Klinik Pratama merupakan salah satu fasilitas kesehatan dasar yang langsung berhubungan dengan masyarakat. Dalam masa pandemi COVID-19 (Coronavirus Disease 2019), kinerja klinik pratama dari segi jumlah pasien menurun. Peningkatan kinerja Klinik Pratama tidak terlepas dari peran manajemen sumber daya manusia (SDM). Tujuan dari Pengabdian Masyarakat ini adalah untuk mengetahui dan meningkatkan pengetahuan tentang Peran Manajemen SDM dalam meningkatkan kinerja Klinik Pratama Aisyiyah Siti Khodijah Salam. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah melakukan kerjasama dengan sebuah Klinik Pratama sebagai Mitra untuk meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan dan non kesehatan tentang peran manajemen SDM di Klinik Pratama untuk meningkatkan kinerjanya. Peserta terdiri dari 10 orang, yaitu seorang dokter gigi sebagai Direktur Klinik, 2 orang dokter umum, 5 orang bidan, seorang tenaga administrasi, dan seorang apoteker. Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan SDM adalah dengan pemberian materi yang sesuai oleh Narasumber yang dilanjutkan dengan tanya jawab. Sebelum pemberian materi tentang Peran SDM dalam meningkatkan kinerja Klinik Pratama, peserta diminta untuk mengisi pre-test yang berupa pilihan berganda dengan memilih satu jawaban yang paling benar menggunakan google form. Kemudian setelah diberikan materi tersebut, peserta diminta untuk mengisi post-test dengan pertanyaan/ pernyataan yang sama. Hal tersebut untuk mengetahui dan menganalisis efektivitas pemberian materi. Hasil dari pemberian materi dan tanya jawab menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan tentang Peran Manajemen SDM dalam Meningkatkan Kinerja Klinik yaitu dengan persentase sebesar 27%. Peningkatan yang signifikan terjadi pada pengetahuan tentang Analisis Jabatan, Perencanaan SDM, dan Sistem Remunerasi.
Under the ministerial regulation no 21/2016 the payment of JKN service to the FKTP used capitation payment system. The payment given to the primary care is in the form of health service payment (minimum 60%). The allocation is based on types of workforce (profession, administrative tasks, person in charge of programs, and years of service) and attendance. This study investigates the possibility of adding employee performance as a variable in giving health service point for employees at FKTP Puskesmas. This study is a qualitative study in nature using case study design. The data were collected through in-depth interviews, focus group discussion, and triangulation. Incentive payment increases the employee performance at work. The amount of incentives should line up with the employees performances. Incentives will not be effective if they are fixed and do not count the employees performances. In the ministerial regulation no 21/2016, healthcare service is not included as a variable in employee performance evaluation. The head of FKTP Puskesmas can use the results of employee performance evaluation to determine the amount of incentives received. One of the ways to improve employee performance is through reward and punishment system. Employee performance in Puskesmas can be increased by adding work performance evaluation as a variable capitation payment of BPJS Kesehatan to Puskesmas based on ministerial regulation (Permenkes) no 21/ 2016.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.