dan keuangan informal, dan pada RPJMN-III oleh sektor pertanian informal, perdagangan formal, transportasi formal/informal, dan keuangan formal/informal.
Persaingan diberbagai bidang industri semakin ketat, salah satunya industri minuman yang terus menerus berkembang. Menghadapi era globalisasi, dunia bisnis harus dapat meningkatkan kinerja dari suatu bisnis sehingga mampu bertahan dan bersaing. Sejalan dengan adanya perubahan di berbagai sektor ekonomi, teknologi, politik dan kondisi dari suatu pasar yang semakin terlihat jelas. Secara langsung ataupun tidak langsung adanya perubahan di bidang ekonomi dan kondisi sosial sekarang ini telah pula merubah sikap dan tingkah laku konsumen. Pemilihan akan suatu produk menjadi pilihan utama dalam pemasaran, konsumen tidak hanya melihat dari segi merek atau promosi yang bagus dan menarik tetapi kualitas produk pun menjadi pilihan. Persaingan dalam industri teh mengakibatkan merek Teh Celup Sosro dan 2 Tang mengalami penurunan dalam tingkat kepuasan pelanggan. Dalam menghadapi persoalan ini, perusahaan Teh Celup Sosro dan 2 Tang melakukan berbagai inovasi dan kualitas produk. Atribut produk merupakan unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian, sehingga akhirnya konsumen menjadi puas akan kinerja produk. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini untuk melihat pengaruh atribut produk terhadap kepuasan pelanggan. Penelitian ini bersifat deskriptif-verivikatif dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory survei dan deskriptif survei. Objek yang diteliti adalah pelanggan Teh Celup Sosro dan 2 Tang di Griya Pahlawan dan Giant Pasteur Bandung, dengan jumlah sampel sebanyak 90 orang (57 orang pelanggan Teh Celup Sosro dan 33 pelanggan 2 Tang) yang diambil dengan metode sistematik random sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier sederhana. Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif antara atribut produk terhadap kepuasan pelanggan.
Keberadaan sampah plastik mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal tersebut dikarenakan masyarakat menghasilkan sampah plastik setiap harinya dan tidak melakukan pengelolaan sampah plastik dengan tepat. Kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah plastik masih cukup rendah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek pengetahuan Mahasiswa Pendidikan Fisika Semester 2 Universitas Jember mengenai pengelolaan sampah plastik serta aspek kesadaran tindakan yang telah dilakukan Mahasiswa Pendidikan Fisika Semester 2 Universitas Jember dalam pengelolaan sampah plastik sekali pakai. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif melalui instrumen kuisioner pada 100 mahasiswa. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa tingkat kesadaran Mahasiswa Pendidikan Fisika Semester 2 Universitas Jember terhadap pengelolaan sampah plastik sekali pakai dilihat dari aspek pengetahuan dan aspek kesadaran tindakan sudah baik. Terbukti dari banyaknya presentase yang diperoleh pada setiap pertanyaan dalam kuisioner, serta hanya 3% responden yang tidak melakukan upaya 3R dan 6% responden tidak melakukan upaya diet sampah. Namun hasil analisis tersebut masih sebatas teoritis, sehingga diperlukan tindakan nyata sebagai upaya pengelolaan sampah plastik sekali pakai.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.