Early childhood caries (ECC) adalah terdapatnya satu atau lebih kerusakan gigi yang terjadi pada bayi sampai usia 71 bulan. Pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut orang tua khususnya ibu berperan penting dalam mengubah kebiasaan buruk anaknya yang dapat menyebabkan karies. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang pencegahan karies dan hubungannya dengan kejadian ECC pada anak usia pra sekolah di kota Cimahi. Penelitian untuk penilaian tingkat pengetahuan ibu adalah dengan memberikan kuisioner kepada para ibu subjek penelitian dan memeriksa karies pada anak dan diukur menggunakan indeks dmf. Jumlah murid pada 7 TK terpilih sebanyak 219 orang dan subjek dalam penelitian ini yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yaitu sebanyak 172 orang yang terdiri dari ibu beserta anaknya yang berusia 3 – 5 tahun. Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu di kota Cimahi mengenai kesehatan gigi dan mulut paling banyak berada dalam kategori cukup yaitu sebanyak 111 orang (64,5%). Pada tingkat pengetahuan baik, indeks karies berada pada kategori sangat tinggi(30,3%). Pada tingkat pengetahuan cukup, indeks karies berada pada kategori sedang (36,0%) sedangkan pada tingkat pengetahuan buruk, indeks karies berada pada kategori sangat tinggi (100%). Penelitian ini menyimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu mengenai kebersihan gigi dan mulut dengan kejadian ECC pada anak usia pra sekolah di kota Cimahi
Streptococcus sanguinis (s.sanguinis) is one of the normal flora in the oral cavity. These bacteria act as a pioneer in forming plaques that cause most dental and oral diseases. It takes an antibacterial agent to be able to inhibit the clips of the plaque. One of the herbal plants that have been known to have antibacterial power is the mint leaf (Mentha Piperita L.). The antibacterial potency of this plant comes from its chemical compound content, such as flavonoids, polyphenols, tannins, and menthols. This study aimed to determine the inhibitory of mint leaf extract on the growth of Sanguinis. An experimental laboratory carries out research. Tests were carried out using the diffusion method in four test groups, namely mint leaf extract with a concentration of 2.5%, 5%, 7.5%, and 10%, and one control group that uses DMSO. Each treatment group repeated five times on the Mueller-Hinton media (MHA) using disk paper and incubated for 24 hours. The inhibition zone can be seen in the transparent area formed around the disk paperand then measured using the Sorong term to find a large diameter. Statistical analysis was carried out using the Kruskal-Wallis test. The study results that the largest inhibitory zone diameter was obtained in a test group with a concentration of 10% (16.39 mm), while the lowest diameter in the control group (4.89 mm) 10% concentration was the highest among all test groups. The DMSO did not have an antibacterial effect. The higher the concentration of an antibacterial compound, it will also increase its effectiveness.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.