Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran keterlibatan ayah terhadap anak remajanya yang berusia 16-21 tahun.. Keterlibatan itu dilihat dari sudut pandang ayah. Ayah yang berperan aktif dalam keluarga memiliki dampak bagi dirinya sendiri dan juga bagi anak, baik anak perempuan maupun laki-laki. Keterlibatan ayah sendiri merupakan bentuk interaksi ayah terhadap anak yang tercakup dalam lima komponen, yaitu (a) <em>activity engagement</em>; (b) <em>warmth-responsiveness</em>; (c) <em>control</em>; (d) <em>indirect care</em>; dan (e) <em>process responsibility</em>. Pada remaja perempuan, peran ayah dapat membangun harga diri positif dan menumbuhkan keinginan berprestasi. Pada remaja laki-laki, peran ayah mampu mengembangkan motivasi untuk sukses dan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Penelitian ini melibatkan 201 partisipan yang merupakan seorang ayah berdomisili di DKI Jakarta dan memiliki anak berusia remaja (16-21 tahun). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner keterlibatan ayah dari sudut pandang ayah yang mengacu pada konsep <em>father involvement</em> (Pleck, dalam Lamb, 2010) yang diadaptasi oleh Kristianto, Gurmichele, Utama, Adriel, dan Sidarta (2016). Hasil penelitian terhadap 201 partisipan mengungkapkan bahwa sebagian besar ayah memiliki keterlibatan dalam pengasuhan dan pengelolaan rumah tangga yang tergolong sedang. Hasil tambahan penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara durasi kerja ayah dan keterlibatannya di dalam keluarga. Selain itu, tidak ada perbedaan keterlibatan ayah antara ayah yang memiliki istri bekerja dan tidak bekerja.
Penelitian ini bertujuan untuk memeroleh gambaran dimensi dari fathering self-efficacy yang dimiliki oleh ayah tunggal yang mengasuh anak usia dini. Penelitian ini melibatkan dua partisipan yang merupakan ayah tunggal yang berdomisili di daerah DKI Jakarta dan sekitarnya, serta memiliki anak usia dini (tiga-lima tahun). Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif, dengan menggunakan pendekatan fenomonologi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara secara langsung kepada kedua partisipan, dengan menggunakan panduan wawancara yang mengacu pada teori fathering self-efficacy yang dikemukakan oleh Sevigny (2013). Hasil penelitian menggambarkan bahwa kedua partisipan memiliki cara yang berbeda dalam menjalankan tugas-tugas pengasuhan dan juga penilaian terhadap kemampuan mengasuh anak yang cenderung beragam. Pada delapan dimensi, kedua partisipan memiliki penilaian yang berbeda terhadap kemampuannya, dan memiliki penilaian yang sama pada satu dimensi yaitu instrumental care and routines. Terdapat beberapa faktor yang berperan terhadap keyakinan tersebut, antara lain dorongan yang diberikan oleh lingkungan sekitar, kondisi emosional atau mental dari ayah tunggal, serta pemaknaan yang dimiliki terhadap perannya sebagai ayah.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan memahami gambaran konsep diri suami yang tidak menjadi pencari nafkah utama dalam keluarganya. Di dalam masyarakat yang memiliki kebudayaan patriarki dan ideologi peran gender tradisional, laki-laki yang tidak menjadi pencari nafkah utama keluarga akan mengalami berbagai konflik yang dapat memengaruhi bagaimana ia melihat dirinya sendiri. Peran utama laki-laki dalam keluarga ini melekat menjadi identitas laki-laki, sehingga kehilangan perannya sebagai pencari nafkah utama akan memengaruhi bagaimana laki-laki mempersepsikan dirinya sendiri. Penelitian ini berdasar pada teori konsep diri dari William H. Fitts (1971) yang mendefinisikan konsep diri sebagai keseluruhan dari kesadaran atau persepsi seseorang mengenai dirinya sendiri, berasal dari diri yang diobservasi, dialami, dan dinilai oleh dirinya sendiri. William H. Fitts membagi konsep diri ke dalam dimensi internal (identitas, perilaku, penilai) dan dimensi eksternal (fisik, personal, keluarga, sosial, dan moral-etika). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan desain fenomenologi, dan cara pengambilan data dengan wawancara mendalam. Partisipan penelitian terdiri dari dua orang laki-laki yang saat ini tidak menjadi pencari nafkah utama keluarga. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua partisipan memiliki konsep diri yang cenderung ke arah negatif pada domain konsep diri family self dan social self. Kedua partisipan merasa bahwa kondisi pemenuhan perannya sebagai kepala rumah tangga tidak ideal dengan peran istri yang lebih mendominasi rumah tangga, dan keduanya cenderung tidak nyaman membicarakan kondisinya yang tidak menjadi pencari nafkah utama ketika berinteraksi dengan lingkungan sosial. Kata kunci: konsep diri; pencari nafkah utama; suami
Dating Violence cases, which are categorized as gender based violence are increasing from timeto time in Indonesia. Gender becomes a social characteristic that individuals learn from themoment they are born and it is primarily being socialized by parents. This gender socializationthat one receives from early age until they reach adolescence stage, can play a role in shapingone’s perception and attitude towards male and female, especially regarding romanticrelationship context, including how adolescents see the use of violence in a relationship. This studyaimed to find out the relationship between gender socialization from parents and attitude towardsdating violence in male adolescents from 16-21 years old. This study used quantitative crosssectional design. The participants were 125 male adolescents who were living in Jabodetabek withparents and were obtained using convenience sampling. In this research, Gender-relatedSocialization Scale (Raffaeli & Ontai, 2004; α = 0.859) and Attitude towards Male DatingViolence (Price & Byers, 1999; α = 0.702-0.865) were used as data collection tools. From thisstudy, we found out there is a significant correlation between gender socialization from parentsand attitude towards dating violence, attitude towards physical, and also attitude towards sexualviolence. There was no significant correlation between gender socialization from parents andattitude towards psychological violence. We also found out that participants who were currentlyengaged in a relationship have a higher score in attitude towards sexual dating violence thanparticipants who were not in a relationship.
Working mothers who just had their first child face major changes in aspects of their life. Workingmothers have two roles that must be fulfilled in their daily life, being a mother and a worker. Thedemands of these roles often create pressures that cause conflict within the mother herself.Conflicts that occur within herself are called intrapersonal conflicts. This study aims to overviewintrapersonal conflicts and perceived social support in mothers who return to work after havingtheir first child. The method used in this research is a qualitative method with semi-structuredinterview methods involving two participants who work professionally and have their first childaged 0-18 months. The results of this study indicate that there is an intrapersonal conflict in theroles of mother and worker. The type of conflict that arose in the two participants was the type ofmultiple/double approach-avoidance conflict in which the two alternative choices, working andcaring for children, both had negative and positive values for the participants. Both participantsstated that the existence of social support from people around them, can help participants dealwith intrapersonal conflicts when they have to work leaving their children.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.