Kandungan zat besi baik di dalam ASI maupun susu formula keduanya rendah serta bervariasi. Namun bayi yang mendapat ASI mempunyai risiko yang lebih kecil untuk mengalami kekurangan zat besi dibanding dengan bayi yang mendapat susu formula. Hal ini disebabkan karena zat besi yang berasal dari ASI lebih mudah diserap, yaitu 20-50% dibandingkan hanya 4 -7% pada susu formula. Keadaan ini tidak perlu dikuatirkan karena dengan pemberian makanan padat yang mengandung zat besi mulai usia 6 bulan masalah kekurangan zat besi ini dapat diatasi(Hendarto & Pringgadini 2013). Fe merupakan salah satu zat yang berperan dalam pertumbuhan bayi. Dan banyak yang masyarakat yang beraggapan bahwa status gizi pada ibu berpengaruh dalam komponen dalam ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu besar kandungan Fe dalam Air susu ibu dengan metode Atomic Aborbtion Spectroscopy (AAS). Hasil penelitian di dapatkan Hb pada ibu menyusui normal Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan kadar Fe dalam ASI pada ibu menyusui dengan Hb normal dengan ibu menyusui yang anemia. The iron content both in breast milk and in formula milk are low and varied. However, babies who get breastfeeding have a lower risk of experi- encing iron deficiency compared to babies who get formula milk. It hap- pens because iron obtained from breast milk can be more easily absorbed, which is 20-50% compared to only 4-7% in formula milk. This situation does not need to be worried because with the provision of solid foods containing iron starting at the age of 6 months the problem of iron defi- ciency can be overcome.And many people think that the nutritional status of mothers influences the components in breast milk.This study aims to determine the amount of Fe in breast milk with Atomic Aborbtion Spectroscopy (AAS) method. The sampel used this study was breast milk in mild anemic mothers as much 6 sampel, sufficient anemic mother as much 6 sampel and normal mother as much 6 sampel, total sample in this study was 18 sampel breast milk. The results of the study can be concluded that there was no significant difference in Fe levels in breast milk in mild anemic mothers, sufficient anemic mother and normal mothers.
Catfish nursery pond water generally contains ammonia and nitrites. Ammonia and nitrite in this fish farming system start with uneaten catfish feed residue, feces, and metabolic products that enter the waters. Utilization of catfish feed which contains high protein can absorbed by fish as much as 20-30% of nutrients. The rest will be excreted in the form of feces. Feces and food scraps that settle in this water contain ammonia and nitrites, which affect the quality of the water. Efforts to maintain water quality are by reducing and disposing of pond water in the river. This is categorized as water pollution. Efforts to control this water pollution are the technique of bioremediation. The aim of bioremediation techniques is to restore the ecological balance in waters by utilizing microorganisms so that a process of degradation of harmful and complex compounds occurs into harmless compounds. The microorganisms used in this study were bacteria Rhodopseudomonas palustris which can to oxidize and decompose organic matter effectively reducing water quality. This research was conducted to examine the effect of bacterial efficiency Rhodopseudomonas palustris as a bioremediator for catfish pond water waste based on reducing levels of ammonia and nitrite. Testing the ammonia and nitrite levels using a spectrophotometric method with different wavelengths. Observations in this test were carried out for three days under anaerobic conditions and light at a temperature of 33°C. Observations showed that bacteria Rhodopseudomonas palustris had an effect on reducing nitrite levels 12.65% greater than the control. While the addition of bacteria to the observation of ammonia levels did not have a decreasing effect as indicated by the value F <F crit.
Kalsium karbonat (CaCO3) dikenal dengan mineral anorganik yang dengan harga murah secara komersial. Nilai kesadahan air dapat ditingkatkan dengan menambahkan beberapa senyawa seperti kalsium karbonat. Sterilisasi adalah proses penghilangan atau membunuh mikroorganisme serta mencegah terjadinya kontaminasi. Pemanfaatan kalsium karbonat dimasa sekarang banyak digunakan sebagai bahan pembawa (carier) pada probiotik hewan. Sebagai bahan pembawa (carier), penggunaan kalsium karbonat haruslah terbebas dari pencemaran bakteri. Ini dimaksudkan agar probiotik yang dihasilkan juga tidak terdapat bakteri selain dari probiotiknya sendiri. