Hermina Ciputal Hospital is include the hospital that implement the BPJS program. From March 2014 to Desember 2019 there has been a marked increase in the number of patients. This increase was followed by the increasing need for BPJS medicines. The use of Indonesia-Case Based Group (INA-CBGs) tariffs requires efficient and affective services, including in the procurement of BPJS drugs. This type of research is operational research that aims to determine the value of drug use and investment, the optimum order amount and the time of reorder. The data used in this study are primary data optained from interviews and observations and secondary data obtained through the study of documents related to research. The subjects of the study were the Head of Pharmacy installation and Person in Charge of Pharmaceutical Supplies Management at Ciputat Hermina Hospital. BPJS drug inventory control at the PharmacyInstallation at Hermina Ciputat Hospital is done through stock taking, stock cards, defect books and monthly reports. But not yet using special control methods, both for priority types of supplies, the number of orders and when ordering drugs. From the results of the study through ABC analysis there are 17 types of drugs that are classified as group A that need to be prioritized in inventory control. Based on the Economic Order Quantity (EOQ) method, the optimum order quantity for these 17 drugs varies from 62-54 items. Based on the Reorder Point (ROP) method, it is obtained that the reorder time varies from 66-5555 items. Based on the results of the study, it is suggested to the Pharmacy Installation of Hermina Ciputat Hospital to apply the Economic Order Quantity (EOQ) and Reorder Point (ROP) method to BPJS group A drugs to avoid stock out and purchasing cito.Keywords: BPJSABC analysisEconomic Order QuantityReorder PointABSTRAK Rumah Sakit Hermina Ciputat adalah salah satu rumah sakit yang menerapkan program BPJS. Sejak Maret 2014 sampai Desember 2019 telah terjadi kenaikan jumlah pasien secara signifikan. Kenaikan ini diikuti dengan kenaikan kebutuhan obat-obatan BPJS. Penggunaan tarif Indonesian- Case Based Group (INA-CBGs) menuntut pelayanan yang efisien dan efektif, termasuk dalam pengadaan obat BPJS. Jenis penelitian ini adalah operasional research yang bertujuan untuk mengetahui nilai pemakaian dan investasi obat, jumlah pemesanan optimum dan waktu pemesanan kembali. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang di peroleh dari wawancara dan observasi serta data sekunder yang diperoleh melelui telaah dokumen terkait penelitian. Subjek dari penelitian ini Kepala Instalasi Farmasi dan Penanggung Jawab Pengelolaan Perbekalan Farmasi di RS Hermina Ciputat. Pengendalian persediaan obat BPJS di Instalasi Farmasi RS Hermina Ciputat dilakukan melalui stock opname, kartu stok, buku defekta dan laporan bulanan. Namun belum menggunakan metode pengendalian khusus, baik untuk prioritas jenis persediaan, jumlah pemesanan maupun waktu pemesanan obat. Dari hasil penelitian melalui analisis ABC, terdapat 17 jenis obat yang tergolong kelompok A yang perlu di prioritaskan dalam pengendalian persediaan. Berdasarkan metode Economic Order Quantity (EOQ) jumlah pemesanan optimum untuk 17 obat tersebut bervariasi mulai dari 62 – 546 item. Berdasarkan metode Reorder Point (ROP) diperoleh waktu pemesanan kembali yang bervariasi mulai dari 66 – 5555 item. Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada Instalasi Farmasi RS Hermina Ciputat sebaiknya melakukan penerapan metode Economic Order Quantity (EOQ) dan Reorder Point (ROP) pada obat BPJS kelompok A untuk menghindari stock out dan pembelian cito.Kata Kunci: BPJSAnalisis ABCEconomic Order Quantity (EOQ) Reorder Point (ROP)
Background: According to the Institution of Social Security Employment, based on data for 2020, there was an increase in cases of work accidents, with 177,000 cases recorded. One of the common problems for employees in the industrial environment is heat exposure. Heat stress is one of the working conditions of physical factors in the work environment, which is an additional burden for employees. Objective: To determine the relationship between heat stress, job fatigue, and stress levels in employees at CV. Fatra Karya Logam. Methods: This is a quantitative research method with a cross-sectional design. The population and sample in this study were employees in the production section of CV. Fatra Karya Logam, as many as 30 people. Results: The results of measuring heat stress with medium workloads in the production section of CV. Fatra Karya Logam exceed NAV (> 28.0ºC), it is known that the average Wet Bulb Globe Temperature (WBGT) in CV. Fatra Karya Logam is 31.4°C, and statistical tests show that there is a relationship between heat stress and stress levels for employees at CV. Fatra Karya Logam with a value of p = 0.000, and there is a significant relationship between job fatigue and stress levels for employees at CV. Fatra Karya Logam with p value = 0.006. Conclusion: Therefore, to manage the impacts properly and avoid health issues or worse outcomes while working, we must understand what triggers job tiredness and work stress. Recommendation: by identifying causes of fatigue and work stress, employees can handle the effects properly to prevent health problems and worse consequences during work.
