Meningkatnya konsentrasi kolesterol dalam darah melebihi nilai normal terbukti menjadi salah satu faktor resiko penyakit jantung dan pembuluh darah penyebab kematian nomor satu di dunia. Penyebab tingginya kadar kolesterol darah diantaranya kebiasaan merokok, jenis kelamin, obesitas, aktifitas dan konsumsi serat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor – faktor yang berhubungan dengan peningkatan kadar kolesterol darah pada penderita hiperkolesterolemia diantaranya adalah kebiasaan merokok, jenis kelamin, obesitas, aktifitas dan konsumsi serat. Tujuan lainnya ingin mengetahui variabel yang dominan mempengaruhi peningkatan kadar kolesterol darah. Desain yang digunakan adalah crossectional dimana seluruh variabel diukur dalam waktu bersamaan. Populasinya adalah seluruh penderita hiperkolesterolemia di Dusun Sidomulyo Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang pada Tahun 2017. Tehnik pengambilan data secara total sampling. Analisa data menggunakan uji pearson untuk melihat variabel yang signifikan terhadap peningkatan kadar kolesterol darah, sedangkan untuk mengetahui variabel dominan yang mempengaruhi peningkatan kadar kolesterol darah menggunakan uji regresi linear. Hasil analisis diperoleh variabel yang signifikan terhadap peningkatan kadar kolesterol darah adalah variabel kebiasaan merokok, obesitas, dan konsumsi serat dimana p < 0,005 . Diantara variabel di atas yang paling dominan pengaruhnya adalah konsumsi serat. Beberapa hal yang perlu direkomendasikan kepada pihak terkait untuk dapat terhindar dari terjadinya penyakit jantung akibat tingginya kadar kolesterol darah adalah berusaha keras mempromosikan lingkungan bersih asap rokok melalui mass media koran, majalah, pamphlet, liflet, atau secara langsung melalui penyuluhan dan memasyarakatkan olah raga serta gerakan konsumsi tinggi serat Mengkonsumsi makan berserat seperti buah-buahan 2 kali penyajian dalam sehari. kata kunci : faktor –faktor, peningkatan kadar kolesterol darah
Pendahuluan: Hipertensi menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia setiap tahunnya, Data WHO tahun 2015 di prediksi pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar orang terkena hipertensi dan 9,4 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat hipertensi dan komplikasinya. Dimasa Pandemik Covid-19 ini penderita hipertensi berada dalam kondisi sangat membahayakan jika terinfeksi Covid-19 sehinggga diperlukan kemampuan mengontrol tekanan darah dengan upaya pengendalian perilaku perawatan diri (self care) hipertensi Metodologi : Metode pengabdian masyarakat ini adalah pendidikan kesehatan melalui sosialisasi “Perilaku self-care penderita hipertensi di masa pandemik Covid-19 pada penderita hipertensi di Dusun Kanigoro Desa Puton Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang sejumlah 19 orang. Hasil : Kegiatan dilaksanakan selama satu minggu mulai tahap koordinasi sampai evaluasi di rumah kader kesehatan dengan pengukuran tekanan darah ketika peserta datang selanjutnya diberikan pendidikan kesehatan tentang perilaku self care hipertensi dilanjutkan tanya jawab dan diskusi serta demonstrasi pembuatan minuman bunga teleng untuk menjaga kesehatan jantung dan menurunkan tekanan darah. Peserta di berikan bunga teleng kering untuk dibuat di rumah setiap hari secara rutin. Diskusi/Pembahasan : Pengetahuan penderita hipertensi tentang perilaku self care mampu meningkatkan kualitas hidup terutama di masa pandemik Covid-19 dimana minimnya pengetahuan serta rendahnya disiplin masyarakat terkait wabah Covid-19 akan meningkatkan angka kesakitan dan kematian penderita hipertensi
Kadar kolesterol darah yang tinggi berakibat serius terhadap kesehatan individu. Semakin tinggi nilai kolesterol darah maka semakin tinggi resiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah. Bagi mereka yang memiliki kolesterol tinggi, olahraga dan diet menjadi kunci utama penurunan kolesterol agar tidak berpengaruh pada fungsi jantung. Salah satu jenis olah raga yang mampu menurunkan kolesterol dalam darah adalah senam taichi. Meski gerakannya halus dan lambat, sebuah studi menyatakan bahwa gerakan taichi dapat menurunkan total kolesterol sebesar 7%, dimana LDL kolesterol turun sebesar 12% hingga 15% sedangkan kolesterol baik meningkat hingga mencapai 7%. Mengingat Penyakit pembuluh darah merupakan 10 besar penyakit di Wilayah Kerja Puskesmas Bawangan termasuk di Dusun Sidomulyo dimana hasil studi pendahuluan dengan pemeriksaan kadar kolesterol darah mayoritas kadar kolesterol darah > 200 mg/dl terutama pada lansia maka dilakukan pengabdian masyarakat Senan tai chi dalam upaya