Discretionary accruals in auditing have been the essential factor. Therefore, an analysis of this factor viewed from different styles of audit and IFRS adoption can be more interesting to study. This study discusses financial statement comparabil-ity in terms of audit style and IFRS adoption. It took the sample consisting of 43 manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange; all have published their financial statements for the period of 2010-2013. The data were analyzed by using Kruskal-Wallis test and Wilcoxon test. The results showed that financial statement with the same accounting standards and audited by the same big 4 auditors, subject to the same audit style, are more likely to have comparable dis-cretionary accruals than financial statement audited by different Big 4 firms with different styles. By comparable, it means that different financial statements in the same industry and the same accounting standard will have more similar discre-tionary accruals.

<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah <em>Auditor Tenure</em> mempengaruhi konservatisme akuntansi, dengan konvergensi IFRS sebagai variabel moderasi. Sampel penelitian ini adalah 29 Perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018 dan telah mempublikasikan laporan keuangan dari tahun 2005-2018. Metode pengumpulan data adalah <em>purposive sampling</em>. Kami menggunakan <em>conditional conservatism</em> atau konservatisme <em>ex post</em> yang dikemukakan oleh Basu (1997) sebagai ukuran konservatisme. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Rickett et al. (2016), yang menemukan bahwa masa kerja auditor yang lebih lama dapat berdampak negatif pada konservatisme. Sementara itu, konvergensi IFRS belum mampu memperlemah pengaruh <em>Auditor Tenure</em> terhadap konservatisme Akuntansi. Akhirnya, Peraturan Pemerintah tentang Praktik Akuntan Publik No.20 Tahun 2015 yang tidak lagi mensyaratkan rotasi Kantor Akuntan Publik sebenarnya dapat mengurangi konservatisme akuntansi untuk perusahaan di Indonesia.</p>