Akreditasi merupakan kegiatan penilaian sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNDikti). Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan Program Studi dan Perguruan Tinggi atas dasar kriteria yang mengacu pada SNDikti, sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 55 Ayat (1) dan Ayat (2). Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan(CPL). Capaian pembelajaran lulusan (CPL) masih bersifat umum, harus dijabarkan ke dalam bentuk yang lebih spesifik yaitu ketercapaian capaian pembelajaran mata kuliah (CPMK), setiap mata kuliah wajib mempunyai CPMK yang mengacu pada CPL. Dalam pemberian nilai pada CPMK, banyaknya nilai yang dimasukkan untuk tiap mata kuliah berbeda-beda, oleh karenanya nilai-nilai CPMK tiap mata kuliah akan disimpan dalam bentuk baris-baris rekaman nilai. Untuk merangkum nilai-nilai CPMK dalam bentuk baris ini dapat dibuat pivot table dalam bentuk kolom-kolom, namun dalam sebuah universitas, tiap program studi mempunyai ragam dan jumlah CPMK yang berbeda-beda, oleh karenanya tidak bisa dibuat suatu pivot table yang spesifik untuk ragam dan jumlah CPMK tertentu, sehingga harus dibuat suatu pivot table yang bersifat fleksibel baik ragam maupun jumlahnya. Pada penelitian ini akan dibuat suatu program aplikasi yang dapat dipergunakan untuk mengukur ketercapaian pembelajaran lulusan (CPL) berbasis capaian pembelajaran matakuliah CPMK memakai pivot table generator sehingga dapat bersifat fleksibel baik dari sisi ragam CPL maupun banyaknya CPL program studi. Kata Kunci— Pivot table, generator,  capaian pembelajaran lulusan

Dosen mempunyai tugas tri darma perguruan tinggi, yaitu pengajaran, pengabdian dan penelitian, oleh sebab itu kegiatan dosen tidak semata-mata mengajar di kelas melainkan juga melakukan kegiatan-kegiatan lain sehubung-an dengan hal tersebut. Dalam hal ini ketua program studi, sebagai penyusun jadwal kuliah, hanya mengetahui mata-kuliah-matakuliah yang diampu oleh dosen yang bersangkut-an dan tidak mengetahui kegiatan lain yang dilakukan oleh dosen tersebut. Pada kasus inilah penulis ingin memakai teori himpunan untuk membuat generator jadwal yang bisa menge-cualikan dosen tertentu pada jadwal tertentu.    Teori Himpunan dapat mengelompokkan mana yang merupakan himpunan bagiannya atau bukan himpunan bagiannya, dapat juga mengidentifikasi irisan dari beberapa himpunan serta dapat menggabungkan antara satu himpunan dengan himpunan yang lain. Jadwal kegiatan pada dasarnya dapat dikategorikan sebagai himpunan yang dapat di-operasikan memakai teori-teori tersebut, sehingga sangat memungkinkan untuk mengidentifikasi jadwal mana yang bertabrakan (beririsan) dan jadwal mana yang masih kosong (bukan himpunan bagiannya) untuk dosen tertentu.    Dengan mengimplementasikan teori himpunan pada basis data jadwal mengajar dosen ditambah dengan pe-ngecualiannya, diharapkan akan diperoleh hasil jadwal meng-ajar dosen yang sesuai dengan jadwal pengajaran maupun dengan jadwal kegiatan dosen masing-masing.

Church parishioners data management is an important part of the administration of a church. In fact, many churches do it manually where parishionersal data is stored in physical forms or in church record books. This condition happened at GKJ Wates. The initial condition at GKJ Wates is the data  from of a physical form . The data  is the result of the census about 2 (two) years ago. It is realized that the data has changed a lot, so it is necessary to update before implementing electronic data management. In an effort to assist the administration of the church's data, assistance steps have been developed that include the compilation of attributes relevant to the church's data management. Furthermore, the attributes are compiled into a form that is ready to be filled out by each parishioners. This agreed form is then distributed to the parishioners through their respective district administrators. The church team, assisted by the UKDW PkM team, recorded the parishioners's data electronically, complete with a spiritual journey scheme including baptism, sidi, and marriage. By utilizing Excel Macro, the electrical data of the GKJ Wates parishioners was successfully visualized in the form of a dashboard. The visualized parishioners data includes the percentage of the parishioners by blood type and gender, the church's spiritual journey scheme based on membership category, membership records, age category, and gender. The information on this dashboard can help the church in making decisions related to the development of the parishioners at GKJ Wates.