Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kandungan protein, lemak, serat kasar, abu, air, asam amino dan asam lemak esensial ikan sapu-sapu yang berasal dari Danau Tempe. Ikan sapu-sapu di tangkap menggunakan jaring insang, dibersihkan dan dibedah untuk diambil dagingnya selanjutnya diuji proksimat. Hasil analisis menunjukkan bahwa ikan sapu-sapu mengandung protein 15,20%; lemak 6,27%; serat kasar 2,14%; abu 4,74%; air 67,19%. Asam amino esensial yaitu: leusina 5,78%; arginin 5,30%; lisina 4,55%; fenilalanina 4,45%; treonina 3,97%; isoleusina 3,44%; valina 3,39%; metionina 2,42%; histidina 2, 09%; dan triptofan 0,67%. Asam lemak esensial terdiri dari kelompok asam lemak omega-3: asam dekosakeksanoat (DHA) 0,23%; asam eikosapentanoat (EPA) 0,06% dan asam linolenat (HUFA) 0,09%; kelompok asam lemak omega 6: asam linoleat (LA) 0,10% dan arakidonat (AA) 0,15%. Ikan sapu-sapu memiliki kandungan gizi yang baik, asam amino dan asam lemak esensial yang lengkap, sehingga dapat direkomendasikan sebagai sumber makanan yang bergizi tinggi baik untuk konsumsi manusia maupun untuk bahan pakan ikan dan ternak.
Abstract Toddlerhood is a very important period in the process of growth and development which is the basis for determining the quality of the next generation. In addition, in toddlerhood, they are also most vulnerable to health and nutritional disorders. So, this period is a very ideal time to start instilling in children about healthy lifestyle behaviors. In this case, parents should begin to stimulate the child's awareness regarding environmental issues. This study aims to determine the relationship between maternal education, food consumption, and infectious diseases with the incidence of stunting. This research was conducted in South Tapanuli Regency, in July 2021. This study used a cross-sectional approach with a sample of 168 people. Determination of the sample using the hypothesis test formula differs by two proportions. Data analysis techniques include univariate analysis and bivariate analysis with chi square test. The results of the analysis showed that from 168 respondents, 29.8% were found to be stunted. After statistical tested, the results of the bivariate test showed that the variables of mother's education, food consumption including energy and protein intake, infectious diseases had a significant relationship where the p value <0.05 Abstrak Masa balita adalah periode yang sangat penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang menjadi landasan untuk menentukan kualitas generasi penerus bangsa. Selain itu, pada masa balita juga paling rentan terhadap gangguan kesehatan dan gizi. Sehingga, masa ini merupakan masa yang sangat ideal untuk mulai menanamkan pada anak tentang perilaku-perilaku gaya hidup sehat. Dalam hal ini, orang tua harus mulai menstimulasi kesadaran anak mengenai isu-isu lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pendidikan ibu, konsumsi makanan, dan penyakit infeksi dengan kejadian stunting. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Tapanuli Selatan, bulan Juli 2021. Penelitian ini menggunakan pendekatan crossectional dengan jumlah sampel 168 orang. Penentuan sampel menggunakan rumus uji hipotesis beda dua proporsi. Teknik analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji chi square. Hasil analisis diketahui dari 168 responden ditemukan 29,8 % yang mengalami stunting. Setelah dilakukan pengujian secara statistik diperoleh hasil uji bivariat bahwa variabel pendidikan ibu, konsumsi makanan diantaranya asupan energi dan protein, penyakit infeksi memiliki hubungan yang signifikan dimana nilai p<0,05.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kandungan gizi tepung ikan molly, P. latipinna (Lesueur 1821) sebagai bahan pakan ikan, udang dan ternak. Sampel ikan dibersihkan, dikeringkan di bawah sinar matahari selama 12 jam, diblender menjadi tepung selanjutnya diuji proksimat. Hasil analisis menunjukkan bahwa tepung ikan molly mengandung protein; lemak; serat kasar; abu, air secara berturut-turut sebagai berikut: 66,40%; 12,52%; 0,80%; 15,51% dan 3,70%; asam amino esensial yaitu: lisina 4,99%; leusina 4,27%; fenilalanina 2,64%; valina 2,63%; treonina 2,50%; dan histidina 1,49%. Asam lemak esensial terdiri dari kelompok asam lemak omega-3 yaitu: asam dekosakeksanoat (DHA) 0,09%; asam eikosapentanoat (EPA) 0,03% dan asam linolenat (HUFA) 0,21%. Kelompok asam lemak omega 6 terdiri atas asam linoleat (LA) 0,25% dan arakidonat (AA) 0,04%. Tepung ikan molly secara kuantitas dan kualitas sangat baik sebagai bahan pakan sumber protein, asam amino dan asam lemak esensial untuk pakan ikan, udang dan ternak.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.