Ruang kuliah merupakan salah satu fasilitas kunci dalam penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar yang ada di kampus ITB. Faktanya, tidak semua ruang kuliah yang ada memiliki kondisi kenyamanan yang sama. Ada ruang kuliah yang dirasa nyaman, dan ada pula yang tidak. Padahal, sudah semestinya kondisi ruang kuliah diberi perhatian khusus karena mempengaruhi kualitas pembelajaran yang ada. Kondisi ruang kuliah juga berpengaruh dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang efisien. Penelitian ini bermaksud untuk mencari tahu faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan ruang kuliah di kampus ITB berdasarkan persepsi mahasiswa. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif serta bersifat eksploratif dengan pendekatan grounded theory. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner daring yang bersifat terbuka (open-ended) dan dibagikan dalam lingkungan mahasiswa ITB Ganesha (purposive non-random sampling). Data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif menggunakan metode analisis isi konvensional dan secara kuantitatif dengan menggunakan metode analisis distribusi. Dari hasil analisis, ditemukan bahwa terdapat 3 faktor yang mempengaruhi kenyamanan ruang kuliah, yaitu kondisi non-fisik ruangan, kondisi fisik ruangan, fasilitas ruangan. Didukung penelitian lainnya, faktor kondisi non-fisik ruangan menjadi faktor yang paling dominan sehingga tidak dapat diabaikan lagi. Dengan demikian, segala perbaikan dan pengembangan ruang kuliah yang dilakukan pada masa kembalinya pembelajaran luring ini diharapkan dapat mengutamakan pemikiran terhadap aspek tersebut.
Eko Prawoto merupakan seorang seniman sekaligus arsitek lulusan UGM dan Berlage Istitute yang selalu mengolaborasikan keindahan seni rupa ke dalam karya arsitekturnya. Selain itu, arsitek ini juga dikenal dengan karya yang humanis. Dengan mengambil telaah terhadap beberapa karyanya, penulis hendak mengetahui karakter desain Eko Prawoto dengan mengungkap aspek puitisasi arsitektur dan kemanusiaan. Melalui tinjauan proses kreativitas dan fokus pada material Arsitektur Puitis dari Antoniades (1992), tinjauan Wastu Citra dari Mangunwijaya (1988), ditelaah bagaimana apresiasi Eko Prawoto terhadap seni dan arsitektur. Dapat disimpulkan bahwa Eko Prawoto merupakan arsitek kreatif berjiwa seni sekaligus budayawan yang selalu mengedepankan nasib alam serta mengutamakan kerendahan hati dan kejujuran dalam setiap karyanya. Lewat kepekaan pada material, ia mampu mengolah proses kreatifnya untuk menciptakan karya-karya sebagai representasi dialog alam dan budaya manusia.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.