Telah dilakukan penelitian pengolahan limbah dari Industri berbahan asbes dengan cara menambahkan flokulan ataupun adsorben. Variabel flokulan yang diambil untuk pengolah limbah adalah Al2SO4/tawas, FeSO4, dan PAC, sedangkan variabel adsorben menggunakan Karbon aktif dan Zeolit. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa penambahan flokulan tawas sebesar 1000 mg/l lebih efektif hingga efisiensi penurunan COD sebesar 79%, TDS sebesar 58 %, TSS sebesar 98% dengan biaya pengolahan sebesar Rp 102,685 /liter limbah. Kata Kunci-industri asbes, limbah cair, flokulan, adsorben Abstract-Research on Waste treatment from asbestos industry by adding flocculant or adsorbent has been coducted in this study. Flocculant variables taken for waste treatment were Al2SO4 / alum, FeSO4, and PAC, while the adsorbent variable used were Activated Carbon and Zeolite. The results showed that the addition of 1000 mg / l is more effective up to the efficiency of COD decrease of 79%, TDS dcrease of 58% and TSS decrease to 98%, respectively, with processing cost of IDR 102,685 / liter of wastewater.
Abstrak-Nitrit merupakan bahan tambahan pangan (BTP) dalam produksi kornet yang berfungsi sebagai pemberi warna dan penghambat bakteri namun jumlahnya dibatasi sehingga penting untuk dilakukan penelitian mengenai pengaruh proses penggorengan terhadap kandungannya. Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan suhu penggorengan 100 o C, 125 o C, 185 o C dan lama penggorengan 0, 5, 10, 15 menit maka dihasilkan penurunan nitrit dari 28-70% dimana semakin tinggi suhu dan lama penggorengan maka semakin tinggi penurunan nitrit. Dari hasil perhitungan Acceptable Daily Intake (ADI), maka nitrit yang tersisa masih aman dikonsumsi pada sampel anak anak dengan berat badan 17 kg adalah maksimal 50 gram/hari.
The salt industry is one of the sectors that play an important role in Indonesia. The production process involves a washing process to eliminate non-NaCl material content to meet quality standards. However, this stage of the process has an impact on the production of salt washing wastes, which contain a lot of Mg and Na ions. In contrast, Mg from the washing process actually can be used to produce Mg(OH)2 compounds that were widely used in the paper, cement, and pharmaceutical industries. Therefore, this study aims to determine the potential of the remaining water in the salt industry's washing process so that it can be recycled as Mg, especially Mg(OH)2, so that the washing water can be recycled and reused. The method used for Mg recovery is by concentrating, drying, and settling with Ca(OH)2. From the results of the characteristic test using XRD, it is known that the result of Mg in the form of compounds Mg(OH)2 and Mg(O). Quantitatively, the Mg obtained from 1 liter of industrial salt wastewater is 3.68 grams.Keywords: brine, Mg, Ca(OH)2, Mg(OH)2ABSTRAKIndustri garam adalah salah satu industri yang memegang peranan penting di Indonesia. Proses produksinya melibatkan proses pencucian untuk mengeliminasi kandungan material non NaCl demi memenuhi ketetapan baku mutu. Namun tahapan proses ini berdampak pada produksi limbah bekas cucian garam yang banyak mengandung ion Mg dan Na. Padahal Mg dalam limbah cucian bisa digunakan untuk produksi senyawa Mg(OH)2 yang banyak digunakan dalam industri kertas, semen, dan farmasi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi air sisa proses cucian industri garam sehingga dapat dimanfaatkan lagi sebagai Mg khususnya Mg(OH)2 sehingga air cucian tersebut tidak terbuang menjadi limbah. Adapun metode yang digunakan untuk recovery Mg adalah dengan pemekatan, penyeringan, dan pengendapan dengan Ca(OH)2. Dari Hasil uji karakteristik menggunakan XRD diketahui bahwa hasil akhir Mg dalam bentuk senyawa Mg(OH)2 dan Mg(O). Secara kuantitatif, Mg yang diperoleh dari 1 liter limbah cair industri garam sebesar 3,68 gram.Kata Kunci : limbah cucian garam, Mg, Ca(OH)2, Mg(OH)2
Some electronic products have high electromagnetic interference so that it gives a negative impact on the electronic devices around it. The use of electromagnetic shielding is a solution to reduce the value of electromagnetic radiation interference from electronic products. The research conducted includes the manufacture of electromagnetic shielding from copper material resulting from the electrolysis process of PCB (Printed Circuit Board) industrial wastewater and analyzing the effect of electromagnetic shielding from copper waste on the value of radiation emission. Electromagnetic shielding is made of vinyl which is coated with copper as a result of the electrolysis of PCB industrial wastewater. The measurement results show that electromagnetic shielding from copper waste can reduce radiation emissions. The use of electromagnetic shielding from copper waste is effective at frequencies from 250 to 350 MHz with a decrease in the quasi-peak value of 38.02 dB. The measurements with horizontal antenna polarization show that the margin of radiation emission value is higher comparated to vertical antenna polarization.Sebagian produk elektronika memiliki gangguan interferensi elektromagnetik yang tinggi, sehingga berdampak kurang baik terhadap perangkat elektronika di sekitarnya. Pemanfaatan shielding elektromagnetik menjadi solusi untuk mengurangi nilai gangguan radiasi elektromagnetik yang dimiliki oleh produk elektronika. Penelitian yang dilakukan meliputi pembuatan shielding elektromagnetik dari bahan tembaga hasil dari proses elektrolisis limbah industri PCB (Printed Circuit Board) dan melakukan analisa pengaruh shielding elektromagnetik dari limbah tembaga terhadap nilai emisi radiasi. Shielding elektromagnetik terbuat dari bahan vinyl yang dilapisi dengan tembaga hasil elektrolisis limbah cair industri PCB. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa shielding elektromagnetik dari limbah tembaga dapat menurunkan emisi radiasi. Penggunaan shielding elektromagnetik dari limbah tembaga efektif di frekuensi 250 – 350 MHz dengan penurunan nilai quasi-peak sebesar 38,02 dB. Pada pengukuran dengan polarisasi antena horisontal, margin nilai emisi radiasi lebih tinggi jika dibandingkan dengan polarisasi antena vertikal. Kata Kunci: Shielding elektromagnetik, Emisi radiasi, Tembaga, PCB
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.