Infertilitas telah diakui luas sebagai salah satu masalah kesehatan reproduksi pada manusia. Sebagai sebuah kondisi yang tidak dapat mewariskan sebuah keturunan, ketidaksuburan dapat menyebabkan masalah psikologis yang serius pada individu yang terkena dampak. Penelitian ini bertujuan untuk menggali persepsi pasangan infertil terhadap masalah infertilitas yang dialami, bagaimana strategi pasangan infertil dalam menghadapi pandangan negatif dari lingkungan serta apa dukungan sosial yang dibutuhkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasangan infertil di Kecamatan Langke Rembong. Jumlah sampel yang diambil adalah 10 pasangan infertil yang memenuhi kriteria inklusi dengan teknik pengambil sampel secara purposive. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai April tahun 2022 di wilayah Kecamatan Langke Rembong. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam pada 10 pasangan infertil dan dianalisis secara tematik. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah semua pasangan infertil Hasil penelitian menunjukkan bahwa persespi pasangan infertil terhadap masalah infertilitas adalah pasangan memandang masalah infertil sebagai masalah yang sensitif, menguras pikiran, rentan akan stres dan mempengaruhi relasi. Banyak pandangan negatif yang ditujukan pada pasangan ini terutama berasal dari keluarga dan kerabat terdekat. Strategi yang digunakan untuk menghadapinya adalah dengan menghindari pertemuan yang membahas tentang anak, melakukan hobi, traveling, berprinsip cuek dan berdamai dengan keadaan. Adapun dukungan sosial yang dibutuhkan adalah dukungan spiritual, semangat dan motivasi untuk terus berupaya mencari pengobatan dan perawatan.
ABSTRAKRevolusi KIA merupakan salah satu terobosan pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam rangka mempercepat penurunan kematian ibu dan bayi dengan cara luar biasa melalui persalinan pada fasilitas kesehatan yang memadai dan siap 24 jam. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ketersediaan fasilitas kesehatan memadai yang meliputi kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan, ketersediaan sarana fisik, obat dan peralatan kesehatan serta pembiayaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara mendalam pada 15 partisipan kunci yang meliputi kepala bidang kesehatan masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, kepala puskesmas, bidan, masyarakat (ibu nifas). Data dianalisis secara thematic. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan fasilitas kesehatan yang memadai untuk mendukung kebijakan revolusi KIA di Kabupaten Manggarai belum optimal seperti jumlah dokter yang sangat terbatas, kualitas tenaga kesehatan yang belum memadai, belum semua fasilitas kesehatan memiliki fasilitas rumah tunggu persalinan, peralatan kesehatan yang masih terbatas. Oleh karena itu, diperlukan komitmen pemerintah Kabupaten Manggarai untuk terus berupaya meningkatkan kualitas tenaga kesehatan, merekrut tenaga dokter, menyediakan rumah tunggu persalinan dan mengalokasikan anggaran yang cukup untuk pembiayaan kesehatan. Kata Kunci : Revolusi, KIA, Fasilitas, kesehatan, memadai THE EVALUATION OF THE AVAILABILITY OF GOOD HEALTH FACILITIES TO SUPPORT THE REVOLUSI KIA PROGRAM IN MANGGARAI ABSTRACTRevolusi KIA is one of the programs of Nusa Tenggara Timur Province (NTT) aim at decreasing the maternal and infant mortality by providing the good health facilities for 24 hour service. This research aims to evaluate the availability of the good health facilities by looking at some aspects such as the quantity and quality of professional health, the availability of physical buildings, medicine, medical tools and finance. This research uses qualitative model by depth interview with 15 key informants from varied background like health public health office of Manggarai Regency, the head of Puskesmas, midwife and puerperal mother. Data analyzed thematically. The result shows that from the side of providing the good health facilities, the Revolusi KIA Program of Manggarai Regency has not run optimally in decreasing the maternal and infant mortality. In indicates through the lack of doctors, the bad quality of health workers, lack of maternity waiting house and the limit of medical tools. Therefore, the local government must seriously improve the quality of health workers, increase the number of doctors, provide the maternity waiting house and allocate the enough budget for health financing. Keyword : Revolusi, KIA, facilities, health
