Penelitian ini bertujuan untuk menyusun desain pendidikan kewirausahaan mahasiswa yang dapat menciptakan dan mengembangkan technopreneur. Penelitian dilakukan di Universitas Riau. Data dikumpulkan melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi; kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan kewirausahaan berbasis technopreneurship memerlukan integrasi dan sinergi antara kewirausahaan dan akademik prodi/jurusan kedalam isi (materi), kegiatan, dan metode untuk membangun kompetensi kewirausahaan mahasiswa. Isi pendidikan kewirausahaan berupa materi yang disajikan, dibahas, dan dikembangkan dalam kegiatan, sedangkan kegiatan dan metodenya meliputi perkuliahan, pelatihan, pembinaan, dan lomba kewirausahaan, serta inkubasi bisnis. Perkuliahan kewirausahaan untuk menciptakan kompetensi kewirausahaan dasar (memiliki pola pikir dan kemampuan menciptakan pekerjaan), pelatihan dilaksanakan untuk menumbuhkan kompetensi kewirausahaan menengah (menyusun proposal usaha yang layak), sedangkan pembinaan dan inkubasi bisnis untuk mengembangkan kompetensi kewirausahaan lanjut (menjalankan/mengembangkan usaha). Status mata kuliah kewirausahaan perlu ditingkatkan menjadi mata kuliah wajib. Pendidikan kewirausahaan diprogramkan dan dilaksanakan oleh unit kewirausahaan berdasar Keputusan Rektor.
Pembelajaran dalam jaringan (daring) sebenarnya sudah menjadi bagian dari salah satu alternatif proses pembelajaran di perguruan tinggi sejak era 90-an. Dan sejak tahun 2020 telah terjadi pandemic covid-19 mengakibatkan semua Perguruan Tinggi melaksanakan pembelajaran daring ini. Hanya saja dalam pelaksanaannya menimbulkan banyak permasalahan baik dari Dosen maupun dari mahasiswa itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor yang menentukan berkualitas atau tidaknya pembelajaran dilaksanakan. Oleh karena itu penelitian dala artikel ini bertujuan untuk menganalisis faktor penentu dan pengaruhnya terhadap kualitas pembelajaran daring. Penelitian tersebut menggunakan responden sebanyak 133 mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Riau yang dipilih secara random. Data dikumpulkan melalui angket dengan memanfaatkan google form, dan selanjutnya dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan analisis statistik menggunakan Chi-square. Dari hasil analisis data ditemukan bahwa ternyata sebahagian besar respoonden menyatakan bahwa kualitas pembelajaran daring yang dilaksanakan sudah terlaksana secara baik sesuai dengan kriteria pembelajaran daring. Selanjutnya bila dilihat dari faktor penentu kualitas pembelajaran daring tersebut ternyata sebahagian besar responden menyatakan baik dari faktor sarana dan prasarana, faktor dari dosen dan faktor dari mahasiswa ternyata secara analisis diskriptif telah memadai dan sesuai dengan yang diharapkan. Akhirnya setelah dilakukan analisis statistik ternyata juga ketiga faktor tersebut mempunyai pengaruh terhadap kualitas pembelajaran daring. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berkualitas atau tidaknya pembelajaran daring yang dilaksanakan sangat terganturng kepada ketersediaan sarana dan prasarana baik yang disediakan oleh Perguruan Tinggi maupun oleh mahasiswa itu sendiri. Selain itu faktor dosen yang memiliki kualifikasi dan kompetensi serta faktor dari mahasiswa terutama berkaitan dengan semangat dan keterampilan belajarnya, literasi teknologi, dan komunikasi serta berkolaborasi juga menentukan kualitas pembelajaran daring tersebut. Oleh karena itu, berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran daring di Perguruan Tinggi, diperlukan sarana & prasarana yang mendukung terutama fasilitas jaringan dan LMS, serta peningkatan kompetensi dosen agar dapat melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tuntutan abad 21 dan RI 4.0, serta peningkatan ketrampilan mahasiswa dalam belajar daring ini.
This research is a qualitative descriptive study that aims to reveal the determinants of student self-motivation at the University of Riau. Self motivation of students is a very important element in the implementation of curriculum-based blended learning in the industrial era 4.0. The data collection technique used a questionnaire and distributed using google forms to all students in each faculty who were selected to become a sample area with a total of 515 students. The results show that the aspect has the drive to achieve something, the score is 4.21 or 84.12% with the good category, the commitment aspect gets a value of 4.34 or 86.70% with the good category, the initiative aspect gets a value of 3.87 or 77.50% with sufficient category and optimistic aspect obtained a value of 4.15 or 83% and an average value of 4.14 or 82.85% with a good category. If seen from the 10 indicators as a determining factor for Self-motivation of Riau University students, all of them can determine the level of achievement of the Self-motivation . Sequentially, the determining factors from the highest to the lowest are the need for lectures, self-introspection, fulfilling class assignments, confidence in abilities, complacency / not giving up easily, enthusiasm for attending lectures. Orientation to success, likes to work on case studies, self-confidence and control times to study.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.