Perikanan di Kota Semarang didominasi oleh perikanan skala kecil. Hal ini ditandai dengan penggunaan armada perikanan paling besar 10 gros ton yang beroperasi di dekat pantai. Data statistik perikanan selama 10 tahun (2010-2019) terlihat hasil tangkapan yang mulai menurun, sementara perkembangan jumlah unit penangkapan yang semakin meningkat. Hal ini mengindikasikan stok ikan mulai berkurang dan tingkat pemanfaatan sumberdaya perikanan mengarah overfishing. Hal tersebut diperkuat dengan hasil pengamatan langsung di lapangan yang menunjukkan jumlah hasil tangkapan cenderung sedikit dan ukuran ikan yang tertangkap cenderung kecil. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis status sumberdaya perikanan skala kecil di Kota Semarang. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis data runtun waktu (time series) produksi surplus yaitu data dari hasil tangkapan (ton/tahun) dan jumlah alat tangkap (unit), dalam kurun waktu 10 tahun (2010-2019), untuk menghitung nilai catch per-unit effort (CPUE), potensi maksimum lestari (MSY), jumlah effort optimum (fopt), tingkat pemanfaatan (TP) dan tingkat kapasitas (TK). Penelitian ini diperoleh hasil adanya tren penurunan CPUE; hasil tangkapan/produksi perikanan eksisting tahun 2019 telah melewati nilai MSY-nya yaitu sebesar 479 ton/tahun (Schaefer) dan 439,11 ton/tahun (Fox); tingkat pemanfaatan lebih dari 100% yaitu sebesar 108-127% (Schaefer) dan 118-138% (Fox), sehingga perikanan skala kecil di Kota Semarang berada pada tingkat over-exploited. Berdasarkan analisis fopt menunjukkan jumlah alat tangkap yang digunakan (fexisting) telah melebihi jumlah optimumnya dengan tingkat kapasitas penangkapan melebihi 100%, sehingga perikanan skala kecil di Kota Semarang telah mengalami kelebihan kapasitas penangkapan (overcapacity).
Small-scale fisheries in Semarang City have complex problems. In the existing condition, overcapacity and over-exploited have occurred. At the level of sustainability, each aspect of management (environment, fish resources, facilities and technology, socioeconomic, institutional and governance) is a challenge to achieve sustainable fisheries management in Semarang City. This study aims to formulate a sustainability strategy for small-scale fisheries management in Semarang City. The sustainability strategies for small-scale fisheries management in Semarang City that can be formulated are: (1) increasing efforts to conserve fish resources and ecosystems; (2) increasing the income and welfare of fishermen and poverty alleviation; (3) increase the productivity of capture fisheries; (4) improve law enforcement/fisheries regulations.
Perikanan skala kecil di Kota Semarang memegang peranan penting, karena keseluruhan armada penangkapan yang ada merupakan skala kecil (< 10 GT). Namun keberadaannya kurang mendapat perhatian, karena kontribusi sektor perikanan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Semarang tergolong kecil. Perkembangan jumlah unit penangkapan pada perikanan skala kecil di Kota Semarang setiap tahun selalu meningkat, sementara di sisi lain hasil tangkapan atau produksi perikanan mulai menurun sejak tahun 2017 sampai sekarang. Masih terdapatnya pengoperasian alat tangkap yang tidak ramah lingkungan, seperti halnya arad (sejenis pukat), dan implementasi dari kebijakan peraturan perundangan yang belum efektif menjadikan permasalahan perikanan skala kecil di Kota Semarang ini semakin kompleks. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji elemen kebijakan strategis pengelolaan perikanan skala kecil di Kota Semarang berdasarkan elemen aktor, elemen kendala, elemen kebutuhan, dan elemen program agar berkelanjutan. Metode analisis data digunakan teknik Intrepretative Structural Modelling (ISM). Hasil penelitian ini menunjukan terdapat empat elemen sistem dalam kebijakan strategis pengelolaan perikanan skala kecil di Kota Semarang, yaitu elemen aktor, elemen kendala, elemen kebutuhan, dan elemen program. Aktor utama dalam pengelolaan perikanan skala kecil di Kota Semarang adalah nelayan dan Dinas Perikanan Kota Semarang dengan kendala utamanya, yaitu kelebihan kapasitas penangkapan, penurunan hasil tangkapan, penangkapan tidak ramah lingkungan dan regulasi belum efektif kebutuhan utamanya adalah perlunya konservasi sumberdaya ikan dan peningkatan pendapatan nelayan serta program utamanya, yaitu pembatasan alat tangkap tidak ramah lingkungan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.