ABSTRAK Masyarakat desa Lolang kecamatan Satar Mese Kabupaten Manggarai – NTT masih banyak yang belum memahami tentang metode kontrasepsi jangka panjang sehingga membutuhkan edukasi upaya promotif penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang. Data Jumlah pasangan usia subur di desa Lolang sebanyak 154 orang, yang mengikuti program keluarga berencana sebanyak 98 orang dan yang belum mengikuti program keluarga berencana sebanyak 76 orang sedangkan data Wanita Usia Subur sebanyak 505 orang. Aseptor KB sebanyak 137 orang dengan rincian sebagai berikut : IUD 7 orang,kontrasepsi Suntik 3 bulan sebanyak 69 orang, Pil sebanyak 47 orang, Implan sebanyak 11 orang, MOW sebanyak 3 orang dan yang tidak mengikuti program Keluarga Berencana sebanyak 2 orang. . Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan edukasi pengetahuan pada Wanita Usia Subur tentang penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang. Hasil : pengetahuan Wanita Usia Subur pada saat pre tes adalah sebagai berikut: berpengetahuan kurang sebanyak 11 orang (33,33 %), berpengetahuan cukup sebanyak 22 Orang (66,7 %), berpengetahuan baik sebanyak 0 Orang (0 %). Setelah diberikan edukasi Pengetahuan Wanita Usia Subur mengalami peningkatan yaitu sebagai berikut: berpengetahuan baik sebanyak 24 Orang (72,7 %), berpengetahuan cukup sebanyak 9 Orang (27,3 %) dan berpengetahuan kurang sebanyak 0 Orang (0 %). Kesimpulannya terdapat peningkatan pengetahuan setelah diberikan edukasi. Kata Kunci : Edukasi , Kontrasepsi Jangka Panjang, Wanita Usia Subur ABSTRACT Many people in Lolang Village, Satar Mese Subdistrict, Manggarai Regency - NTT still do not understand about long-term contraceptive methods, so they need education on promotive efforts to use long-term contraceptives. Data on the number of fertile age couple in Lolang village are 154 people, 98 people who take part in the family planning program and 76 people who have not participated in the family planning program while the data for women of childbearing age are 505 people. There were 137 family planning acceptors with the following details: 7 IUDs, 69 people with 3-month injectable contraceptives, 47 pills, 11 implants, 3 people with MOW and 2 people who didn't take part in the Family Planning program. . The purpose of this service is to provide knowledge education to women of childbearing age about the use of long-term contraceptive methods. Results: Knowledge of women of childbearing age at the time of the pre-test were as follows: 11 people (33.33%) lacked knowledge, 22 people (66.7%), good knowledge (0%). After being given education, women of childbearing age knowledge has increased as follows: good knowledge as many as 24 people (72.7%), adequate knowledge as many as 9 people (27.3%) and less knowledgeable as many as 0 people (0%). The conclusion is that there is an increase in knowledge after being given education. Keywords: Education, Long Term Contraception, women of childbearing age
Latar belakang dan tujuan: Kemitraan dukun dan bidan merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan. Kemitraan ini belum berjalan dengan baik dimana masih ada dukun yang melakukan pertolongan persalinan secara mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan hambatan dalam pelaksanaan kemitraan dukun dengan bidan di Kabupaten Manggarai Timur.Metode: Penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam menggunakan pedoman wawancara terbuka dilakukan pada 15 partisipan yang dipilih secara purposive, terdiri dari dua bidan desa, lima dukun yang bermitra dengan bidan, tiga dukun yang tidak bermitra dengan bidan, serta dua partisipan tokoh masyarakat, satu tokoh agama, dua ibu nifas dan satu pemegang kebijakan. Data dianalisis dengan pendekatan analisis tematik.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sarana dan prasarana penunjang kemitraan belum memadai, dana yang disediakan belum cukup untuk membiayai pelaksanaan kemitraan sehingga tidak ada pertemuan rutin antara bidan dan dukun, serta koordinasi yang dilakukan hanya bersifat insidental. Meskipun pembagian peran dalam penanganan persalinan sudah jelas, banyak hambatan yang ditemukan yaitu hambatan transportasi, ekonomi dan masih ada dukun yang tidak mau bermitra.Simpulan: Kemitraan dukun dengan bidan dalam pertolongan persalinan terkendala oleh masih banyaknya hambatan, baik internal maupun eksternal, diperlukan dana yang cukup, menyediakan sarana transportasi dan penyuluhan kepada masyarakat untuk cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.
The covid-19 pandemic is a serious problem that is facing the whole world. The pandemic has caused social restrictions that cause concern and stress for many people. The results of preliminary studies conducted on several breastfeeding mothers stated that during the Covid-19 pandemic, there were many mothers' concerns about continuing the process of breastfeeding babies directly. According to global data, the rate of exclusive breastfeeding is quite low, which is only 41 percent. In Indonesia itself, based on Basic Health Research data in 2018, shows that the rate of exclusive breastfeeding only reaches 30.2 percent. The number of exclusive breastfeeding rates, which are small globally and in Indonesia, has worsened with the COVID-19 pandemic. To overcome this, people need to be given health education about the importance of breastfeeding during a pandemic and explain that the COVID-19 virus is not infected through breastfeeding. This community service activity has been carried out from February to April 2021. The results of this activity have a positive impact on the community, especially on breastfeeding mothers.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.