Kalkulus yang merupakan cabang dari matematika merupakan salah satu mata kuliah wajib untuk mahasiswa tingkat awal di STT Dumai. Berdasarkan studi pendahuluan diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa menyatakan kalkulus adalah mata kuliah yang sulit dipahami (54%). Sementara itu di masa pandemi covid-19 ini pola pembelajaran diubah dari yang awalnya tatap muka menjadi pembelajaran dalam jaringan (daring). Perubahan pola pembelajaran ini bisa jadi potensi masalah baru. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran daring untuk mata kuliah kalkulus. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat kecenderungan persepsi mahasiswa terhadap pelaksanaan perkuliahan kalkulus secara daring. Dengan mengetahui kecenderungan persepsi mahasiswa dapat dilakukan berbagai tindakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki persepsi negatif terhadap pembelajaran daring untuk mata kuliah kalkulus, baik dari segi isi materi (89,3%), interaksi (79%) dan lingkungan belajar (50%). Mahasiswa tetap berpendapat untuk mata kuliah kalkulus proses belajar dengan tatap muka dan mendapat penjelasan langsung dari dosen lebih efektif.
Pandemi korona virus (covid-19) menyebabkan berubahnya ritme kerja berbagai bidang di Indonesia. Salah satu yang terdampak adalah bidang pendidikan. Dalam usaha mengurangi penyebaran virus proses pembelajaran formal yang biasanya dilaksanakan di kelas dialihkan menjadi pembelajaran dari rumah menggunakan jaringan (pembelajaran dalam jaringan/daring). Berubahnya pola proses pembelajaran ini menyebabkan berbagai pihak harus beradaptasi. Dari sisi guru, guru harus mempersiapkan segalanya dengan sudut pandang dan gaya kerja baru. Guru harus mampu memilih aplikasi yang akan dijadikan media untuk menyampaikan materi ajar kepada siswa. selain itu guru juga harus menyiapkan bahan ajar yang berbeda, bahan ajar yang biasanya tertulis kini harus paper less dan merupakan bahan ajar yang bisa disebar secara online. Begitu juga dengan penugasan. Semua hal tersebut merupakan hal yang tidak familiar bagi guru. Tak jarang masalah kurangnya pengetahuan tentang teknologi informasi, jaringan dan berbagai aplikasi menjadi penghambat dalam pelaksanaan proses pembelajaran dari ini. Tak jauh berbeda dengan guru, siswa pun dihadapi dengan masalah yang sama. Siswa-siswa tidak terbiasa memanfaatkan gadgetnya sebagai alat bantu belajar. Sedangkan dari sisi orang tua, orang tua yang biasanya mempercayakan pendidikan anaknya kepada guru-guru disekolah merasa kewalahan ketika harus mendampingi anaknya belajar seharian. Belum lagi kurangnya pengetahuan tentang pembelajaran daring juga membuat orang tua semakin merasa diberatkan dengan model pembelajaran baru yang diterapkan selama masa covid-19 ini. Oleh karena itu tim pengabdian kepada masyarakat (PPM) STT Dumai mencoba menjadi wadah yang bisa meminimalisir masalah orang tua dan guru dalam pembelajaran masa covid-19 ini. Tim PPM STT Dumai mencoba untuk sharing infofrmasi mengenai teknologi informasi pendukung yang dapat digunakan guru selama pembelajaran covid-19 sehingga guru tetap kreatif tanpa merasa diberatkan. Dan memberikan tips-tips cara orang tua sebaiknya menjadi teman belajar yang menyenangkan bagi anaknya selama bejara dirumah. Juga memberikan pemahaman tentang pentingnya sinergi orang tua dan guru selama pembelajaran daring ini. Diharapkan setelah terlaksananya kegiatan PPM ini proses pembelajaran daring yang dilaksanakan menjadi lebih menarik bagi siswa karena guru-guru semakin kreatif dan orang tua semakin mempu menjadi pendamping belajar yang menyenangkan. Sehingga tujuan pembelajaran tetap dapat tercapai dengan baik.
This study was based on the advantages that faced by the Industrial Engineering Study Programme Students when follow lecture in Mathematical field. This study was a quasi research with using the one group retest-postest design. This study aims to analyze the gain of students’ combinatoric thinking ability through cooperative learning model type Jigsaw in Differential Application topic at Calculus course. The research sample are 30 students of Industrial Engineering Study Programme. The independent variable in this study was combinatoric thinking ability, while the dependent variable was cooperative learning model type Jigsaw. This study used the combinatoric thinking ability test instrument that has testet about its validity, reability, the difficulty level and the differentiator power. The research result showed that there was a gain of student’s combinatoric thinking ability through cooperative learning model type Jigsaw with n-gain value is 0.56 point and on medium level. The number of students who has combinatoric thinking ability was increased from 6 people to 14 people. The lecturer and the student’s activities have followed the rule of cooperative learning model type Jigsaw as well therefore it can improve student’s combinatoric thinking ability.
Artikel ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri atas dua siklus yang dilaksanakan pada SD Negeri 001 Rimba Sekampung di Kelas III yang berjumlah 20 orang siswa. Objek penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa pada materi perkalian dan pembagian dengan tahapan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar dan observasi yang dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa: (1) rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I adalah 80 dengan persentase ketuntasan siswa 71,43%; (2) rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II meningkat menjadi 83,30 dengan persentase ketuntasan siswa 80,95%; dan (3) hasil obeservasi pada siklus I sebesar 82,50 dengan kategori baik mengalami peningkatan menjadi 92,50 dengan kategori sangat baik pada siklus II. Kesimpulannya adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.