Meningkatnya konsentrasi kolesterol dalam darah melebihi nilai normal terbukti menjadi salah satu faktor resiko penyakit jantung dan pembuluh darah penyebab kematian nomor satu di dunia. Penyebab tingginya kadar kolesterol darah diantaranya kebiasaan merokok, jenis kelamin, obesitas, aktifitas dan konsumsi serat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor – faktor yang berhubungan dengan peningkatan kadar kolesterol darah pada penderita hiperkolesterolemia diantaranya adalah kebiasaan merokok, jenis kelamin, obesitas, aktifitas dan konsumsi serat. Tujuan lainnya ingin mengetahui variabel yang dominan mempengaruhi peningkatan kadar kolesterol darah. Desain yang digunakan adalah crossectional dimana seluruh variabel diukur dalam waktu bersamaan. Populasinya adalah seluruh penderita hiperkolesterolemia di Dusun Sidomulyo Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang pada Tahun 2017. Tehnik pengambilan data secara total sampling. Analisa data menggunakan uji pearson untuk melihat variabel yang signifikan terhadap peningkatan kadar kolesterol darah, sedangkan untuk mengetahui variabel dominan yang mempengaruhi peningkatan kadar kolesterol darah menggunakan uji regresi linear. Hasil analisis diperoleh variabel yang signifikan terhadap peningkatan kadar kolesterol darah adalah variabel kebiasaan merokok, obesitas, dan konsumsi serat dimana p < 0,005 . Diantara variabel di atas yang paling dominan pengaruhnya adalah konsumsi serat. Beberapa hal yang perlu direkomendasikan kepada pihak terkait untuk dapat terhindar dari terjadinya penyakit jantung akibat tingginya kadar kolesterol darah adalah berusaha keras mempromosikan lingkungan bersih asap rokok melalui mass media koran, majalah, pamphlet, liflet, atau secara langsung melalui penyuluhan dan memasyarakatkan olah raga serta gerakan konsumsi tinggi serat Mengkonsumsi makan berserat seperti buah-buahan 2 kali penyajian dalam sehari. kata kunci : faktor –faktor, peningkatan kadar kolesterol darah
ABSTRAKPendahuluan. Pasien yang baru pertama kali masuk ke Rumah Sakit biasanya mengalami kecemasan karena lingkungan Rumah Sakit sangat berbeda dengan lingkungan mereka selama ini. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh pemberian orientasi terhadap tingkat kecemasan pada pasien baru di Ruang PONEK RSUD Jombang. Metode. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen kuasi dengan before and after with control design. Jumlah sampel untuk kelompok eksperimen 30 subjek penelitian dan kelompok kontrol 30 subjek penelitian dengan metode quota sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pemberian orientasi sedangkan variabel dependen adalah tingkat kecemasan. Instrumen penelitian dengan menggunakan booklet. Data diolah dan di analisis dengan uji Wilcoxon Sign Rank Test dan Mann Whitney U test, hipotesis alternatif diterima jika p < 0,05. Hasil. Berdasarkan analisis Man whitney test didapatkan nilai p sebesar 0,000 < α (0,05), hal ini menunjukkan bahwa ada Pengaruh Pemberian Orientasi Terhadap Tingkat Kecemasan pada Pasien Baru di Ruang PONEK Rumah Sakit Umum Daerah Jombang. Diskusi. Diharapkan tenaga kesehatan berpartisipasi aktif dalam memberikan orientasi pada pasien baru sehingga mengurangi masalah kecemasan yang sering terjadi ketika pasien dirawat di rumah sakit dan seharusnya orientasi dijadikan sebagai program wajib dalam penerimaan pasien baru.Kata kunci: pemberian orientasi, tingkat kecemasan, pasien baru ABSTRACT Introduction. Patients who first entered hospital usually has the anxiety because of hospital environment is different with their previous environment. The aim of this study was to analyze the effect of orientation to the level of anxiety in new patient in PONEK ward general hospital Jombang. Method. The type of this research was quasy experimental study with before and after with control design. The number of sample for the experimental group was 30 people control group was 30 subjects with quota sampling method. The independent variable in this study was the orientation and the dependent variable was patient's anxiety. Research instrument used booklet. The data were processed and analyzed with the Wilcoxon sign rank test and mann whitney test, the alternative hypothesis was accepted if p < 0,05. Result. Based on the analysis was of mann whitney test p-value of 0,000 is < α 0,05 this was conclude that there was an effect of new orientation to the level anxiety level of the new patients at the ponek ward general hospital jombang. Discussion. Health workers actively participate in providing orientation the new patients, therefore it can reduce the anxiety that occur when is admitted hospital and should be used as amandatory orientation program the new patient admission.Key word: providing orientation, level of anxiety, new patient.
