Tanaman kelor tumbuh di daerah tropis dan telah dikenal oleh masyarakat sebagai sayur dan berkhasiat sebagai obat tradisional. Sangat jarang ditemukan penelitian yang mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder pada bagian akar kelor. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam akar kelor (Moringa oleifera L.) yang berasal dari Desa Talulobutu, Kabupaten Bone Bolango. Metode penelitian ini menggunakan reagen Mayer dan reagen Dragendorff untuk mengidentifikasi senyawa alkaloid, reagen NaOH 4% untuk mengidentifikasi senyawa tanin, reagen Pb(C2H3O2)2 10% untuk megidentifikasi senyawa flavonoid, dan uji buih menggunakan aquadest panas untuk megidentifikasi senyawa saponin.
Radikal bebas adalah senyawa yang memiliki sifat reaktif. Senyawa ini mudah bereaksi dengan molekul lain dengan cara mengoksidasi sehingga dapat menimbulkan pengaruh negatif terhadap tubuh antara lain mengakibatkan kerusakan lipida, protein, DNA dan membran sel. Adanya radikal bebas menyebabkan tubuh membutuhkan zat penting yang dapat menangkap radikal bebas, yaitu antioksidan. Senyawa antioksidan merupakan zat yang dapat mencegah terjadinya proses oksidasi. Teripang merupakan salah satu produk laut yang memiliki aktivitas antioksidan. Senyawa yang terdapat pada teripang telah dibuktikan secara ilmiah dapat meredam radikal bebas yang menyebabkan berbagai penyakit degeneratif. Beberapa senyawa diantaranya adalah triterpen glikosida (saponin), kondroitin sulfat, glycosaminoglycans (GAGs), fenolik, dan asam lemak esensial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan kandungan fenolik total dalam ekstrak teripang yang berasal dari perairan Patoameme Kab. Boalemo Gorontalo. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratorium yang akan dilaksanakan di Gorontalo dan Makassar. Hasil yang didapatkan bahwa ekstrak etanol teripang mengandung senyawa fenol dan flavonoid, serta hasil pengujian aktivitas antioksidan yang diuji dengan metode ABTS, BCB, dan DPPH menunjukkan hasil IC50 berturut-turut yaitu 91,4 µg/mL, 152,91 µg/mL, 233,6 µg/mL. Sedangkan pada metode FRAP menunjukkan bahwa ekstrak etanol teripang memiliki kemampuan dalam mereduksi besi sebesar 7,629±0,10 QEAC/g ekstrak. Kata kunci : teripang, antioksidan, fenolik, DPPH
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.