Imunisasi merupakan suatu tindakan pemberian kekebalan kepada anak terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi sebelum berusia 12 bulan yaitu tuberkulosis, polio, hepatitis B, difteri, pertusis, tetanus, dan campak. Imunisasi dasar dengan lengkap dan teratur dengan mendapat semua jenis imunisasi dasar pada waktu anak berusia kurang dari 11 bulan dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian balita sekitar 80-95%. Imunisasi dasar yang tidak lengkap, maksimum hanya dapat memberikan perlindungan 25-40%. Peran seorang ibu pada program imunisasi sangat penting, pengetahuan ibu berkaitan dengan imunisasi dasar bayi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan antara pengetahuan ibu terhadap status imunisasi dasar pada bayi usia 12-24 bulan. Penelitian ini menggunakan desain korelasi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 40 orang. Pengambilan sampel dengan menggunakan total population. Penelitian ini dilakukan di Perumahan Lingkar Asri Kelurahan Bajur Kecamatan Labu Api Lombok Barat pada Februari-Maret 2018. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner. Analisa data yang digunakan chi-square. Dari hasil penelitian disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan nilai p=0,000 terhadap status imunisasi dasar. Dari penelitian ini diharapkan agar tenaga kesehatan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, upaya promosi kesehatan berupa support sosial, yakni peningkatan kualitas penyuluhan kesehatan, memberikan motivasi dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan terutama imunisasi.
Diperkirakan sekitar 20-25% populasi dewasa di dunia memiliki sindrom metabolik dan memiliki resiko 2 kali untuk mengalami serangan jantung dan stroke. Peningkatan prevalensi sindroma metabolik terkait dengan peningkatan komponen sindroma metabolik seperti diabetes mellitus, obesitas sentral, hipertensi dan dislipidemia. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan adanya peningkatan pada diabetes mellitus menjadi 2,1%, obesitas sentral menjadi 26,6%, hipertensi menjadi 9,5%, dan penyakit jantung meningkat menjadi 1,5%. Salah satu komponen sindrom metabolik yang prevalensi menunjukkan peningkatan adalah hipertensi. Hipertensi merupakan faktor dari obesitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lingkar perut dan tekanan darah. Desain penelitian observasional yang bersifat korelatif dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan di Stikes Yarsi Mataram pada bulan Desember 2018 sampai Januari 2019. Sampel penelitian adalah karyawan Stikes Yarsi Mataram sebanyak 51 orang menggunakan tehnik purpossive sampling. Secara statistik terdapat hubungan bermakna antara lingkar perut dan tekanan darah. Kesimpulan penelitian ini bahwa Hasil uji statistik lingkar perut pada tekanan darah sistol diperoleh nilai p<0,001, berarti terdapat hubungan lingkar perut dengan tekanan darah sistol. Hasil uji statistik lingkar perut pada tekanan darah diastol diperoleh nilai p<0,001, berarti terdapat hubungan lingkar perut dengan tekanan darah diastol.
Latar Belakang : Masa lima tahun pertama kehidupan merupakan suatu periode emas pertumbuhan dan perkembangan anak. Peran orangtua dalam masa ini sangat penting dalam mendukung dan menstimulasi tumbuh kembang anak. Salah satu cara membantu proses pertumbuhan dan perkembangan serta sebagai bonding attachment antara ibu dan anak adalah dengan melakukan pijat pada bayi dan balita merupakan pelayanan komplementer kebidanan yang dikenal sebagai terapi sentuhan tertua telah dikenal memiliki manfaat yang banyak terhadap pertumbuhan dan perkembanagan anak. Pengabdian ini dilakukan untuk membantu ibu agar dapat melakukan pijat bayi dan balita secara mandiri. Metode : Pengabdian ini dilaksanakan di desa Pungka Kecamatan Unter Iwes pada hari Selasa 15 Desember 2020 dengan diikuti 19 peserta. Metode yang digunakan dengan cara memberikan komunikasi informasi edukasi, tentang pijat bayi dan balita, kemudian dilanjutkan dengan mempraktikkan metode pijat bayi dan balita secara langsung kepada ibu dan kader di desa Pungka. Hasil: Dari pengabdian yang dilakukan Ibu-ibu antusias melakukan tanya jawab, memahami dan mampu menjelaskan serta mempraktikkan kembali manfaat dari pijat bayi dan balita, kapan harus dilakukan dan praktik pijat bayi dan balita.
ABSTRACK Introduction:WHO states that 40% of pregnant women worldwide suffer from anemia, while 44.2% of pregnant women experience anemia in Indonesia. 75% of maternal mortality is due to complications such as severe bleeding (mostly bleeding after delivery), infection (usually after delivery), high blood pressure during pregnancy (pre-eclampsia and eclampsia), complications from childbirth, and apocalyptic abortion. One of the causes of heavy bleeding in pregnant women is anemia. Anemia in pregnant women is caused by a lack of iron needed for the formation of hemoglobin which is called iron deficiency anemia. The purpose of this study was the risk factors for anemia in pregnant women at the Moyo Hulu Health Center. The type of research used is descriptive-analytic with a cross-sectional approach. The sample size is 23 pregnant women. Analysis of the data used is the Chi-square test. This study shows that four factors have a relationship with the anemia status of TM III pregnant women with a p-value = 0.001, namely age, nutritional status, knowledge, and compliance. The relationship between anemia status of TM III pregnant women and parity with p-value = 0.781. ABSTRAK Pendahuluan: WHO menyebutkan bahwa 40% wanita hamil di seluruh dunia menderita anemia, sedangkan di Indonesia 44,2% wanita hamil mengalami anemia. Kematian pada ibu hamil sebesar 75% disebabkan oleh beberapa komplikasi seperti pendarahan hebat (kebanyakan pendarahan setelah melahirkan), infeksi (biasanya setelah melahirkan), tekanan darah tinggi selama kehamilan (pre-eklampsia dan eklampsia), komplikasi dari persalinan dan aborsi propokatus. Salah satu penyebab perdarahan hebat pada ibu hamil adalah anemia. Anemia pada ibu hamil disebabkan oleh kekurangan zat besi yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin yang disebut anemia defisiensi besi.Tujuan Penelitian ini menganalisa Faktor Risiko Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas Moyo Hulu. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, besar sampel sebesar 23 orang ibu hamil. Analisis data yang digunakan adalah uji Chi square. Penelitian ini menunjukkan empat faktor memiliki hubungan terhadap status anemia ibu hamil TM III dengan p value = 0,001 yaitu pada faktor umur, status gizi, pengetahuan dan kepatuhan. Hubungan status status anemia ibu hamil TM III dengan paritas dengan nilai p value = 0.781.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.