Purpose: The community service activities to provide knowledge about aquaculture as well as recommendations for consuming processed fish, increasing community income in river village two and hope to provide understanded to the community who participate in activities, especially in the field of fisheries. Methodology/approach: The activities of community were at the outdoor laboratory ini Sungai Dua village of the University South Sumatra. The activities community purposed at advised to consumption of processed fish product, increasing the income of the community-specific community in Sungai Dua village and hope so to provide understanding to the people who follow community service activities.The activity went smoothly attended by approximately 100 participants in the Laboratory outdoor of fisheries science study program. Results/findings: The advantage of this training is that the people in Sungai Dua Village know all activities from catfish aquaculture to processing fishery products so that people have motivation in entrepreneurship, business alternatives and fond of eating fish. Conclusion: The community service activities on of processed catfish in Sungai Dua village are joined by the people of Sungai Dua village. Activities include the presentation of like to eat fish, shared of leaflets and shared about aquaculture until of processed fish product.. The participants were enthusiastic. People who follow the training have more motivation to need to be of fisheries. Keywords: 1. Aquaculture 2. Processing 3. Sungai Dua Village 4. Catfish
This research has investigated the physical properties (volume expansion, texture) and microstructure of 'kemplang Palembang', traditional fish puffed crackers from Indonesia which were puffed using the microwave-oven method. The microwave-oven method was designed by the factorial randomised block design (FRBD) which contains egg addition as factors (A1 – control; A2 – egg yolk; A3 – egg white and egg yolk) and moisture factors (B1 – 7.5 ± 1%; B2 – 13.5 ± 1%). The results revealed that the egg addition and moisture were significant (P < 0.05) to the volume expansion and texture. Meanwhile, the microstructure of kemplang Palembang was evidenced by 3D visual analysis using the scanning electron microscopy (SEM) technique. The microstructural analysis by SEM showed that the porosity caused a significant change in volume expansion and texture. The results suggest the feasibility of adding eggs and moisture 13.5 ± 1% (A1B2 treatment) for proper volume expansion (523%), texture [156.2 gram-force (gf)], and microstructure.
Rule Athallah mengembangkan beberapa produk olahan perikanan khususnya olahan berbahan dasar ikan lele sejak tahun 2017. Beberapa produk unggulan yang dikembangkan yaitu ikan lele asap, abon ikan lele, let’s go (lele bumbu siap goreng), aneka kerupuk lele. Proses produksi dan pemasaran masih dilakukan dengan skala UMKM. Sampai saat ini belum ada penerapan inovasi dalam pengembangan produk guna meningkatkan kualitas dari produk yang akan dipasarkan. Belum adanya inovasi ini memberikan dampak pada penjualan produk khususnya ikan lele asap yang tidak mampu bersaing dengan produk sejenis di pasaran. Maka dari itu diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan nilai produk ikan lele asap sehingga penjualan dapat meningkat. Penerapan inovasiberupa introduksi gambir diharapkan mampu meningkatkan nilai jual produk ikan lele asap yang diproduksi oleh Poklahsar Rule Athallah sehingga produk yang dihasilkan mampu menjangkau pasar yang lebih besar. Kegiatan yang dilakukan meliputi penyuluhan mengenai potensi pemanfaatan gambir pada ikan lele asap dan pelatihan langsung pembuatan ikan lele asap dengan introduksi gambir. Kata Kunci: Inovasi, Introduksi, Rule : rumah lele, gambir
Upaya efisiensi pemanfaatan hasil perikanan dan nilai ekonomi untuk memperpanjang daya simpan ikan disebut dengan pengolahan perikanan. Pasar-pasar tradisional dan industri skala rumah tangga masih mendominasi industri pengolahan perikanan. Kelompok pengolahan dan pemasaran produk hasil perikanan di kelurahan Sukamoro adalah Poklahsar Rule Athallah. Penerapan teknologi yang mampu mengolah hasil produksi limbah dan meminimalkan sisa limbah tersebut serta ketersedian bahan baku baik kualitas maupun kuantitas dan juga harga yang relatif rendah harus didukung dengan pengembangan olahan perikanan yang tepat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mengolah produk hasil perikanan bagi Poklahsar Rule Athallah yang memenuhi standar Good Manufacturing Practice (GMP) dan Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP). Metode kegiatan yang digunakan adalah ceramah, pre-test dan post-test. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa: 1). Pemahaman anggota poklahsar mengenai pentingnya usaha bersama dalam satu kelompok sudah baik. Pelaksanaan kegiatan terdiri dari kunjungan dan pertemuan yang bertujuan menjelaskan secara lengkap inovasi teknologi pengolahan ikan berbahan baku ikan lele, pengemasan, labelisasi produk, serta menyusun pembukuan sederhana usaha. 2). Pengetahuan pengrajin mengenai aspek GMP dan HACCP sudah baik. Hasil penilaian awal menunjukkan bahwa rata-rata pengetahuan kelompok mitra terhadap pengembangan usaha pengolahan berbahan ikan lele sebesar 36,8%. Sedangkan nilai rata-rata respon kelompok mitra setelah pelaksanaan kegiatan adalah 74,3%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan kelompok mitra. Selain itu, variasi nilai respon kelompok mitra atas daftar pertanyaan yang diajukan mengalami penurunan dari 5,12 menjadi 4,68. Penerapan GMP dan HACCP yang dilakukan oleh anggota poklahsar Rule Athallah belum sepenuhnya dapat dilaksanakan karena adanya berbagai keterbatasan.
Pelaku Usaha (UMKM) harus memperhatikan persyaratan keamanan di sepanjang rantai pasok agar masyarakat terjamin kesehatan dan keamanannya saat mengkonsumsi produk. Setiap konsumen muslim akan memperhatikan kehalallan suatu produk sebelum dikonsumsi, bahkan menjadi kebutuhan yang wajib. Salah satu permasalahan yang membuat daya saing UMKM masih rendah terbatasnya kemampuan para pelaku usaha terdaftar dalam BPOM dan Halal pada kemasan produk. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan Standar Keamanan Produk komersil bersertifikasi BPOM dan Halal. Kegiatan pelatihan dilakukan di Kampus C universitas Sumatera Selatan, Jakabaring, Banyuasin, Sumatera Selatan. Hasil dari Kegiatan yang dilakukan adalah pelatihan pendaftaran dalam mengurus izin edar BPOM dan pelatihan persyaratan untuk mendapatkan sertifikasi Halal pada produk para pelaku UMKM. Kegiatan yang dilaksanakan pada saat pelatihan dihadiri 50 peserta yang terdiri dari Dosen Universitas Sumatera Selatan, anggota pohlaksar rule athallah dan mahasiswa Universitas Sumatera Selatan. Kesimpulan yang diperoleh adalah kegiatan pelatihan sertifikasi BPOM dan sertifikasi Halal dapat menambah pengetahuan para pelaku usaha Poklasar Rule Athallah, serta mengetahui tentang produk yang diproduksi tidak boleh menyerupai sesuatu yang berbau haram, baik penamaan maupun bahan yang digunakan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.