menurunkan kadar kolesterol.. Pelaksanaan di rumah kasun Dusun Sidomulyo tanggal 27 Februari 2018 mulai pukul 09.00 -12.00 WIB. Peserta adalah penderita hiperkolesterolemia di Dusun Sidomulyo Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang sejumlah 31 orang dari yang di undang sebanyak 34 orang dimana 91% peserta datang dengan antusias. Kegiatan diawali dengan perkenalan, memberikan informasi tentang hiperkolesterolemia dan komplikasinya. Memperkenalkan tentang senam taichi, memperagakan gerakan senam taichi diiringi musik dengan alunan pelan, mengajak semua penderita melakukan senam taichi, dan terakhir meminta peserta mempraktekkan senam taichi. Memberikan kesempatan bertanya dan menyampaikan kesimpulan tentang senam taichi. Dengan bekal kemampuan senam taichi peserta bisa mempraktekkan sendiri di rumah atau bersama dan menjadi agenda kegiatan rutin seperti di Posyandu lansia sehingga bisa menurunkan kadar kolesterol darah agar tidak sampai terjadi komplikasi yang berakibat terjadinya kematian. Kata kunci : senam tai chi, penurunan kadar kolesterol
Pendahuluan : Hipertensi sangat membahayakan jika faktor risiko tidak dikendalikan dengan baik. Pengendalian untuk mencegah faktor risiko meliputi upaya pemeliharaan kesehatan oleh petugas dan pemeliharaan mandiri oleh individu yang bersangkutan melalui perawatan diri hipertensi. Perilaku perawatan diri sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup pasien kronis, keluarga dan komunitas terutama penderita hipertensi. Tujuan: Penelitian ini menganalisis “Hubungan Perilaku Perawatan Diri dengan Kualitas Hidup Penderita Hipertensi ”. Metode : Studi Deskriptif korelasional dengan rancangan cross sectional. Subjek penelitian adalah Penderita hipertensi di Desa Rejoagung Kec. Ploso Kabupaten Jombang. Teknik Sampling menggunakan Purpusive Sampling . Analisa data menggunakan korelasi Kendall Tau. Hasil : Perilaku perawatan diri penderita hipertensi sebagian besar (57,6%) positif dan hampir setengahnya (42,4%) negatif. Kualitas hidup penderita hipertensi sebagian besar (63,6%) mengalami sedikit masalah dan hampir setengahnya (30,3%) kualitas hidup baik dan sebagian kecil 6,1% kualitas hidup mengalami cukup masalah. Nilai P.value 0,000 < ???? 0,05 dimana lebih kecil dari standart signifikan 0,05 berarti ada Hubungan Perilaku Perawatan Diri dengan Kualitas Hidup Penderita. Kesimpulan: Perilaku perawatan diri positif akan membuat kualitas hidup baik. Penderita bisa mengikuti posyandu/Posbindu rutin agar tekanan darah terkontrol guna mencegah komplikasi serta menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat hipertensi
Hypertension referred to one of degenerative diseases with high morbidity and mortality especially for elderly (Samtosa, 2014). The lack of family support dealing with low-salt diet caused the blood pressure higher. This study aimed to investigate the correlation family support regarding to low-salt diet and hypertension level toward elderlies in Tunggorono, Jombang. This study applied correlational design with cross-sectional approach. The population used was 138 elderlies. Furthermore, this study used 35 elderlies through cluster random sampling technique. The data collection was obtained through questionnaire, in order to measure the family support, and observation utilizing blood pressure gauge, in order to measure their blood pressure. The data analysis was conducted through Spearman Rank statistical test. The result of this study found that almost a half of the respondents (42.9%) had mild-level family support regarding to low-salt diet, while most of the respondents (52.4%) were stage-1 hypertensive. the Spearman Rank statistical test resulted 0.000, in which less than 0.05, stating that H0 was rejected and H1 was accepted. Thus, it indicated that there was correlation between family support regarding to low-salt diet and hypertension level toward elderlies in Tunggorono, Jombang. The Spearman Rank correlational value was 0.594, in accordance to the interpretation table, it was in the range of 0.400–0.599, referring to mild interpretation. An appropriate family support in order to meet the low-salt diet could be an influential factor dealing with hypertension level. Providing education of health to the community would bring a positive impact in expanding their insight to meet their dietary needs in accordance to the principle of proper low-salt dietary habit, to lessen the high blood pressure, and to improve the health of the elderlies..Keywords : Family Support, Low-Salt Diet, Hypertension, Elderlies.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.