No abstract
Diabetes mellitus (DM) menjadi suatu masalah dalam kesehatan. Dalam penelitian global di tahun 2011 pasien DM sudah mencapai 366 juta jiwa dan sejumlah 13 jiwa tidak menyadarinya jika mereka telah terdiagnosis DM. Pola makan memiliki hubungan yang erat dengan penyakit degeneratif Diabetes Mellitus Tipe II. Rekomendasi asupan yang rendah dari karbohidrat dengan jenis yang sederhana dapat mempenggaruhi level gula dalam darah. Buah-buahan yang dianjurkan untuk dimakan adalah buah yang kurang manis yang sering digolongkan menjadi golongan buah B (pada umumnya memiliki indeks glikemiks sedang). Berdasarkan uraian diatas maka perlu adanya penelitian untuk mengidentifikasi perubahan kadar glukosa darah pada konsumsi buah dengan indeks glikemik medium yang sering tersedia di pasaran yaitu salah satunya adalah buah semangka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar buah semangka meningkatkan gula darah. jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan metode Pretest and Posttest. Subjek penelitian ini adalah pasien rawat jalan dengan diagnosis DM tipe 2 tanpa komplikasi sebanyak 15 pasien. Data dianalisis secara dekriptif dan statistik menggunakan uji Paired Sample T Test. Perubahan Kadar gula darah adalah variabel dalam penelitian ini. Pemberian buah semangka diberikan dalam bentuk potongan dan jus (tanpa gula) dengan kalori sebesar 170 kkal yang diberikan pada waktu pagi hari sebelum beraktifitas dapat meningkatkan glukosa darah dengan rata-rata kenaikan sebesar 50 mg/dl.
Atherosklerosis merupakan suatu penyakit degeneratif. Proses Atherosklerosis terjadi melalui beberapa tahap. Kejadian awal yang berperan pada proses atherosklerosis adalah kerusakan atau disfungsi endotel karena kadar lemak LDL. LDL Lipoprotein) adalah kolesterol “jahat” yang potensial menyumbat pembuluh darah. Akan tetapi, hal tersebut dapat dicegah dengan pemberian antioksidan. Oleh karena itu, perlu adanya altermatif pengobatan yang bersifat preventif yang bahannya berasal dari buah-buahan. Quersetin adalah salah satu zat aktif kelas flavonoid yang secara biologis amat kuat. Antioksidan ini dapat mencegah kerusakan sel sel endotel atau jaringan pembuluh darah. Pada saat bersamaan, antioksidan akan meningkatkan koesterol “baik” (High Density Lipoprotein / HDL) yang bermanfaat untuk mencegah penyakit jantung dan pembuluh darah. Penelitian ini bertujuan mengetahui peranan quercetin sebagai antioksidan dalam mencegah penurunan jumlah sel endotel aorta tikus yang diberi diet aterogenik. Jenis penelitian ini menggunakan experimental laboratorik pada hewan coba tikus dengan menggunakan desain penelitian Control Group Post Test Design. Variabel penelitian ini adalah jumlah sel endotel aorta. Hasil uji statistik One Way Anova menunjukkan bahwa terdapat perubahan jumlah sel endotel aorta tiap taraf perlakuan yang signifikan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian quercetin dengan dosis 56 mg paling potensial dalam pencegahan penurunan jumlah sel endotel aorta tikus. Kata Kunci :
No abstract
Adequate intake of sodium but causes hypertension in the elderly this is because basically elderly have a history of hypertension. Effect of Sodium intake on the occurrence of hypertension occurs through increased plasma volume, cardiac output, and blood pressure. Excessive consumption of Sodium causes the concentration of Sodium in the extracellular fluid to increase. To normalize it, the intracellular fluid is pulled out, so that the extracellular fluid increases. Increased extracellular fluid increases blood volume. Analyzing Relationship of Sodium Intake with Hypertension Incidence at Elderly Posyandu Tegowangi village Plemahan Sub-district of Kediri. The study was conducted at Elderly Posyandu addresses Tegowangi district of Plemahan Kediri Regency. Sample using random sampling. Research subjects were elderly who had high blood pressure. There was no significant relationship between sodium intake with hypertension ( 0.895 > 0.05 ) in Posyandu Lansia Tegowangi, Plemahan sub-district of Kediri. Because of other factors tha can affect the occurrence of hypertension in elderly. There is no Relationship of Sodium Intake with Hypertension Incidence at Elderly Posyandu Tegowangi village Plemahan Sub-district of Kediri. There needs to be counseling conducted posyandu about factors causing hypertension and foods high in sodium, to prevent the occurrence of hypertension in elderly.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.