Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan aktivitas etnomatematika pada budaya lokal masyarakat pesisir di pasar ikan Gebang Kabupaten Cirebon. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel dengan pertimbangan tertentu (purposive sampling), adapun sampelnya yaitu 2 tokoh adat, 3 pegawai pasar, 3 tokoh masyarakat, 3 nelayan, dan 2 pedagang ikan. Peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan menggunakan analisis domain. Adapun untuk memeriksa keabsahan data digunakan triangulasi sumber data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat aktivitas matematika berbasis budaya di pasar ikan Gebang Cirebon. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas menghitung, membilang, mengukur dan membuat rancang bangun.
Kemampuan mahasiswa dalam melakukan pembuktian matematis tidak sama bergantung dari kategori kognitifnya. Salah satu metode pembuktian matematika adalah induksi matematika yang memerlukan pemahaman konsep secara sistematis. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kemampuan pembuktian matematis mahasiswa yang memiliki kategori kognitif tinggi dan rendah menggunakan induksi matematika. Subjek penelitian ini adalah empat orang mahasiswa tingkat tiga Program Studi Pendidikan Matematika dengan klasifikasi dua orang mahasiswa memiliki kemampuan kognitif tinggi dan dua mahasiswa berkemampuan rendah. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar tes materi induksi matematika dan pedoman wawancara. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang mendeskripsikan kemampuan pembuktian matematis mahasiswa dalam menyelesaikan soal terkait induksi matematika disesuaikan dengan kemampuan kognitif tinggi dan rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa dengan kategori kognitif tinggi mampu menyelesaikan setiap langkah pembuktian secara benar namun belum sistematis, sedangkan yang berkemampuan kognitif rendah tidak memahami alur pembuktian pada langkah induksi, kekeliruan memahami sifat distributif, dan ketidakteraturan menghubungkan setiap langkah pembuktian. Melalui artikel ini, peneliti berharap dapat menganalisis perlakuan yang tepat pada mahasiswa saat mengajar berbagai materi matematika yang menggunakan prasyarat induksi matematika. Kata kunci: pembuktian matematis, induksi matematika, kemampuan kognitif. ABSTRACT The students’ ability to perform mathematical proof is different depending on their cognitive category. One of mathematical proofing is mathematical induction which requires concepts understanding systematically. The purpose of this research is to know the ability of mathematical proof using mathematical induction of high and low cognitive category students. The subjects of this study are four third graders of Mathematics Education Study Program. Two students have high cognitive ability and the others have low cognitive ability. The mathematical induction material test sheet and interview guideline are used as research instruments. This is a descriptive research which describes the mathematical proof ability of students in solving problems related to mathematical induction adjusted with high and low cognitive ability. The results show that students with high cognitive category are able to complete each step of proof correctly but not systematically. At the same time, the students with low cognitive ability are not understand the proof steps at the induction step, the misunderstood the distributive property, and the irregularity connect the proof steps. The researcher expects to analyze the appropriate treatment to the students while teaching mathematical materials using mathematical induction prerequisites. Keywords: mathematical proof, mathematical induction, cognitive ability.
AbstrakBagi calon guru matematika, kemampuan berpikir relasional abstrak sangat mutlak diperlukan untuk menunjang kompetensinya sebagai calon guru yang profesional di masa mendatang, sehingga untuk mengetahuinya dapat dilakukan uji dengan memberikan soal-soal non-rutin geometri non Euclid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeteksi kemampuan berpikir relasional abstrak calon guru matematika dalam menyelesaikan soal-soal non-rutin. Metode kualitatif digunakan pada penelitian ini. Subjeknya ialah tiga orang mahasiswa tingkat akhir di Keguruan Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) yang dipilih berdasarkan hasil dari nilai kemampuan akademik tinggi. Teknik untuk menganalisis suatu data dilakukan dengan cara mereduksi data terlebih dahulu, kemudian data disajikan, selanjutnya ditarik sebuah kesimpulan, dan tahap akhir yaitu dapat diverifikasi hasil penelitian tersebut. Penelitian ini dapat mengetahui bahwa subjek telah memenuhi kemampuan berpikir relasional abstrak dengan fungsi kognitifnya. Sehingga secara umum dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir relasional abstrak bagi calon guru matematika program studi pendidikan matematika Universitas Swadaya Gunung Jati sudah beberapa yang memiliki dan terdeteksi sesuai dengan fungsi kognitif yang ada. Relational Abstract Thinking Ability of Prospective Mathematics Teacher Solved Non-Routine Problems on Non-Euclid Geometry Topic AbstractFor prospective mathematics teachers, abstract relational thinking skills are necessary to support their competencies as future professional teachers, so that they can be tested by giving non-Euclid geometry non-routine questions. This study aims to determine and detect the ability of relational thinking abstract of prospective mathematics teachers in solving non-routine questions. Qualitative methods are used in this study. The subjects were three final-level students at the Swadaya Gunung Jati University Teacher Training (UGJ) who were selected based on the results of high academic ability scores. The technique for analyzing a data is done by reducing the data first, then the data is presented, then a conclusion is drawn, and the final step is to verify the results of the research. This research can find out that the subject has fulfilled the ability of abstract relational thinking with cognitive functions. So, in general, it can be concluded that abstract relational thinking skills for prospective mathematics teachers of the mathematics education program at Swadaya Gunung Jati University have some that have and are detected according to existing cognitive functions.
AbstrakSelf-esteem merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan siswa dalam pencapaian akademik. Self-esteem yang rendah ditunjukkan oleh sifat siswa yang cenderung malas dan kurang fokus dalam belajar. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat self-esteem siswa kelas XII SMA Majalengka tahun ajaran 2019/2020. Metode penelitian ini kuantitatif melalui pengambilan data terkait self-esteem siswa. Adapun sampelnya ialah 72 siswa dari kelas XII IPS. Hasil penelitian saat pembelajaran daring, dapat diketahui bahwa rata-rata skor terendah untuk self-esteem siswa terdapat pada indikator keseriusan dan fokus ketika belajar matematika. Artinya mayoritas siswa kurang fokus ketika belajar matematika saat pembelajaran daring, dan motivasi yang muncul dari dalam dirinya sangat kurang sehingga keseriusan dalam belajar matematika juga kurang. Sedangkan untuk skor tertinggi berada di indikator kepuasan diri yang didapat siswa ketika mereka berhasil mempelajari matematika. Tentu saja ini sebanding dengan usaha yang dilakukan siswa agar dapat berhasil dalam belajar matematika yaitu dengan belajar dan berlatih matematika dengan tekun. AbstractSelf-esteem is one of the factors that influence student success in academic achievement. Low self-esteem is indicated by the nature of students who tend to be lazy and less focused on learning. The research objective was to determine the level of self-esteem of class XII SMA Majalengka students in the 2019/2020 school year. This research method is quantitative through data collection related to student self-esteem. The sample is 72 students from class XII IPS. The results of research when learning online, it can be seen that the lowest average score for students' self-esteem is on the indicators of seriousness and focus when learning mathematics. This means that the majority of students are less focused when learning mathematics during online learning, and the motivation that comes from within them is very lacking so that they are not serious about learning mathematics. Meanwhile, the highest score is in the indicator of self-satisfaction obtained by students when they are successful in learning mathematics. Of course, this is comparable to the efforts made by students to be successful in learning mathematics, namely by studying and practicing mathematics diligently.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.