Dividend policy is still a controversial issue and often debated in the literature of corporate finance. Previous literature has examine that companies pay dividend is to attract investors to buy their companies shares. The question, what are the determinants of the company's dividend policy? The purpose of this study is to find out the determinants of dividend policy in financial industry listed in Indonesia Stock Exchange. This study use a panel data analysis method to investigate the determinants of dividend policy (corporate governance mechanism, profitability, systematic risk, firm size, and leverage) in Indonesia Stock Exchange which sample were taken from 17 companies by using purposive sampling technique from the period of 2009-2015. The empirical result shows that profitability, leverage, and institutional ownership have negative impact on the firm's dividend policy. This study revealed that systematic risk, firm size, and board of directors have no impact to the firm's dividend policy. ABSTRAKKebijakan dividen masih menjadi isu kontroversial dan sering diperdebatkan dalam literatur keuangan perusahaan. Literatur sebelumnya telah menjelaskan bahwa perusahaan membayar dividen adalah untuk menarik minat investor terhadap saham perusahaan mereka. Pertanyaannya adalah, apa faktor penentu kebijakan dividen perusahaan? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penentu kebijakan dividen di industri keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode analisis data panel untuk mengetahui faktor-faktor penentu kebijakan dividen (corporate governance mechanism, profitabilitas, risiko sistematis, ukuran perusahaan, dan leverage) di Bursa Efek Indonesia dengan sampel sebanyak 17 perusahaan yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling periode 2009-2015. Hasil uji empiris menunjukkan bahwa profitabilitas, leverage, dan kepemilikan institusi berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen perusahaan. Penelitian ini mengungkapkan bahwa risiko sistematis, ukuran perusahaan, dan dewan direksi tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen perusahaan.
Arbitrage Pricing Theory (APT) is one of model that can be used to quantify the risk for investors in order to produce capital gain.There are two empirical models are used in implement the APT: the factor loading model (FLM) and the macro variable model (MVM). Model used in this research was MVM as used by Chen, Roll dan Ross (1986), and Chen, Hsieh dan Jordan (1997). The purpose of this study is to capture the application of APT in Jakarta Islamic Index (JII) using macroeconomic variables (inflation, exchange rate, and interest rate) as the determinants of Syariah stock return and found macro economics variables having powerful effect to the Syariah stock return. To achieve the objectives of this study, a total of 11 listed syariah firms of Jakarta Islamic Index (JII) in Indonesia Stock Exchange were selected by using purposive sampling method from the period of 2009 to 2014. Multiple linear regression has been conducted to capture the application of APT in analized determinants of Syariah stock return. The result shows that only interest rate has effect to the syariah (JII) stock return. Meanwhile inflation and exchange rate have no effect to the syariah stock return. Emperical results clearly indicate that application of APT in justifying returns on Syariah stocks is still weak. Keywords: Arbitrage Pricing Theory, Exchange Rate, Inflation, Interest Rate, Stock Return
Salah satu permasalahan ekonomi yang struktural yang dihadapi dan menjadi tantangan saat ini yaitu mengenai disparitas. Hal ini ditunjukkan dengan rasio gini di provinsi Jawa Barat tahun 2016, yaitu sebesar 0,402 yang telah melampaui rasio gini Indonesia.Masih banyak ditetapkannya wilayah atau kawasan di Indonesia yang termasuk dalam daerah/desa tertinggal juga menjadi fenomena yang menunjukan telah terjadinya ketimpangan.Tantangan untuk menyediakan infrastruktur yang memadai terutama infrastruktur dasar dan sosial kemudian menjadi fokus perhatian dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, pada penelitian ini penulis akan mecoba untuk menganalisis sejauh mana implikasi dari sanitasi, air bersih, listrik, pendidikan, kesehatan, dan keamanan terhadap pertumbuhan ekonomi desa tertinggal khususnya di Kabupaten Garut. Melalui pengolahan data yang diperoleh dari pendataan Potensi Desa (Podes), pendekatan analisis yang digunakan adalah berupa analisis regresi pada periode 2008, 2011 dan 2014 sehingga dapat diidentifikasi jenis infrastruktur yang paling memiliki pengaruh pada nilai output, sebagai indikator keberhasilan ekonomi desa. Hasil penelitian menunjukan bahwa hanya instrumen infrastruktur sosial yang mempengaruhi hasil output desa secara signifikan sehingga strategi yang tepat sangat diperlukan untuk sebagai rekomendasi untuk pemerintah daerah dalam rangka menciptakan pembangunan ekonomi yang inklusif.
