DAM is the third largest drinking water facility used by the people of West Sumatra (17.2%). The latest data in Padang City is about 627 DAM. The increasing public consumption of depot water production is not accompanied by supervision from the puskesmas. The research design used cross sectional. The research was conducted in the working area of the Nanggalo Health Center, Padang City. Population 29 depots with total sampling technique. Data analysis used univariate and bivariate with Chi Square test. Results A total of 79.3% of drinking water depot sanitation has met the requirements, as many as 82.2%. Drinking water depot associations have played a role, as many as 64.5% of sanitation workers have played a role in achieving their goals, there is a significant relationship between the role of depot associations with depot sanitation conditions P = 0.000 and PR = 24 and there is a significant relationship between the roles of puskesmas sanitation workers and sanitation conditions depots in the working area of the Nanggalo Health Center Padang City P = 0.011 and PR = 18. In conclusion, there is an influence of puskesmas sanitation workers with depot sanitation conditions in the working area of Nanggalo Health Center Padang City in 2021. Suggestions are expected to have good cooperation between puskesmas sanitation workers and water depot associations drink to keep the water clean.
Provinsi Kalimantan Selatan memiliki lahan pasang surut cukup luas dan sebagian besarnya di Kabupaten Barito Kuala.Pemanfaatan lahan pasang surut berpotensi cukup besar dalam mengembangkan pertanian terutama untuk padi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efisiensi teknis petani padi sawah pasang surut di Kecamatan Barambai menggunakan pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA), untuk menganalisis pengaruh karakteristik responden terhadap efisiensi teknis di Kecamatan Barambai menggunakan Tobit Regression, untuk menganalisis keuntungan petani padi sawah pasang surut di Kecamatan Barambai. Penelitian ini dilakukan di tiga desa di Kecamatan Barambai Kabupaten Barito Kuala yang ditentukan secara purposive dengan memilih 60 petani sampel. Berdasarkan hasil penelitian terdapat 4 petani yang efisien dengan nilai rata-rata tingkat efisiensi 0,893. Dari 4 karakteristik petani sampel, ada 3 karakteristik yang berpengaruh terhadap efisiensi teknis yaitu usia berpengaruh negatif, lama pendidikan formal dan jumlah tanggungan anggota rumah tangga berpengaruh positif. Sedangkan untuk lama pengalaman berusahatani tidak berpengaruh. Penerimaan petani adalah Rp 13.609.917/usahatani atau Rp 15.869.420/hektar. Sedangkan pendapatan yang diperoleh Rp 11.411.300/usahatani atau Rp 13.305.792/hektar sehingga keuntungan Rp 7.172.502/usahatani atau Rp 8.363.262/hektar.
Tujuan penelitian untuk: 1.Mengetahui implementasi program sembako di Kelurahan Alalak Utara Kecamatan Banjarmasin Utara. 2.Mengetahui faktor pendorong dan penghambat implementasi program Sembako di Kelurahan Alalak Utara Kecamatan Banjarmasin Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program Sembako di Kelurahan Alalak Utara Kecamatan Banjarmasin Utara dengan memfokuskan pada lima mekanisme pelaksanaan program yaitu persiapan, sosialisasi & edukasi program, registrasi & distribusi KKS dalam program, penyaluran dana bantuan untuk menjadi sembako dan pemanfaatan dana bantuan untuk pembelian sembako. Program Sembako di implementasikan secara kontinu atau berkelanjutan setiap bulannya.Kata Kunci: Implementasi Kebijakan, Bantuan Sosial Pangan, Program Sembako
Abstrak. Provinsi Kalimantan Selatan memiliki lahan pasang surut cukup luas dan sebagian besarnya di Kabupaten Barito Kuala. Pemanfaatan lahan pasang surut berpotensi cukup besar dalam mengembangkan pertanian terutama untuk padi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efisiensi teknis petani padi sawah pasang surut di Kecamatan Barambai berdasarkan tahun 2018 menggunakan pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA), untuk menganalisis pengaruh karakteristik responden terhadap efisiensi teknis di Kecamatan Barambai menggunakan Tobit Regression, untuk menganalisis keuntungan petani padi sawah pasang surut di Kecamatan Barambai tahun 2018. Penelitian ini dilakukan di tiga desa di Kecamatan Barambai Kabupaten Barito Kuala yang ditentukan secara purposive dengan memilih 60 petani sampel. Berdasarkan hasil penelitian terdapat 4 petani yang efisien dengan nilai rata-rata tingkat efisiensi 0,893. Dari 4 karakteristik petani sampel, ada 3 karakteristik yang berpengaruh terhadap efisiensi teknis yaitu usia berpengaruh negatif, lama pendidikan formal dan jumlah tanggungan anggota rumah tangga berpengaruh positif. Sedangkan untuk lama pengalaman berusahatani tidak berpengaruh. Penerimaan petani sampel adalah Rp 13.609.917/usahatani atau Rp 15.869420/hektar. Sedangkan pendapatan yang diperoleh Rp 11.411.300/usahatani atau Rp 13.305.792/hektar sehingga keuntungan Rp 7.172.502/usahatani atau Rp 8.363.262/hektar. Kata kunci: efisiensi teknis, Data Envelopment Analysis, model Tobit Regression
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.