Penelitian ini berangkat dari ditemukannya keunikan tentang argumentasi siswa dalam menanggapi masalah sosiosaintifik. Keunikan tersebut terlihat pada perbedaan argumentasi siswa. Hal ini dipengaruhi oleh perbedaan kemampuan penalaran siswa. Hal tersebut diperkuat oleh pendapat guru IPA yang mengatakan bahwa siswa kelas VIII memiliki tiga tipe gaya belajar yaitu visual, auditorial, dan kinestetik. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui: 1) Kemampuan Penalaran Siswa yang memiliki Gaya Belajar Visual dalam Pemecahan Masalah Sosiosaintifik di Kelas VIII MTs Ma’arif Balong Ponorogo, 2) Kemampuan Penalaran Siswa yang memiliki Gaya Belajar Auditorial dalam Pemecahan Masalah Sosiosaintifik di Kelas VIII MTs Ma’arif Balong Ponorogo, 3) Kemampuan Penalaran Siswa yang memiliki Gaya Belajar Kinestetik dalam Pemecahan Masalah Sosiosaintifik di Kelas VIII MTs Ma’arif Balong Ponorogo. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara Observasi, Angket/Kuesioner, Tes Penalaran, Wawancara, dan Dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis Miles dan Huberman. Uji keabsahan data dilakukan dengan Uji Kredibilitas melalui Triangulasi Teknik Pengumpulan Data. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari saampai dengan April 2021. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kemampuan penalaran siswa visual mampu mencapai penalaran level 4 (backing) dengan memenuhi 4 indikator penalaran. 2) Kemampuan penalaran siswa auditorial mampu mencapai penalaran level 5 (rebuttal) dengan memenuhi 5 indikator penalaran. 3) Kemampuan penalaran siswa kinestetik mampu mencapai penalaran level 6 (qualifiers) dengan memenuhi 6 indikator penalaran.
Literasi sains peserta didik dapat dilatih dengan mengintegrasi budaya lokal ke dalam pembelajaran. Dengan adanya integrasi budaya lokal ke dalam pembelajaran sains dapat memberikan wawasan kepada peserta didik untuk mengolah budaya lokal menjadi hal yang bermakna dalam pembelajaran sains. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kemampuan literasi sains peserta didik sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran IPA terintegrasi budaya lokal Tari Dhadak Merak Reyog Ponorogo. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Pemilihan sampel dilakukan secara cluster random sampling yang terdiri atas 20 peserta didik kelas VII D. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 3 Depok, Sleman, Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan instrumen kuesioner, lembar observasi, dan instrument tes literasi sains pada aspek kompetensi yang diadopsi dari OECD. Teknik analisis data menggunakan uji Wilcoxon dengan bantuan perangkat lunak SPSS 25 pada α (0,05). Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) terdapat peningkatan literasi sains peserta didik melalui pembelajaran IPA berbasis budaya lokal tari Dhadak Merak Reyog Ponorogo yang ditunjukkan dengan nilai sig (2-tailed) 0,001 < α (0,05); (2) Rata-rata kemampuan literasi sains peserta didik pada posttest (57,47) lebih tinggi daripada rata-rata kemampuan literasi peserta didik saat pretest (44,12).
Science learning that is oriented towards entrepreneurship has not been able to produce students who have an entrepreneurial attitude. This study aims to identify the effect of local potential-based science learning in Reyog Ponorogo, the Dhadak Merak dance on the entrepreneurial attitude perspective of junior high school students. The research method used is quantitative descriptive with a one-group pretest-posttest design at SMP Negeri 3 Depok Sleman. The sample used was 20 students who were selected using the cluster random sampling technique. Entrepreneurial attitude perspective data collection was carried out using an entrepreneurial attitude questionnaire. Data analysis used paired sample t-test. Based on the results of the study, the paired sample t-test sig (2-tailed) was 0.000, so there are differences in pretest and posttest. It can be concluded that science learning based on local potential in Reyog Ponorogo has an effect on the entrepreneurial perspective of junior high school students.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.