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini difokuskan untuk meneliti perbandingan efektivitas proses sterilisasi kalsium karbonat dengan proses sterilisasi kering menggunakan oven dan proses sterilisasi basah menggunakan autoclave berdasarkan jumlah total plate count bakteri. Berdasarkan penelitian pada perlakuan normal atau tanpa sterilisasi didapatkan hasil total bakteri kalsium karbonat perlakuan sebanyak < 2,2 x 103 cfu/mL, pada perlakuan sterilisasi basah menggunakan autoclave jumlah total bakteri sebanyak < 1,1 x 103 cfu/mL dan hasil pada perlakuan sterilisasi kering menggunakan oven jumlah total bakteri sebanyak 0 koloni. Metode sterilisasi kering dengan menggunakan oven lebih cocok digunakan pada sterilisasi kalsium karbonat dibandingkan dengan metode sterilisasi basah menggunakan autoclave. Pada uji water contentdidapatkan hasil yang sama pada ketiga perlakuan kalsium karbonat, ini menunjukkan bahwa metode sterilisasi kering dan basah pada kalsium karbonat tidak berpengaruh terhadap persentase kadar air yang terkandung di dalamnya. Pada uji patogen didapatkan hasil negatif Escherichia coli dan Salmonella sp pada ketiga perlakuan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji kualitas minyak goreng curah dengan uji organoleptis, penentuan bilangan asam menggunakan titrasi asam basa, bilangan peroksida dengan metode iodometri dan kadar air menggunakan metode gravimetri. Sampel minyak goreng curah sebanyak empat jenis berwarna kuning diperoleh dari empat pasar tradisional yang berbeda di kota Surakarta. Pengujian minyak dilakukan secara triplo dengan merujuk pada SNI untuk syarat mutu minyak goreng. Hasil pengujian minyak goreng curah diperoleh kadar air > 0,15 % dan bilangan peroksida > 0,10 % menunjukkan tidak memenuhi standar mutu SNI dengan nilai yang melebihi standar. Sedangkan parameter bilangan asam < 0,60 mg/KOH g dan kadar asam lemak bebas < 0,3 % yang memenuhi standar mutu SNI. Referensi: [1] A. N. Febriyanto and K. S. Firdausi, “Studi Polarisasi Fluoresensi Menggunakan Sampel Minyak Sawit,” Youngster Phys. J., vol. 5, no. 4, pp. 463–468, 2016. [2] Badan Standardisasi Nasional, “Minyak Goreng,” Sni 3741 2013, pp. 1–23, 2013, [Online]. Available: https://www.academia.edu/4506592/21744_SNI_3741_2013_minyak_goreng_web. [3] S. Karouw and C. Indrawanto, “Perubahan Mutu Minyak Kelapa dan Minyak Sawit Selama Penggorengan,” Bul. Palma, vol. 16, no. 1, pp. 1–7, 2016, doi: 10.21082/bp.v16n1.2015.1-7. [4] W. Siswanto and S. A. Mulasari, “Peningkatan Peroksida Minyak Goreng Curah Dan Fortifikasi Vitamin A,” Issn 1978-0575, vol. 9, no. 1, pp. 1–10, 2015. [5] L. Marlina and I. Ramdan, “Identifikasi kadar asam lemak bebas pada berbagai jenis minyak goreng nabati,” J. TEDC, vol. 11, no. 1, pp. 53–59, 2017, [Online]. Available: ejournal.poltektedc.ac.id. [6] A. S. Suroso, “Kualitas Minyak Goreng Habis Pakai Ditinjau dari Bilangan Peroksida , Bilangan Asam dan Kadar Air,” J. Kefarmasian Indones., vol. Vol 3, no. 2, pp. 77–88, 2013. [7] E. Yulia, A. H. Mulyati, and F. Nuraeni, “Kualitas Minyak Goreng Curah Yang Berada Di Pasar Tradisional Di Daerah Jabotabek Pada Berbagai Penyimpanan,” vol. 2, no. 2, pp. 1–5, 2017. [8] M. T. I. Dewi and N. Hidajati, “Peningkatan Mutu Minyak Goreng Curah Menggunakan Adsorben Bentonit Teraktivasi,” Chemistry (Easton)., vol. 1, no. 2, pp. 47–53, 2012. [9] D. S. Sopianti, Herlina., and H. T. Saputra, “Penetapan Kadar Asam Lemak Bebas Pada Minyak Goreng.,” J. Katalisator, vol. 2, no. 2, pp. 100–105, 2017, doi: http://doi.org/10.22216/jk.v2i2.2408. [10] A. Suyanto, S. Kusmiyati, and C. Retnaningsih, “Bilangan Peroksida Minyak Goreng Curah Dan Sifat Organoleptik Tempe Pada Pengulangan Penggorengan,” J. Pangan dan Gizi, vol. 01, no. 01, pp. 7–14, 2010, doi: 10.26714/jpg.1.1.2010. [11] N. C. Lempang, I. R. Fatmawali Palealu, “Uji Kualitas Minyak Goreng Curah Dan Minyak Goreng Kemasan Di Manado,” Pharmacon, vol. 5, no. 4, pp. 155–161, 2016, doi: 10.35799/pha.5.2016.13987.
Pemanfaatan tanaman sereh yang berada di sekitar menjadi tambahan nilai guna untuk menjadi suatu produk cairan pembersih lantai yang dapat digunakan masyarakat dan menjadi produk yang dapat dijual sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi kepada masyarakat Purbayan dalam memanfaatkan tanaman sereh yang berada disekitar menjadi produk cairan pembersih lantai. Metode kegiatan ini diawali dengan pemberian materi mengenai ekstrak daun sereh dan manfaatnya, dilanjut dengan pelatihan kepada masyarakat dengan membuat kelompok kecil agar dapat terlibat langsung dalam pembuatan cairan pembersih lantai sambil diskusi dan tanya jawab, kemuadian diakhiri dengan evaluasi dan tindak lanjut. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah setiap warga dapat membuat cairan pembersih lantai ekstrak daun sereh dan menujukkan adanya peningkatan pemahaman mengenai bahan- bahan dan fungsi masing-masing bahan dalam pembuatan cairan pemebrsih lantai. Cairan pembersih lantai ini sangat menjanjikan untuk dapat diproduksi masal menjadi usaha mandiri warga. Harapannya melalui pelatihan ini dapat meningkatkan kemampuan dan kreatifitas masyarakat Purbayan Sukoharjo dalam pembuatan cairan pembersih lantai ekstrak daun sereh, sehingga menjadi produk yang bernilai guna.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.