Abstrak Telah dilakukan penelitian penentuan dimensi sudu turbin dan sudut kemiringan poros turbin pada turbin ulir Archimedes. Penelitian ini melakukan kajian pada beberapa parameter turbin ulir yaitu penentuan dimensi sudu turbin dan sudut kemiringan poros turbin agar dihasilkan kinerja turbin optimum. Penentuan dimensi sudu turbin ulir mengikuti formulasi C.Rorres yang memaksimumkan volume air di antara kisar sudu turbin ulir. Dimensi sudu turbin ulir untuk potensi daya fluida head 2 meter dan debit 20 hingga 40 liter/detik yang dihasilkan memiliki spesifikasi: konstruksi rotor memiliki 2 buah sudu ulir, kisar ulir 413 mm, radius sudu luar (R) 408 mm dan radius sudu dalam(Rio) 109 mm. Kemudian dilakukan perhitungan panjang lintasan bentangan ulir agar menghasilkan kisar ulir sebesar 413 mm. Panjang lintasan bentangan ulir dapat diperoleh dengan menggunakan dua cara yaitu perhitungan persamaan helix atau simulasi software gambar, kedua cara ini menghasilkan panjang lintasan ulir sebesar 802 mm. Penentuan sudut optimum kemiringan poros turbin dihitung berdasarkan gaya berat dan gaya hidrostatis yang dihasilkan volume air di antara 2 sudu ulir, perhitungan ini mendapatkan sudut optimum kemiringan poros adalah 32°. Kata kunci : head rendah, turbin ulir, kinerja , sudu turbin dan sudut kemiringan
ABSTRAKKondisi ketidakselarasan sistem transmisi pulley-belt pada mesin bubut berpengaruh terhadap nilai inefisiensi konsumsi energi mesin perkakas. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian evaluasi kinerja efisiensi energi mesin bubut pada kondisi sistem transmisi pulley-belt mesin yang selaras dan tidak selaras. Kajian ini menggunakan metoda penilaian indikasi specific energy consumption (SEC) dari proses pemesinan bubut. Nilai total konsumsi energi saat proses pemotongan diukur menggunakan power analyzer, dan diolah menjadi nilai data SEC, kemudian dianalisis menggunakan Data Envelopment Analysis untuk mendapatkan harga referensi. Penilaian skor penurunan energi setiap mesin diperoleh dengan membandingkan jarak nilai SEC setiap mesin terhadap nilai referensi. Obyek penelitian menggunakan lima buah mesin bubut uji berkapasitas daya medium. Hasil kajian menunjukkan bahwa pada kondisi ketidakselarasan sistem transmisi pulley-belt menyebabkan terjadinya inefisiensi energi mesin bubut sebesar 5%.Kata kunci: Data Envelopment Analysis ,efisiensi energi, ketidakselarasan, SEC ABSTRACTThe pulley belt transmission system's misalignment condition on turning machine affects the low-efficiency value of machine tool energy consumption. This study aims to evaluate the energy efficiency of a lathe in the alignment and misalignment of the pulley-belt transmission system. This study used a method of assessing the specific energy consumption (SEC) of the lathe machining process. During the cutting process, the total energy consumption value is measured using a power analyzer and processed into SEC data values, then analyzed using Data Envelopment Analysis to obtain a reference value. The assessment is obtained by comparing the distance between each machine's SEC value and the reference value. The case study's object was conducted on five test lathes with medium power capacity. The study results show that the pulleybelt transmission system's misalignment causes the lathe's energy inefficiency of more than 5%.Keywords: Data Envelopment Analysis, efficiency energy, misalignment, SEC
Seringnya terjadi kegiatan perawatan (downtime) tidak terencana mesin Curing pada line produksi ban mobil PT XYZ merupakan indikasi adanya ketidakefektifan perawatan terencana (PM) yang diterapkan perusahaan. Downtime tidak terencana menyebabkan line produksi berhenti dan kehilangan waktu berproduksi, meningkatnya jumlah produk gagal saat setup, dan tingginya biaya perawatan mesin produksi. Perusahaan perlu meningkatan efektivitas dan efisiensi kinerja system perawatan melalui pembaharuan jadwal perawatan agar availability mesin tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi komponen penyebab kegagalan fungsi mesin curing dan menghasilkan rekomendasi waktu interval perawatannya yang sesuai. Metoda distribusi Weibull digunakan untuk mendapatkan nilai index of fit time to failure beberapa komponen kritis mesin, menganalisa laju kerusakan komponen, menghitung nilai mean time between failure (MTBF) komponen sebagai durasi expected lifetime komponen tersebut. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat dua komponen kritis pada mesin curing dengan indikasi laju kerusakan seiring waktu (nilai β>1), yaitu silinder press dan EPV dengan nilai MTBF sebesar 89 hari untuk silinder press dan 231 hari untuk EPV. Hasil kajian ini mengusulkan pembaharuan jadwal PM mesin curing agar mempertimbangkan penambahan kegiatan PM baru yang mengakomodir nilai durasi expected lifetime dari komponen-komponen penyebab mesin breakdown, sehingga dapat meminimalkan downtime tidak terencana.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.