Salah satu kendala pada proses pembuatan kain adalah rendahnya efisiensi produksi.Penyebab rendahnya efisiensi produksi adalah karena benang sering putus. Putus benang terjadi padabagian benang yang lemah, dan bagian yang lemah ini terjadi pada benang yang tipis. Untuk itulah perluoptimasi proses spinning terhadap peningkatan kerataan benang. Penelitian dilakukan di mesin spinningdengan menggunakan rancangan acak kelompok dengan tiga kali ulangan. Faktor-faktor yang ditelitimeliputi tekanan front top roller yang terdiri dari tekanan 10 daN, 12 daN, 14 daN dan Diameter fronttop roller yang terdiri dari 28,0 mm, 28,5 mm, 29,0 mm. Analisa data yang dipakai untuk menganalisaAnalisis of variance (Anava). Karena ketidakrataan benang yang diharapkan adalah serendah mungkin,maka kriteria yang dipakai adalah semakin kecil semakin baik. Hasil eksperimen menunjukkan bahwadengan memakai setting optimal yaitu tekanan front top roller 10 daN, dan Diameter front top29,0 mmmenghasilkan nilai ketidakrataan benang yang paling baik yaitu sebesar 8,78.Kata kunci: ketidakrataan benang, anova dua arah, proses spinning
Ketidakrataan benang erat sekali hubungannya dengan proses pembuatan kain.Benang yang kurang rata akan mudah putus pada tempat tempat yang tipis sehingga akanmempengaruhi efisiensi produksi serta kenampakan kainnya kurang bagus. Untuk itulahperlu diadakan penelitian di mesin Ring spinning terhadap penurunan ketidakrataanbenangnya. Penelitian dilakukan di mesin ring spinning dengan menggunakan metodeTaguchi. Faktor-faktor yang diteliti meliputi beban front top roller(10 kg, 12 kg, 14 kg),diameter front top roller (27,5 mm, 28,0 mm, 28,5 mm), roller gauge (44 x 58 mm, 44 x 60mm, 44 x 62 mm), dan tensor gauge(5,6 mm, 6,0 mm, 6,4 mm). Analisa data yang dipakaiuntuk menganalisa adalah rasio S/N. Karena ketidakrataan benang yang diharapkanserendah mungkin, maka rasio S/N yang dipakai adalah semakin kecil semakin baik. Hasilpercobaan menunjukkan bahwa semua faktor memberikan pengaruh yang signifikan.Dengan memakai setting optimal yaitu beban front top roller 10 kg, diameter front toproller 28,5 mm, roller gauge 44 x 62 mm dan tensor gauge 6,4 mm ketidakrataan benangmenurun 3,095 % dibanding eksperimen dengan memakai setting awal . Hasil ujiverifikasi mengkonfirmasi penurunan ketidakrataan benang tersebut.Kata kunci: ketidakrataan benang, metode taguchi, proses spinning
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.