Teks pada media massa online Papua sering menyoroti isu lingkungan. Teks itu memengaruhi pola pikir dan modus para pembaca. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dampak konstruktif dan destruktif kalimat indikatif bagi pembaca. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan wacana kritis dengan metode deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, dampak ekologis penggunaan kalimat indikatif dibagi dua, yaitu dampak konstruktif dan destruktif. Dampak konstruktif biasanya isi, makna atau pesannya bisa memengaruhi pola pikir dan sikap pembaca untuk ikut melestarikan lingkungan. Teks positif dapat mengubah etika lingkungan yang negatif menjadi positif. Dampak destruktif berupa penggunaan kalimat pada wacana lingkungan berwujud teks yang terlalu gamblang, fulgar, berlebihan, dan terlalu mendetail. Teks tersebut memengaruhi sikap dan pola pikir sehingga merusak lingkungan. Kata-kata kunci: dampak ekologis, kalimat indikatif, media massa online, ekolinguistik kritis
Sentani language used by Sentani people in Jayapura Regency is one of 300 local languages in Papua that is not actively used by most Sentani people, especially children. Preservation of Sentani language by teaching it again is needed especially for children so they will not lose their identity. This Community Service is dissemination of a PDUPT research 2017 entitled “Preservation of Sentani Language for Children using Folktales in Jayapura Regency, Papua” founded by the Ministry of Research, Technology and Higher Education of Republic of Indonesia. One of the research output is a text book of Sentani language teaching for children. This book is used to teach Sentani Language for children in Sentani Customary School in Hobong, Central Sentani, Jayapura Regency. This activity is an initiative of infusing folktales to teach Sentani language for children. Besides involving children, this activity also involved the teachers of the school. Using folktales children learned (1) pronunciation, (2) vocabularies, (3) clause, (4) simple sentences, and (5) counting system. Folktales were also used to introduce them to Sentani’s socio-culture and as media of character building. Keywords: folktales, preservation, Sentani language
Bahasa Tobati adalah salah satu bahasa yang sudah di ambang kepunahan. Pengaruh masuknya berbagai perubahan menjadi faktor utama punahnya bahasa tersebut. Penelitian ini dapat menjadi usaha terakhir pemertahanan bahasa Tobati agar terhindar dari kepunahan. Bahasa Tobati dikelompokkan dalam bahasa Austronesia Dua dengan ciri memiliki penanda-penanda yang berbentuk afiks termasuk pula afiks persona subjek dan objek. Afiks persona subjek dan kalanya melekat pada verba, dengan afiks persona subjek berbentuk prefiks dan afiks persona objek berbentuk sufiks. Selain afiks persona, terdapat pula penanda kepemilikan yang melekat pada nomina. Penelitian ini berfokus pada kajian afiks persona subjek, persona objek, dan kala dengan memanfaatkan pendekatan morfosintaksis. Morfosintaksis adalah sebuah kajian linguistik yang mengkaji morfologi bahasa dengan bantuan sintaksis. Bahasa Tobati merupakan salah satu bahasa infleksi yang pembentukan afiks-afiksnya tidak hanya melibatkan morfologi tetapi juga sintaksis. Bentuk afiks dalam bahasa tersebut dapat dibahas hanya dengan morfologi, tetapi makna dan fungsi afiks-afiksnya perlu melibatkan sintaksis. Mengkaji afiks-afiks tidak cukup hanya pada tataran morfologi tetapi juga perlu bantuan sintaksi. Dengan demikian, tujuan penelitian ini yaitu (1) mendeskripsikan konstruksi morfosintaksis afiks persona subjek pada bahasa Tobati di Kota Jayapura, (2) mendeskripsikan konstruksi morfosintaksis afiks persona objek pada bahasa Tobati, dan (3) mendeskripsikan konstruksi morfosintaksis penanda kepemilikan bahasa Tobati. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode induktif. Lokasi penelitian adalah di Kota Jayapura. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan tinjauan pustaka. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik bagi unsur langsung. Sesuai hasil penelitian, afiks persona subjek berbentuk prefiks yaitu t-, r-, m-, dan y-. Konstruksi morfosintasisnya adalah S Persona + O + {Prefiks Persona-Morfem Akar}. Afiks persona objek berbentuk sufiks antara lain –rok, -ho, -i, -ni, -ten, -nu, dan –ric. Konstruksi morfosintaksis afiks persona subjek adalah S + O Persona + {Morfem Akar-Sufiks Objek Persona}. Untuk penanda kepemilikan, bentuknya aspek yaitu neh, nte, nti, nini, nter, nunu, dan ntric.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.