The purpose of this study to determine the effect of variables Performance Expectancy, Effort Expectancy, Trust, and Social Influence to Behavioral Intention. In addition to know the influence of Performance Expectancy and Effort Expectancy to Trust mobile application Users in Blibli. com and to know the effect of Facilitating Conditions and Behavioral Intention towards Use in Blibli.com application Users. Data collection was performed on Blibli.com application users across Indonesia with 300 respondents by using purposive sampling method, and analyzed by structural equation model (SEM). Performance Expectancy has significant effect to Trust, Social Influence significant to Behavioral Intention, and Behavioral Intention Significant towards Use. The variable that does not affect is the Effort Expectancy towards Trust, Effort Expectancy and Trust to Behavioral Intention, and Facilitating Conditionss against Use. This research is expected to be Useful for PT Global Digital Niaga (GDN) in order to achieve the increasing interest of Blibli.com application Users.
AbstrakSalah satu upaya perusahaan dalam memaksimalkan nilai adalah melalui pemisahan kepemilikan dari pengelolaan perusahaan. Melalui pemisahan ini kegiatan pengelolaan diharapkan lebih fokus dengan ditangani oleh pihak yang profesional. Meskipun mampu memberikan efektifitas dalam pengelolaan perusahaan, pemisahan ini juga menimbulkan masalah yang dikenal sebagai agency problem. Untuk melindungi kepentingan pemegang saham dibutuhkan suatu struktur dan proses yang mengarahkan dan mengelola kegiatan perusahaan secara menyeluruh untuk kepentingan pemegang saham dan tetap memperhatikan kepentingan pemangku kepentingan lain. Struktur dan proses inilah yang disebut Good Corporate Governance (GCG). Penelitian ini bertujuan mengetahui implementasi GCG melalui penerapan prinsip-prinsip yang terkandung dalam GCG. Prinsip-prinsip yang digunakan berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No. Kep-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktik GCG pada BUMN yang meliputi transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Analisis data menggunakan penghitungan sesuai corporate governance self assessment checklist. Untuk interpretasi hasil perhitungan presentase menggunakan ketentuan Dean J Champion. Hasil penelitian menunjukkan implementasi prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban dan kewajaran berada pada kategori sangat memadai, hanya prinsip kemandirian yang penerapannya cukup memadai. Untuk implementasi GCG secara keseluruhan presentase nilai yang didapatkan adalah 83,70% yang berarti penerapan GCG pada PT INTI telah sangat memadai. Kata kunci : Good Corporate Governance, Corporate Governance Self AssessmentChecklist. AbstractOne of the company's efforts in maximizing the value is through separation of ownership from management companies. Through this separation, management activities are expected to be more focused and to be handled by the professionals. Although the separation is able to provide effectiveness in managing the company, this also creates a problem known as the agency problem. To protect the interests of shareholders we need a structure and process of directing and managing the overall activities of the company for the sake of shareholders and still consider the interests of other stakeholders. The structure and the process is called Good Corporate Governance (GCG). This study aims to determine the GCG implementation through application of the principles contained in the GCG. The principles used by the Minister of State-Owned Enterprises No. " Kep-117 / M-MBU / 2002" concerning
Dengan berkembangnya internet dan fintech yang begitu cepat, masyarakat memiliki permasalahan dalam pengambilan keputusan untuk pemilihan layanan atau produk fintech yang tepat karena saat ini banyak layanan yang sama ditawarkan dengan berbagai aplikasi atau web service. Dengan demikian maka muncul layanan Inovasi Keuangan Digital (IKD) klaster aggregator pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk dijadikan solusi bagi pengguna dalam permasalahan untuk pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat dengan melakukan site/application comparasion untuk pemilihan layanan yang diinginkan. Penelitian ini berfokus pada IKD klaster aggregator karena sektor fintech ini paling banyak diminati masyarakat terkait manfaat yang ditawarkan. Regulasi Sandbox merupakan ruang uji coba untuk menilai keandalan proses bisnis, model bisnis, instrumen keuangan, dan tata kelola penyelenggara khususnya di bidang inovasi keuangan digital termasuk IKD klaster aggregator. Agar produk finansial memiliki kepastian status dalam menjalankan usahanya, maka harus mengikuti tahapan pengujian Regulasi Sandbox sehingga OJK sebagai lembaga pengawasan finansial dapat memberikan perlindungan bagi konsumen. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengambilan data wawancara. Hasil penelitian dianalisis menggunakan Maturity Level COBIT 5 dengan domain yang dipilih DSS (deliver, service, support) pada subdomain manage problem dan manage business process control. Hasil penelitian menunjukan bahwa klaster aggregator berdasarkan sampel yang dipilih telah sesuai dalam melaksanakan Regulasi Sandbox berdasarkan 5 tahapan. Hasil maturity level tahap pendalaman sebesar 4.2, tahap pengujian skenario sebesar 3, tahap pengujian dan percobaan sebesar 3.3, tahap perbaikan 3.2 serta tahap penilaian 2.9. Hasil maturity level domain manage problem sebesar 3.8 (4) artinya telah masuk dalam level predictable dimana prosesnya telah memenuhi atribut process measurement dan process control sedangkan domain manage business process control sebesar 3.3 (3) artinya telah masuk dalam level established dimana prosesnya telah memenuhi atribut process definition dan process deployment. Kata kunci— Regulasi Sandbox, Aggregator, Klaster, Fintech, Maturity Level
PT. Kereta Api Indonesia telah mentransformasikan cara melakukan bisnisnya, teknologi informasi yang diterapkan yaitu tiket elektronik. Berdasarkan laporan keluhan pada bulan Juli hingga Desember 2016 terdapat total 31 keluhan/komplain yang masuk melalui Customer Service mengenai tiket elektronik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan konsumen mengenai kualitas layanan tiket elektronik dan mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas layanan tiket elektronik terhadap kepuasaan konsumen PT Kereta Api Indonesia di kota Bandung dengan menggunakan metode kuantitatif dan tujuan deskriptif. Teknik sampling yang digunakan adalah Non Probability Sampling, menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 384. Secara keseluruhan kualitas pelayanan tiket elektronik Kereta Api Indonesia dapat dikatakan baik, besar pengaruh kualitas pelayanan tiket elektronik terhadap kepuasan konsumen Kereta Api Indonesia dikota Bandung sebesar 55,2%. Untuk meningkatkan kualitas layanan sebaiknya PT. Kereta Api Indonesia perlu memberikan jaminan bahwa informasi calon penumpang dilindungi seutuhnya.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.