Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas lembar kerja peserta didik (LKPD) luar kelas berbasis kontekstual untuk meningkatkan literasi sains peserta didik XI MIPA SMAN 8 Maros. LKPD luar kelas berbasis kontekstual untuk meningkatkan literasi sains yang dirancang berbasis kontekstual merujuk pada kearifan lokal di Maros dengan objek “Bakul Maulid” adalah perangkat pembelajaran dalam melakukan penugasan berupa penguatan konsep fisika diluar kelas yang menuntun peserta didik agar dapat mengaplikasikan materi fisika yang telah di ajarkan di kelas dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) luar kelas BerbasisKontekstual dirancang dengan menggunakan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). Hasil validasi pakar diperoleh nilai koefisien r yaitu 1 berdasarkan analisis Gregory yang menunjukkan valid untuk digunakan. Hasil persepsi guru terhadap Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) luar kelas berbasis kontekstual untuk meningkatkan literasi sains diperoleh rata-rata persentase untuk setiap aspek adalah 66,6 % yang menunjukkan bahwa guru setuju artinya guru memberi respon positif terhadap LKPD. Hasil persepsi peserta didik terhadap Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) luar kelas berbasis kontekstual untuk meningkatkan literasi sains diperoleh rata-rata persentase untuk setiap aspek adalah 83,4% yang menunjukkan bahwa peserta didik sangat setuju terhadap pembelajaran dengan menggunakan LKPD. Hasil test awal sebelum diuji cobakan LKPD luar kelas berbasis kontekstual untuk meningkatkan literasi sainspeserta didik dalam dimensi sikap sangatlah rendah. Hasil test akhir setelah dilakukan uji coba LKPD luar kelas berbasis kearifan lokal untuk meningkatkan literasi sains menunjukkan terdapat
This study aims to analyze the effectiveness of guided inquiry-based physics worksheets in training students' science process skills. This case study was conducted at SMAN 4 Sidenreng Rappang with 28 respondents. Students use worksheets based on guided inquiry for four meetings in Hooke's law material. The worksheets were developed using the ADDIE model, consisting of analysis, design, development, implementation, and evaluation, including expert validation. We obtained the expert analysis of student worksheets based on guided inquiry from two experts, namely 3.16 out of 4 Likert scales with a validity percentage of 78.89%. These results indicate that the student worksheets based on guided inquiry are appropriate. Also, the gain test is used to determine the effectiveness of this worksheet. The science process skills test score obtained an average N-gain of 0.69, and this value is included in the medium category. This is shown based on student responses which found that 28 respondents generally gave a positive reaction to guided inquiry-based physics worksheets. This means that students receive guided inquiry-based physics worksheets as an effective learning resource used in learning.
Penerapan Media Simulasi PhET (Physics Education Technology) terhadap hasil belajar fisika peserta didik SMAN 9 Makassar. Program studi Pendidikan Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Makassar (dibimbing oleh Hj. Aisyah Aziz, dan Helmi). Penelitian dengan jenis pre experiment dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan pengetahuan dan keterampilan terhadap hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan media pembelajaran simulasi PhET serta ada tidaknya perbedaan diantara sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. yang menjadi objek dalam penelitian ini berjumlah 32 peserta didik dari populasi. Sebelum di berikan pembelajaran siswa terlebih dahulu diberikan pre-test untuk mengetahuan kemampuan awal. Setelah proses pembelajaran kelas diberikan post-test kemudian didapat bahwa skor hasil belajar fisika peserta didik mengalami perubahan yang signifikan
Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar, keterampilan proses sains, dan keterampilan berpikir kritis peserta didik melalui analisis artikel yang dilakukan. Jenis penelitian ini yaitu pendekatan kepustakaan atau studi literatur dengan menggunakan artikel penelitian terkait dengan pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar, keterampilan proses sains, dan keterampilan berpikir kritis peserta didik sebagai objek penelitan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder yaitu artikel yang telah di publikasikan dengan teknik pengumpulan data berupa narrative review. Terdapat 30 jurnal nasional yang akan dianalisis oleh peneliti. Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu metode analisis isi (Content Analysis). Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar Fisika, keterampilan proses sains, dan keterampilan berpikir kritis peserta didik di SMA. Model pembelajaran inkuiri terbimbing terbukti lebih baik diterapkan untuk memperoleh hasil belajar, sketerampilan proses sains, dan keterampilan berpikir kritis siswa.Kata Kunci : Inkuiri Terbimbing, Hasil Belajar, Keterampilan Proses SainsAbstract – This study aims to determine the effect of the guided inquiry learning model on learning outcomes, science process skills, and students' critical thinking skills through article analysis conducted. This type of research is a literature approach or literature study using research articles related to the influence of guided inquiry learning models on learning outcomes, science process skills, and students' critical thinking skills as research objects. Sources of data used in this study is secondary data sources, namely articles that have been published with data collection techniques in the form of narrative review. There are 30 national journals that will be analyzed by researchers. The data analysis technique used by the researcher in this study is the method of content analysis. The results of this study indicate that there is a significant influence on the use of the guided inquiry learning model on the learning outcomes of Physics, science process skills, and critical thinking skills of students in high school. The guided inquiry learning model is proven to be better applied to obtain learning outcomes, science process skills, and students' critical thinking skills.Keywords : Guided Inquiry, Result Of Study, Science Process Skills.
This study aims to analyze the students’ numerical literacy ability in junior high schools based on their status (accreditation and state/non-state schools). This study used the descriptive quantitative method. The participants were 150 students randomly selected from 2 state junior high schools (SMPN) based on the accreditation levels (A B) and 1 non-state school (SMP). The instrument used was the modified result of the Numerical Literacy Ability test developed by the Center for Assessment and Learning (Pusmenjar) of the Ministry of Education and Culture. The collected data were analyzed using descriptive statistics. The research results indicated that: (1) the student’s numerical literacy skills in junior high schools were low for all domains and tended to be very low in geometry; (2) at the L1 level, students did not experience difficulties, but other levels did, especially L3; and (3) school status had no significant effect on the students' numerical literacy skills.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan literasi numerasi siswa di SMP berdasarkan statusnya (akreditasi dan sekolah negeri/non negeri). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif descriptive. Peserta tersebut merupakan 150 siswa yang dipilih secara acak dari 2 SMPN Negeri (SMPN) berdasarkan jenjang akreditasi (A/B) dan 1 sekolah non negeri (SMP). Instrumen yang digunakan merupakan hasil modifikasi dari uji Kemampuan Literasi Numerasi yang dikembangkan oleh Pusat Pengkajian dan Pembelajaran (Pusmenjar) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kemampuan literasi numerasi siswa di sekolah menengah pertama rendah untuk semua domain dan cenderung sangat rendah dalam geometri; (2) pada jenjang L1, siswa tidak mengalami kesulitan, tetapi jenjang lain mengalami kesulitan, terutama L3; dan (3) status sekolah tidak berpengaruh signifikan terhadap kemampuan literasi numerik siswa.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.