Tujuan penelitian – Struktur modal masih menjadi isu yang kontroversial dan masih sering diperdebatkan dalam literatur keuangan perusahaan. Studi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor penentu struktur modal pada perusahaan kecil menengah yang tercatat dalam indeks papan pengembangan (DBX) di pasar modal Indonesia.Desain/Metodologi/Pendekatan – Riset yang dilakukan ini merupakan jenis penelitian terapan (applied research) dengan pendekatan kuantitatif. Metode analisis data yang digunakan yaitu data panel terhadap 172 perusahaan yang menjadi sampel penelitian yang dipilih dengan teknik purposive sampling.Temuan – Hasil penelitian menunjukkan bahwa likuiditas memiliki pengaruh negatif terhadap struktur modal perusahaan kecil menengah, kemudian non-debt tax shield memberikan efek positif pada struktur modal perusahaan kecil menengah. Sementara itu, growth opportunities, tangibility, dan risiko bisnis tidak memberikan pengaruh terhadap struktur modal perusahaan kecil menengah. Bukti pada umumnya menunjukkan relevansi hipotesis pecking order dalam menjelaskan faktor penentu struktur modal perusahaan kecil menengah.Keterbatasan penelitian – Penelitian ini hanya menggunakan perusahaan kecil menengah yang terdaftar di pasar modal Indonesia dengan jumlah sampel yang masih terbatas selama periode 2013 – 2017, dan hanya memakai lima variabel independen. Diharapkan kepada peneliti lainnya untuk menggunakan sampel yang lebih luas dan variabel independen yang lebih banyak sesuai dengan teori dan hasil penelitian terdahulu.Originality/value – Penelitian ini menjelaskan tentang faktor penentu struktur modal pada perusahaan kecil dan menengah yang terdaftar dipasar modal Indonesia menggunakan variabel yang biasa digunakan untuk menjelaskan faktor penentu struktur modal pada perusahaan besar, sekaligus menjelaskan teori struktur modal yang sesuai untuk perusahaan kecil menengah. Riset tentang struktur modal perusahaan kecil menengah ini masih jarang diteliti di Indonesia.Keywords : Struktur Modal, Faktor Penentu, Perusahaan Kecil Menengah, Pasar Modal
Abstract The purpose of this study is to determine the effect of effectiveness on the management of business entities owned by Lagading District of Pitu Riase, Sidenreng Rappang Regency, To determine the effect of performance on the management of business entities owned by the village of Lagading, District of Pitu Riase, District of Sidenreng Rappang, to determine the effect of effectiveness and performance on the management of business entities owned villages in increasing village original income in Lagading, Pitu Riase District, Sidenreng Rappang Regency. The population in this study is the overall number of households in the lagading village, amounting to 396 consisting of 4 hamlets. The sampling technique used the Slovin formula with the results of 79.8 rounded up to 80 respondents, taken based on the Probability sampling technique, more precisely Random sampling. This type of research is quantitative descriptive. Data collection techniques used in this study were observation, questionnaires, documentation and library research. The collected data is then analyzed using data analysis techniques using a Likert scale, a simple linear regression analysis, then tested with a validity test, a reliability test using SPSS 16.0. Based on the research results of the variables Based on the results of the study of the Effectiveness variable (X1) obtained an average percentage of 57% included in the category of "Enough influence". Measured through indicators The source approach, the process approach, and the target approach. The results of the study of the variable performance variables (X2) obtained an average percentage of 57% included in the category of "quite influential". Measured through indicators of Productivity, Service Quality, Responsiveness, Responsibility and Accountability. the results of research on the management variable BUMdes (Y) obtained an average percentage of 54% included in the category of "Enough influence". Measured through indicators of Cooperative, Participatory, Emancipative, Transparent, Accountable and Sustainability. Keywords: Effectiveness, Performance, and Management
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.