One of the nutritional problems at this time is the high stunting of child in under five yearsStunting caused by a multidimensional factor and not only caused by malnutritionexperienced by pregnant women and children under five. Other factors that affect the motherare the mother's posture (short), the pregnancy is too close, the mother is still a teenagerand the lack of nutritional intake during pregnancy. This study aims to analyze therelationship between the age of pregnant women and the incidence of stunting. This type oresearch is analytic observational with a case control design, the number of samples is 80respondents, namely mothers who have children aged 1-3 years (40 cases and 40 controls)Data analysis used univariate and bivariate analysis. Maternal age at pregnancy did nosignificantly influence the incidence of stunting p value 0.368. The conclusion is that themother's age at pregnancy hasn’t a risk of stunting in children who are born.
Pandemi COVID-19 merupakan kondisi darurat global yang terjadi karena infeksi COVID-19 di seluruh dunia. Di Indonesia, dua bulan pasca kasus pertama COVID-19 terkonfirmasi, telah terkonfirmasi sebanyak 18.010 pasien positif COVID-19 dan sejumlah 1.191 meninggal. Untuk itu perlu penerapan protokol kesehatan untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19 termasuk di Posyandu, padahal posyandu cenderung menimbulkan kerumunan mengingat sasaran bayi dan balita banyak, sehingga kader posyandu perlu dibekali strategi khusus untuk menerapkan protokol kesehatan.. Tujuan Pengabdian Masyarakat ini meningkatkan pengetahuan kader tentang protokol kesehatan serta mendorong partisipasi aktif kader mengedukasi ibu-ibu yang memiliki balita untuk menerapkan di Posyandu. Metode pengabdian yang dilakukan adalah dengan pendekatan penyuluhan tentang protocol kesehatan, serta pendampingan penerapan protokol kesehatan di Posyandu. Jumlah responden sebanyak 25 kader posyandu di Kelurahan Ngilir Kecamatan Kendal Kabupaten Kendal. Hasil pengabdian masyarakat ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan kader tentang protokol kesehatan dengan rata-rata pengetahuannya 68,4 meningkat menjadi 83,2. Sedangkan hasil evaluasi penerapan protokol kesehatan ada 40% kader belum rutin mencuci tangan tiap 1 pelayanan dan 32% kader belum menjaga jarak. Kesimpulannya penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan kader tentang protocol kesehatan, namun dalam penerapannya masih ada yang belum rutin cuci tangan setiap satu kali pelayanan dan menjaga jarak
ABSTRAKKetuban pecah dini adalah keluarnya cairan dari jalan lahir sebelum prosespersalinan.Insiden pecah ketuban secara spontan sebelum usia gestasi 37 mingguadalah sekitar 3-6%. Sekitar 30-40% persalinan premature didahului oleh pecahketuban. Komplikasi ini merupakan faktor paling signifikan terhadap kemungkinankelahiran premature. Hasil survey pendahuluan di RSUD Dr.H.Soewondo Kendal padatahun 2012 terdapat 1231 ibu bersalin diruang VK. Dari jumlah tersebut diketahui 65 ibubersalin mengalami persalinan premature yang disebabkan oleh ketuban pecah dini.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi ibu bersalin ketuban pecah dinidengan kejadian partus prematurus di RSUD Dr.H.Soewondo KendalJenis penelitianyang digunakan adalah deskriptif. Subyek penelitian adalah semua ibu bersalin diRSUD Dr.H.Soewondo Kendal pada bulan Januari-Februari tahun 2013, didapatkanjumlah sampel sebanyak 419 responden. Kesimpulannya hasil penelitian ini adalah ibuyang mengalami persalinan KPD sebanyak 330 (78,8%) dan ibu yang mengalamiPartus Prematur sebanyak 116 (27,7%).Saran bagi tenaga kesehatan agarmemberikan pelayanan yang terbaik pada ibu bersalin yang mengalami KPD dan bayiyang lahir premature.
ABSTRAK Pneumonia merupakan penyakit radang paru yang disebabkan bermacam-macam benda ataupun kuman seperti virus, bakteri, jamur, dan benda-benda asing yang masuk dalam sistem pernapasan. Tujuan penelitian ini untuk mengambarkan penyebab pneumonia pada bayi umur 6-12 bulan di wiliyah kerja Puskesmas Kendal 2 Kabupaten Kendal.Jenis penelitian menggunakan survei deskriptif dengan menggambarkan kejadian pneumonia. Populasi dan sample dalam penelitian ini adalah semua bayi berumur 6-12 bulan yang mengalami pneumonia. Teknik pengambilan sample dalam penelitian ini menggunakan sampel jenuh dengan semua anggota populasi di jadikan sampel yang berjumlah 34 responden.Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar status gizinya baik yaitu sejumlah 33 bayi (97%), status imunisasi lengkap yaitu sejumlah 32 bayi (94,1%), dan berat badan normal yaitu sejumlah 33 bayi (97%).Kesimpulan dari penelitian ini bahwa sebagian besar penyebab pneumonia pada bayi umur 6-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kendal 2 tidak disebabkan oleh status gizi, berat badan lahir dan status imunisasi. Disarankan terutama seorang ibu lebih meningkatkan pengetahuan tentang penyebab kejadian pneumonia pada bayi umur 6-12 bulan.
ABSTRAKLatar Belakang: Pelayanan KB pada masa pandemic mengalami perubahan yang dilaksanakan sesuai dengan protocol Kesehatan yang diberlakukan oleh pemerintah selama masa Pandemi. Masih banyak masyarakat yang belum memahami prosedur pelayanan akseptor dimas pandemic . Metode: kegiatan ini berlangsung pada tanggal 27 Juni 2020 di Laborat UPP Poltekkes Semarang Kampus Kendal . dimulai dengan kegiatan pre test,lalu pemberian penyuluhan Kesehatan tentang pedoman pelayanan akseptor KB dimasa Pandemi Covid 19 secara luring dilaksanakan oleh seluruh dosen kebidananan bekerjasama dengan PC IBI Kabuapten Kendal, DP2KBP2PA Kendal dan tim pengawal kodim Kabupaten Kendal. Dilanjutkan diskusi pelayanan akseptor dan diakhiri post test.Hasil: pengetahuan akseptor tentang pelayanan KB dimasa pandemic meningkat menjadi baik 75 % Kesimpulan: Penyuluhan Kesehatan yang dilakukan secara langsung dapat meningkatkan pengetahuan akseptor tentang pelayanan KB di masa Pandemi yang akan menurunkan angka kegagalan KB selama masa pandemic covid 19. ABSTRACTBackground: Family planning services during the pandemic underwent changes which were carried out in accordance with the Health protocol imposed by the government during the Pandemic. There are still many people who don't understand the acceptor service procedure during the pandemicMethods: This activity took place on 27 June 2020 at the UPP Poltekkes Semarang Health Laboratory, Kendal Campus. starting with pre-test activities, then providing health education about family planning acceptor service guidelines during the Covid 19 Pandemic offline carried out by all midwifery lecturers in collaboration with PC IBI Kendal Regency, Kendal DP2KBP2PA and the Kendal District Kodim guard team. Followed by a discussion of acceptor services and ended with a post testResults: knowledge of acceptors about family planning services during the pandemic increased to 75%Conclusion: Health counseling that is carried out directly can increase acceptors' knowledge about family planning services during the pandemic which will reduce the number of family planning failures during the covid 19 pandemic.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.