Various transactions conducted by humans to achieve the necessary. One type of economic transaction (mu`amalah) is wont to do is pledge, namely submission of an object (goods), as a guarantee to the person who gives the loan. This study aims to determine: a) the provisions of lien according to Islamic law; b) pledge by the Civil Code provisions; and c) the use of goods lien law based on Islamic law and the Civil Code. The study concluded: 1) according to Islamic law, a pledge was made items that have a property value in the eyes of Personality 'as collateral, so that the person concerned may take debt or he can take some of the benefits that their goods; 2) according to civil law, lien is a creditor or the rights acquired by proxies as collateral for debts, and authorizes the creditor to take payment of accounts receivable; 3) the scholars differed on the use of goods pawn. As for the positive law, goods pledge not to use it for safekeeping, so that perishable goods must not be mortgaged.Berbagai transaksi dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu jenis transaksi ekonomi (mu`amalah) yang biasa dilakukan adalah gadai, yaitu penyerahan suatu benda (barang), sebagai jaminan kepada orang yang memberikan pinjaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: a) ketentuan gadai menurut hukum Islam; b) ketentuan gadai menurut KUHPerdata; dan c) hukum pemanfaatan barang gadai berdasarkan hukum Islam dan KUHPerdata. Hasil penelitian menyimpulkan: 1) menurut hukum Islam, gadai adalah menjadikan barang yang mempunyai nilai harta menurut pandangan syara’ sebagai jaminan utang, sehingga orang yang bersangkutan boleh mengambil utang atau ia dapat mengambil sebagian manfaat barangnya itu; 2) menurut hukum perdata, gadai adalah suatu hak yang diperoleh kreditur atau oleh kuasanya sebagai jaminan atas utangnya, dan memberi wewenang kepada kreditur untuk mengambil pelunasan piutangnya; 3) para ulama berbeda pendapat tentang pemanfaatan barang gadai. Adapun menurut hukum positif, barang gadai bukan untuk digunakan melainkan untuk disimpan, sehingga barang yang cepat rusak tidak boleh digadaikan.
This study aims to find a method of Islamic parenting styles, as an effort to prevent violence against children in schools. With the literature study method, verses from the Quran and Hadith are studied to obtain a formulation of Islamic parenting in Islamic families. The formulation is then applied as an effort to protect children in the school environment. The research found that parenting in Islamic families is carried out as early as possible before a child is born. The parenting style not only includes physical and intellectual aspects, but also includes emotional and spiritual aspects. The verses of the Quran and Hadith hint at the values of education in the Islamic family which include aspects of “aqidah”, worship, and morals. The Quran also mentions that parenting should be done by giving role model and teaching wisdom to children. These educational values can shape children into a piety person, has the nature of “ihsan” and “istiqomah” and far from any violence attitudes. Children are also educated to not only be individual children, but also to have concern for others. With comprehensive aspects of education through Islamic parenting in Islamic families, children are educated to become individuals of character and noble character. Thus, acts of violence against children in schools can be prevented.
Abstrak: Memperoleh pendidikan merupakan salah satu hak anak. Pada masa pandemi Covid-19, proses pembelajaran di sekolah dilakukan secara daring (online). Dalam proses ini, terjadi beberapa kasus kekerasan terhadap anak. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemenuhan hak-hak pendidikan anak dan bagaimana perlindungan anak dari tindak kekerasan pada masa pandemi Covid-19 dalam perspektif Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, khususnya pasal 50 dan 54. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran angket melalui google form, yang disebarkan via whatsapp. Subjek yang digunakan pada penelitian ini adalah orang tua siswa Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kota dan Kabupaten Tasikmalaya dengan mengambil 227 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemenuhan hak-hak anak dalam bidang pendidikan pada masa pandemi Covid-19, pada jenjang pendidikan SD/MI di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, sangat baik dengan perolehan nilai rata-rata yang termasuk kategori sangat tinggi. Namun, perlindungan anak dari tindakan kekerasan, baik fisik maupun psikis, belum sepenuhnya terpenuhi. Meskipun dengan jumlah kasus yang tidak terkategori tinggi, tindakan kekerasan terhadap anak dalam bentuk apapun, merupakan sesuatu yang tidak dibenarkan dan harus dicegah. Abstract: Obtaining education is one of the rights of children. During the Covid-19 pandemic, the learning process in schools was carried out online. In this process, several cases of violence against children occurred. Therefore, this study aims to find out how to fulfill children's education rights and how to protect children from violence during the Covid-19 pandemic in the perspective of Law Number 23 of 2002 concerning Child Protection, particularly articles 50 and 54. The method used is used in this research is a descriptive method with a quantitative approach. Data collection was carried out by distributing questionnaires via a google form, which was distributed via WhatsApp. The subjects used in this study were the parents of students of the Elementary School / Madrasah Ibtidaiyah Kota and Tasikmalaya Regency by taking 227 respondents. The results showed that the fulfillment of children's rights in the education sector during the Covid-19 pandemic, at the SD / MI education level in the City and District of Tasikmalaya, was very good with the acquisition of an average score which was in the very high category. However, child protection from acts of violence, both physical and psychological, has not been fully fulfilled. Even with the number of cases that are not categorized as high, acts of violence against children in any form are something that is not justified and must be prevented.
Anak adalah generasi penerus bangsa yang akan melanjutkan tugas dan fungsi estafeta kehidupan generasi sebelumnya. Seorang anak mempunyai hak yang harus dipenuhi dan dilindungi. Akan tetapi, dalam kenyataan banyak terjadi kasus kekerasan terhadap anak, yang tidak jarang pelakunya adalah orang yang seharusnya melindungi, yaitu orang tua. Pola asuh dalam keluarga sangat berpengaruh terhadap pembentukan watak dan karakter anak. Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan untuk mengkaji upaya mewajudkan manusia Indonesia yang unggul melalui pemenuhan hak-hak anak dalam keluarga. Dengan metode penelitian pustaka dan pendekatan yuridis normatif, sumber data yang digunakan adalah sumber data sekunder berupa bahan-bahan hukum, baik yang primer, sekunder, maupun tertier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mewujudkan manusia Indonesia yang unggul dapat dimulai dari pemenuhan hak-hak anak dalam keluarga. Penggunaan pola asuh keluarga yang baik, yaitu pola asuh demokratis (authoritative) akan membentuk watak, karakter, dan kompetensi anak yang baik dan unggul, sehingga menjadi manusia Indonesia unggul yang siap melanjutkan estafeta kepemimpinan bangsa di masa yang akan datang.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.