Pertumbuhan fisik perkotaan perlu untuk diikuti oleh pertumbuhan infrastruktur yang memadahi agar kawasan perkotaan dapat tumbuh secara berkelanjutan. Salah satu bentuk infrastruktur yang perlu untuk dipenuhi adalah infrastruktur transportasi publik yang dapat menciptakan keterhubungan antara pusat-pusat permukiman dan pusat-pusat aktivitas sosial ekonomi, sekaligus acap kali menjadi instrumen untuk mengendalikan pertumbuhan fisik perkotaan.Penelitian ini dilakukan untuk mengukur tingkat aksesibilitas transportasi publik di wilayah peri-urban di Kawasan Perkotaan Yogyakarta. Analisis dilakukan menggunakan pendekatan location-based accessibility dengan memanfaatkan teknik analisis spasial untuk mengukur tingkat aksesibilitas transportasi publik di wilayah peri-urban. Hasil penelitian menunjukkan terdapat ketimpangan tingkat aksesibilitas transportasi publik, dimana wilayah yang berada di sisi utara Kota Yogyakarta yakni di Kabupaten Sleman memiliki tingkat aksesibilitas transportasi publik yang lebih tinggi dibandingkan di sisi selatan Kota Yogyakarta. Penelitian ini juga menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara aksesibilitas transportasi publik dengan konsentrasi populasi di wilayah peri-urban di Kawasan Perkotaan Yogyakarta
Belakang: Kanker merupakan salah satu masalah di negara maju maupun berkembang. Kanker sangat berbahaya karena menyebabkan kematian bagi penderitanya. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 11,6% wanita akan mengalami kanker payudara. Kanker payudara menempati posisi kedua, setelah kanker serviks, yang menyerang wanita di seluruh dunia. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Balitbangkes pada tahun 2019, kanker menempati urutan kelima penyebab kematian di Indonesia.Tujuan Penelitian: untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dan KIE (Information, Education, and Communication) terhadap perilaku SADARI (SADARI) di MTS Nahdhotul Muslimin Kecamatan Sinar Peninjauan Kabupaten OKU Tahun 2021.Metode: Desain penelitian kuantitatif dengan metode survei analitik menggunakan pendekatan crosssectional digunakan dalam penelitian ini. Populasi penelitian ini adalah 134 siswi MTS Nahdhotul Muslimin Desa Karya Mukti Kecamatan Sinar Peninjauan Kabupaten OKU pada bulan Agustus 2021. Sampel penelitian ini sebanyak 67 responden yang diperoleh dengan menggunakan teknik random sampling.Hasil: Hasil uji chi-square pada variabel pengetahuan diperoleh p-value 0,000 (< = 0,05) pada variabel sikap diperoleh p-value 0,000 (< = 0,05) dan pada variabel IEC diperoleh p-value 0,027 (< = 0,05) artinya ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap dan KIE (Information, Education, and Communication) terhadap perilaku SADARI di MTS Nahdhotul Muslimin Kecamatan Sinar Peninjauan, Kabupaten OKU pada tahun 2021.Saran: UPTD Puskesmas Karya Mukti untuk mendirikan pusat penyuluhan dan penyuluhan kesehatan di sekolah agar mudah dijangkau oleh siswa, dan mengadakan penyuluhan kesehatan tentang pemeriksaan payudara sendiri di sekolah.
Menopausal women will experience several problems, one of which is sleep disorders (Insomnia). Insomnia is characterized by difficulty in initiating sleep. Various factors are thought to have a significant relationship with the occurrence of insomnia in postmenopausal women, including response to disease, lifestyle and anxiety levels. The purpose of this study was to determine the factors associated with the incidence of insomnia in postmenopausal women at the Posyandu in the Punti Kayu Palembang Health Centre in 2021. The research method used a survey Analytical by using design cross sectional, the sampling of this research used total sampling technique with a total sample of 63 people. Collecting data using a questionnaire sheet. The analysis used is analysis univariate and bivariat eusing testchi-square. The univariate results showed that 37 (58.7%) menopausal women experienced insomnia, 27 (42.9%) menopausal women, 27 (42.9%) postmenopausal women, and 33 (52.4%) menopausal women experienced poor lifestyle. anxiety as many as 30 (47.6%) postmenopausal women. ResultsIt is known that there is a relationship between response to disease and the incidence of insomnia in postmenopausal women with (p value = 0.000), there is a relationship between lifestyle and the incidence of insomnia in menopausal women with (p value = 0.000), there is a relationship between anxiety levels and the incidence of insomnia in menopausal women with (p value = 0.003). The conclusion of this study is that there is a relationship between response to disease, lifestyle, anxiety levels with the incidence of insomnia in postmenopausal women at the Posyandu in the Punti Kayu Health Centre in 2021. This study is expected to encourage postmenopausal women to maintain their health, change lifestyle habits and consume water, and reduce anxiety.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.