Lansia mengalami berbagai gejala akibat penurunan fungsi biologis, psikologis, sosial dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan partisipasi lansia diposyandu kutilang Bojongsari Baru Kota Depok. Penelitian ini merupakan kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel adalah 45 lansia dengan pengambilan sampel purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan Chi Square dengan tingkat kemaknaan p< 0,05.hasil univariat pada dukungan Keluarga pada partisipasi lansia didapatkan hasil bahwa yang selalu melakukan partisipasi lansia sebesar 34 orang (75,6%). motivasi lansia yang tidak pernah melakukan partisipasi lansia sebesar 13 orang (28,0%). jarak rumah yang jauh melakukan partisipasi lansia sebesar 40 orang (88,9%). pelayanan kesehatan yang selalu melakukan partisipasi lansia sebesar 29 orang (50,9%). partisipasi lansia yang tidak aktif ke posyandu lansia sebesar 40 orang (70,2%). Hasil analisis bivariat menunjukan sebagian besar lansia memliki motivasi lansia yang tidak pernah melakukan partisipasi lansia sebesar 13 orang (28,0%) dengan hasil uji chi square (p-value = 0,077) dan sebagian lansia yang memiliki jarak rumah dengan katogori jauh 30 orang (12,9%) dengan hasil uji chi square (p-value = 0,075) dan sebagian besar responden yang memiliki dukungan Keluarga dengan kategori selalu 34 orang (75,6%) dengan hasil uji chi square (p-value = 0,015) dan sebagian lansia yang memiliki pelayanan kesehatan dengan kategori selalu 29 orang (50,9%) dengan hasil uji chi square (p-value = 0,016).
Pandemi COVID-19 merupakan fenomena yang terjadi secara global dan berdampak pada semua sektor salah satunya institusi pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis strategi komunikasi pemasaran Rumah Sakit Bunda Sejati berdasarkan Input (Man, Money, Machines, Method), Process (Strenghts, Weakness, Opportunity, dan Threats) dan Output (faktor sosial dan faktor pribadi) terhadap loyalitas pasien rawat pada masa pandemi COVID-19. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil utama penelitian ini strategi komunikasi pemasaran Rumah Sakit Bunda Sejati (Input, Process, Output) sudah berjalan sesuai dengan standar pelayanan dalam meningkatkan loyalitas pasien rawat jalan. Variabel Input (Man) SDM dirasa kurang, lima petugas dalam tiga shift, variabel Process (Weakness) ketersediaan SDM pemasaran (Humas) hanya satu petugas, variabel Output terkendala faktor sosial dan faktor pribadi yaitu kebijakan pemerintah dan kecemasan masyarakat dalam pengobatan ulang sehingga penurunan persentase kunjungan pasien rawat jalan pada masa pandemi COVID-19. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa strategi komunikasi pemasaran rumah sakit menggunakan input, process, output dapat meningkatkan loyalitas pasien rawat jalan. Saran untuk Rumah Sakit untuk meningkatkan loyalitas pasien rawat jalan dengan mengoptimalkan pelatihan dan pendidikan SDM dalam pengelolaan media sosial serta melakukan penambahan jumlah petugas front office agar komunikasi pemasaran yang lebih efektif.
Pendahuluan: Catatan tahunan Komnas Perempuan pada tahun 2019 menunjukkan tren penting, berdasarkan laporan kekerasan di ranah pribadi, terjadi peningkatan angka kekerasan dalam pacaran dan angka signifikan sebanyak 2.073 kasus. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Self Esteem dan persepsi gander dengan kekerasan dalam pacaran pada remaja di RW 06 Kelurahan Duren Mekar Kecamatan Bojongsari Kota Depok. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan penelitian analitik dengan desain cross sectional. Ada 92 responden yang ditentukan dengan menggunakan sistem nonprobability sampling yaitu total sampling. Data dikumpulkan menggunakan google form. Pengolahan data dilakukan dengan analisis uji chi square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 52 remaja yang memiliki harga diri positif pernah mengalami kekerasan dalam pacaran sebanyak 39 remaja (42,4%), dengan p-value = 0,043, dan 53 remaja yang memiliki persepsi gender tinggi terdapat 40 remaja (43,5%) memiliki pengalaman dalam pacaran, dengan p-value = 0,029. Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara harga diri dan persepsi gender dengan kekerasan pacaran pada remaja Rw.06 Duren Mekar Kecamatan Bojongsari Kota Depok. Dari hasil penelitian ini, remaja perlu meningkatkan harga diri dengan memiliki pendidikan tentang kesetaraan gender, sehingga dapat mengurangi terjadinya kekerasan dalam pacaran.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.