ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana media massa dan Internet dipergunakan sebagai sarana penyebarluasan informasi dan promosi oleh pengelola industri kecil dan menengah di kota Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan dan metode penelitian kuantitatif, yaitu survei dengan teknik analisis deskriptif. Data yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner, wawancara, studi pustaka dan pencarian data di Internet. Sampel diperoleh dengan teknik proporsional random sampling dimana diperoleh ukuran sampel 96. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa hanya sebagian kecil pengelola industri kecil dan menengah menggunakan media massa dan Internet. Intensitas penggunaan media massa dan Internet sangat tergantung pada media yang digunakan. Media yang paling sering digunakan oleh pengelola industri kecil dan menengah adalah email. Informasi yang paling dominan disampaikan di media massa dan Internet adalah informasi mengenai produk. Tidak ada cara khusus yang dilakukan oleh pengelola industri kecil dan menengah untuk menentukan media mana yang digunakan untuk menyebarkan informasi dan promosi, mereka lebih banyak bergantung pada promosi dari mulut ke mulut dari konsumen yang pernah menggunakan produknya. Berkaitan dengan biaya, Internet menjadi media alternatif untuk sarana promosi karena biayanya relatif murah dibandingkan dengan media lainnya. Kesimpulannya, pemahaman pengelola usaha kecil dan menengah terhadap fungsi media massa dan Internet untuk menyebarkan informasi dan promosi masih kurang, padahal banyak media, terutama Internet, tidak memerlukan biaya besar dalam penggunaannya. ABSTRACTThis study aims to determine how the mass media and the Internet are used as a medium of dissemination on information and promotion of small and medium business in Bandung. This study uses a quantitative approach and used research method of survey with a descriptive analysis techniques. Data obtained by distributing questionnaires, interviews, literature study and data searching in Internet. Samples were obtained by proportional random sampling technique where the sample size obtained are 96. The results shows that only a fraction of small and medium-sized industrial managers using the mass media and the Internet. The intensity of mass media and the Internet use is depend on which media being used. The media most frequently used by managers of small and medium industries is email. The most dominant of information conveyed in the mass media and the Internet is the information about the product. There is no special way by the management of small and medium industries to determine which media are being used to disseminate information and promotion, which rely on word of mouth promotion from their consumers who have used the products. In expenses respect, the Internet becomes an alternative medium for promotion as they are relatively cheap compared to other media. In conclusion, the understanding of small and medium business managers to the functions of the mass media and the Internet to disseminate information and pro...
Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana penggunaanTwitterolehTirto.idsebagai medium distribusi berita dan newsgathering, ditinjau dari landasan Tirto.id dalam memilih medium, proses alur kerja dan strategi Tirto.id dalam menggunakan Twitter sebagai alat penggerak perubahan sosial, penggunaan Twitter oleh Tirto.id dalam kegiatan newsgathering, dan proses penggunaan Twitter oleh Tirto.id sebagai saluran komunikasi dua arah dengan audiens. Untuk menguraikannya, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus intrinsik dari Robert E. Stake.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tirto.id menggunakan Twitter karena kesesuaiannya dengan latar belakang Tirto.id sebagai media online yang membutuhkan alat penggerak perubahan sosial bagi generasi muda. Dalam proses kerjanya, tim redaksi dan tim media sosial bekerja terpisah, namun saling bekerja sama. Tim redaksi membutuhkan interaktivitas dan respons audiens yang cepat melalui Twitter untuk mengumpulkan bahan berita dan memilih narasumber, sementara Tim Redaksi menggunakan Twitter untuk distribusi berita, sekaligus melihat feedback audiens terhadap berita tersebut.Feedback yang didapatkan tim media sosial melalui Twitter akan menjadi masukan bagi tim redaksi.
This paper discusses the knowledge, motives, and experiences of reporters in building environmental issues and interpreting the effects of environmental problems as headlines. The subjects of this research were five reporters of Pikiran Rakyat. This research used qualitative research method with using the phenomenology study. The data in this research was obtained through in-depth interviews, participatory observation, and document analysis. The results of the study showed that before becoming a journalist, the informants to obtain information about environmental issues through the mass media and direct experience. After being the journalists, they also made adjustments to the socio-cultural world of journalism, such as their informant, another journalist, and location reporting.xperience made informants have various motives for mainstreaming environmental issues. After making the adjustment and gain motives, informants make environmental issues into the straight news that made the headlines by the editor. Based on that, the informants have meaning on environmental issues in the headlines, among others: environmental issues are critically important, must be accounted for, environmental issues have become a major concern, high-value proximity, and have an impact.
This study aims to collect qualitative data on Instagram Usage by Community of Bandung Street Workout Addict (Barstrad) in Bandung City, West Java. This study is applied descriptive method and collecting the data through depth interview and observation. The informant of this research is the founder Bastard community. The result shows that Instagram has significant role in developing of Barstard community, especially in terms of spreading out of street workout in Bandung City. Instagram is managed with a certain concept by informing the main activities, workout menus, schedules, and others as well. Instagram gives a huge impact on the increasing number of members who join in. Most of the member community are from Instagram followers that also make this community more well recognized and attracts sponsor in order to be a kind of sustainable community.Keywords: Barstard, Bandung, Community, Instagram, Streetworkout AbstrakPenelitian ini bertujuan mengumpulkan data kualitatif mengenai Pemanfaatan Instagram oleh Komunitas Bandung Street Workout Addict (Barstard) di Kota Bandung, Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan informan penelitian meliputi pengelola, admin atau pencetus komunitas. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dan observasi. Hasil Penelitian memperlihatkan instagram penting dalam pengembangan komunitas Barstard khususnya menyebarluaskan olah raga street workout di Kota Bandung. Instagram dikelola dengan konsep untuk menginformasikan kegiatan-kegiatan rutin, menu latihan rutin, jadwal latihan, dan contoh bentuk latihan. Instagram memberikan dampak besar terhadap peningkatan jumlah peserta latihan. Sebagian besar peserta latihan berasal dari follower instagram, selain itu instagram juga menjadikan komunitas ini semakin dikenal dan menarik minat sponsor yang berguna untuk keberlangsungan komunitas.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.