Perawatan orthodonti memerlukan waktu berbulan-bulan untuk menyelesaikannnya, kunjungan rutin harus ditaati. Keberhasilan perawatan orthodonti memerlukan motivasi yang tinggi dalam perawatan. Kegagalan untuk mentaati jadwal seringkali merupakan indikasi dari kurangnya kepatuhan di pihak pasien. Berbagai cara dapat dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan kontrol, salah satunya adalah pasien dimotivasi dengan baik agar mengerti dan menghargai perlunya jadwal kunjungan yang teratur. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan motivasi pasien dengan kepatuhan kontrol orthodonti cekat di Yogyakarta.Penelitian ini adalah survey analitik dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling Jenis dan teknik pengumpulan data dengan menggunakan data primer diambil dari hasil kuesioner dan data sekunder diambil secara langsung pada rekam medik. Populasi penelitian ini adalah pasien orthodonti cekat di klinik Yogyakarta. Analisis data menggunakan Korelasi Kendalls Tau. Motivasi pasien orthodonti cekat diketahui sebanyak 92,3% masuk dalam kategori motivasi tinggi. Kepatuhan kontrol pasien orthodonti cekat diketahui sebanyak 63,5% adalah pasien yang patuh kontrol. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara motivasi pasien dengan kepatuhan kontrol orthodonti cekat (p=0.007). Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi pasien dengan kepatuhan kontrol orthodonti cekat.
Latar Belakang: Berbagai masalah gigi mulut semakin bertambah seiring usia, diantaraya yaitu gigi tanggal. Namun belum diimbangi dengan pemanfaatan perawatan gigi tiruan untuk menggantikan gigi yang tanggal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan status ekonomi dalam mempengaruhi minat pra lansian dalam menggunakan gigi tiruan lepasan. Metode: Penelitian menggunakan survei analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel 65 Pra Lansia di Kampung Cipuruan. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner pengetahuan, status ekonomi dan minat menggunakan gigi tiruan. Analisis Data menggunakan SPSS dengan uji statistik Kendall-Tau (b). Hasil: pra lansia di Kampung Cipurun berpendidikan SMA 43%, memiliki pengetahuan baik 46,15% berstatus ekonomi rendah 55,38%, dan memiliki minat sedang menggunakan gigi tiruan 54%. Uji signifikansi tingkat pengetahuan (p=0.000) dan status ekonomi (p=0.000) berhubungan dengan minat menggunakan gigi tiruan sebagian lepasan. Kesimpulan: Ada hubungan bermakna antara pengetahuan dan status ekonomi dengan minat pra lansia dalam menggunakan gigi tiruan lepasan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.