Discusiion: The risk of cardiovascular disease has shifted. Cardiovascular disease initially only affected certain age groups but not with the current incidence of cardiovascular disease. This makes the community more susceptible to cardiovascular disease attacks. An attack of cardiovascular disease, in general, is only considered to be a cursory attack. The patients with high-risk factors must be supported by the ability of families to recognize and perform first aid in cardiovascular disease attacks. The purpose of this study was to understand the family's experience in dealing with emergency heart disease at home.Method: This study used qualitative research with a case study approach; 2 participants with family members who face emergency heart disease were selected. The data collection used semi-structured interview techniques using observation and field notes. The data analysis used Creswell's qualitative data analysis method.Result: The results of the study found 4 themes related to the family experience in dealing with emergency heart disease at home. The themes were knowledge, past experience, values and beliefs.Conclusion: The conclusion of the study is that the family experience when dealing with emergency heart disease is strongly influenced by the knowledge that forms a value and belief which then influences the attitudes involved in decision making.
Pendahuluan: Kader merupakan bagian penting pelaksanaan upaya promotif bagi tenaga kesehatan. Pengetahuan dan keterampilan kader dalam mengendalikan faktor risiko masih rendah, sehingga memerlukan pelatihan untuk dapat menjalankan peran sebagai bagian dari upaya promotif berbasis masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan kader dalam mengendalikan faktor risiko hipertensi. Metode: Jenis penelitian adalah quasi eksperimen, pre test-post test.,Populasi penelitian yaitu kader kesehatan, dengan teknik total sampling didapatkan sampel sebanyak 30 kader. Variabel independen adalah pemberdayaan kader, sedangkan variabel dependen adalah pengendalian faktor risiko hipertensi. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi lalu dianalisis dengan uji mann whitney (?:0,05). Hasil: Hasil uji statistik didapatkan p>0,0000 artinya ada pengaruh yang signifikan pemberdayaan terhadap kegiatan pengendalian faktor risiko hipertensi. Perubahan setelah dilakukan pemberdayaan adalah peningkatan keterampilan mengukur lingkar perut, menghitung IMT, kemampuan berkomunikasi efektif dengan peserta posyandu. Diskusi: Peningkatan pengetahuan dan keterampilan responden membuktikan bahwa upaya promotif melalui pemberdayaan masih sangat relevan saat ini. Pelatihan secara intensif mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader. Pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan menjadikan kader lebih percaya diri dalam melakukan pengukuran faktor risiko hipertensi. Setelah mampu menentukan faktor risiko hipertensi, kader dapat dengan mudah mengajak para penderita hipertensi untuk melakukan pengendalian faktor risiko melalui kegiatan senam hipertensi dan memberikan nasihat pencegahan hipertensi.
Pendahuluan : Hipertensi sangat membahayakan jika faktor risiko tidak dikendalikan dengan baik. Pengendalian untuk mencegah faktor risiko meliputi upaya pemeliharaan kesehatan oleh petugas dan pemeliharaan mandiri oleh individu yang bersangkutan melalui perawatan diri hipertensi. Perilaku perawatan diri sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup pasien kronis, keluarga dan komunitas terutama penderita hipertensi. Tujuan: Penelitian ini menganalisis “Hubungan Perilaku Perawatan Diri dengan Kualitas Hidup Penderita Hipertensi ”. Metode : Studi Deskriptif korelasional dengan rancangan cross sectional. Subjek penelitian adalah Penderita hipertensi di Desa Rejoagung Kec. Ploso Kabupaten Jombang. Teknik Sampling menggunakan Purpusive Sampling . Analisa data menggunakan korelasi Kendall Tau. Hasil : Perilaku perawatan diri penderita hipertensi sebagian besar (57,6%) positif dan hampir setengahnya (42,4%) negatif. Kualitas hidup penderita hipertensi sebagian besar (63,6%) mengalami sedikit masalah dan hampir setengahnya (30,3%) kualitas hidup baik dan sebagian kecil 6,1% kualitas hidup mengalami cukup masalah. Nilai P.value 0,000 < ???? 0,05 dimana lebih kecil dari standart signifikan 0,05 berarti ada Hubungan Perilaku Perawatan Diri dengan Kualitas Hidup Penderita. Kesimpulan: Perilaku perawatan diri positif akan membuat kualitas hidup baik. Penderita bisa mengikuti posyandu/Posbindu rutin agar tekanan darah terkontrol guna mencegah komplikasi serta menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat hipertensi
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.