Daerah Serpong yang terletak di Indonesia bagian barat merupakan wilayah dengan Gempa bumi tinggi dan dapat memunculkan energi yang disebabkan dari patahan aktif dan gerak-gerak lempeng bumi. Adanya gempa yang terjadi dapat mengakibatkan kerusakan struktur gedung di atas permukaan. Hal ini perlu memperhitungkan beban lateral (gempa bumi) pada perencanaan gedung reaktor RDE yang dianalisis menggunakan cara statik ekivalen dan analisis dinamik (respons spektrum dan riwayat waktu). Struktur bangunan yang tidak beraturan dan mempunyai tingkat banyak dapat dianalisis menggunakan analisis dinamik untuk pengaruh gempa terhadap struktur. Analisis yang digunakan ini memperhitungkan beban lateral pada gempa bumi ada dua, yakni Analisis statik dan analisis dinamik. Pada cara elastis dibedakan Analisis Ragam Riwayat Waktu (Time History Modal Analysis), dimana cara ini diperlukan rekaman percepatan gempa dan Analisis Ragam Respons spektrum (Respons Spectrum Model Analysis), dan pada cara ini respons maksimum setiap ragam getar yang terjadi didapat dari Respons spektrum Rencana (Design Spectra). Metode penelitian ini menggunakan analisis dinamik respons spektrum yang dibantu dengan program SAP2000. Berdasarkan hasil analisis dinamik respon spektrum yang menggunakan gempa rencana berdasarkan SNI 1726-2012, didapatkan bahwa bangunan mempunyai nilai S1 0,30g dan Ss 0,75g. Analisis tekan tanah pada dinding basement tiap m2 adalah 27,361 kN/m2 atau 0,2,736 t/m2 Periode getar adalah 0,0926 detik, koefisien respon seismik adalah 0,1800, distribusi gaya lateral 578,489 ton besarnya gaya tersebut dibebankan pada pusat massa struktur tiap-tiap lantai tingkat sehingga apabila ditinjau berdasarkan ATC-40 termasuk dalam kategori level Immediate Occupancy.
Tsunami modeling with the Manila Trench earthquake source, the Philippines is very necessary as one of the mitigation measures for the prospective nuclear power plant (PLTN) facility in West Kalimantan. In this preliminary study, tsunami modeling using the COMCOT of non linear and the nesting grid method was carried out to obtain an estimate of the height and arrival time of the tsunami at the closest tidal initial points of a nuclear power plant. The Manila Trench is considered as the closed potential sources of earthquake threats to the prospective nuclear power plant site in Gosong Beach, West Kalimantan. The source is divided into 33 multiple segments and accumulated to magnitude 9.1 The results of this study can be used as material for risk assessment for nuclear power plant site development. The results obtained are that the estimated tsunami height at Gosong Beach is around 0.3 – 0.5 meters on the beach with an arrival time of about 550 minutes after the earthquake at its center.
The potential sources of meteorological phenomena in Nuclear Power Plant (NPP) area of interest are identified and the extreme values of the possible resulting hazards associated which such phenomena are evaluated to derive the appropriate design bases for the NPP. The appropriate design bases shall be determined according to the Nuclear Energy Regulatory Agency (Bapeten) applicable regulations, which presently do not indicate quantitative criteria for purposes of determining the design bases for meteorological hazards. These meteorological investigations are also carried out to evaluate the regional and site specific meteorological parameters which affect the transport and dispersion of radioactive effluents on the environment of the region around the NPP site. The meteorological hazards are to be monitored and assessed periodically over the lifetime of the plant to ensure that consistency with the design assumptions is maintained throughout the full lifetime of the facility.
KONFIRMASI PATAHAN PERMUKAAN AWAL BERDASARKAN DATA GEOLOGI DAN DATA GEMPA DAERAH KAWASAN PUSPIPTEK SERPONG. Perka BAPETEN No. 8/2013 menyebutkan persyaratan bahwa tapak industri nuklir tidak boleh terdapat patahan kapabel pada radius 5 km. Telah diketahui bahwa tapak RDE tersusun oleh batu pasir, betu lempung, konglomerat dan batu apung rework yang berumur Pliosen, terdapat kelurusan lembah sungai yang dihipotesakan sebagai patahan. Metode penelitian menggunakan identifikasi potensi patahan melalui pengamatan morfologi, remote sensing menggunakan DEM, singkapan batuan, dan interpretasi hasil seismik. Tujuan penelitian adalah untuk konfirmasi patahan kapabel di sekitar tapak radius 5 km. Jejak penpatahanan permukaan difokuskan pada pengamatan kenampakan bentuk lahan (landform), berupa kelurusan morfologi ataupun lembah, gawir patahan (fault scarp), pergeseran atau offset (sungai maupun bukit), depresi yang terbentuk sepanjang zona patahan, saddle, pressure ridge, dan bentuk sungai serta analisis gempa. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tidak ada patahan kapabel dan tidak ada bukti patahan permukaan di sekitar tapak RDE dalam radius 5 km. Kata kunci: Perka BAPETEN, Patahan Kapabel, dan Serpong
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.