Olahraga bagi sebagian orang sudah bukan hanya merupakan kebutuhan hidup sehari-hari, namun juga sudah dianggap sebagai gaya hidup. Dengan melakukan olah raga bukan hanya sekedar mendapatkan kebugaran tubuh tapi juga mendapatkan banyak manfaat lainnya. Trend Olah raga ini juga menjadi gaya hidup yang berkembang pesat pada masyarakat urban, dengan semakin banyaknya kelompok masyarakat tersebut yang rutin melakukan jenis olah raga yang dapat dilakukan di sela sela keterbatasan waktunya. Olah raga bersepeda adalah salah satu kegiatan yang banyak diminati oleh kaum urban. Munculnya kelompok bersepeda pada masyarakat urban merupakan refleksi dari kebutuhan berolah raga sambil berekreasi di luar ruangan. Terdapat berbagai macam motivasi para pesepeda, dari hanya sekedar berkeinginan berolah raga, berwisata, mengurangi efek polusi udara, penghematan bahan bakar dan menghindari kemacetan, mencari pengalaman dan tantangan baru, pertemanan, hingga hanya sekedar mencari aktualisasi diri. Untuk mengetahui jenis motivasi beraktifitas bersepeda pada masyarakat urban,  dilakukan kuesioner terhadap kelompok bersepeda serta penggemar kegiatan bersepeda lainnya. Hasil kuesioner yang diperoleh dapat mengelompokan serta mencirikan para pesepeda kaum urban berdasarkan karakteristik dan motivasi, serta menentukan strategi strategi pengembangan wisata pesepeda kaum urban dengan menganalisa faktor faktor internal IFAS dan eksternal EFAS dari karakteristik motivasi para pesepeda urban tersebut, serta menentukan strategi berdasarkan metode SWOT. Sehinga diperoleh strategi strategi pengembangan wisata bersepeda bagi masyarakat urban.

Purpose: the main focus in this research is to identify and map geological and non-geological potentials based on three main pillars in the development of geoparks, namely geodiversity, biodiversity and cultural diversity Research methods: The method used in this research is qualitative research with a case study design. While the analysis techniques used are interactive models and map analysis, using Arcgis 10.3. Results and discussions: The results showed that in addition to geological sites, many non-geological sites can be developed into geotourism attractions with high cultural and biodiversity values.

Rumah Atsiri Indonesia is located in Plumbon Village, Tawangmangu District, Karanganyar Regency, Central Java Province. This study aims to determine the potential and the development strategy of educational tourism at Rumah Atsiri Indonesia in the era of adapting to a new normal. This study used qualitative research method. The data collection technique was done by triangulation, namely a combination of observation, interview, and documentation from various accurate data sources. The data analysis technique used was SWOT analysis. The results of this study indicate that Rumah Atsiri Indonesia with the concept of educational tourism has natural and cultural potentials. The implementation of the CHSE Health Protocols at Rumah Atsiri Indonesia in the era of adapting to a new normal has run smoothly and has received the CHSE Certification label from the Ministry of Tourism and Creative Economy of the Republic of Indonesia. The development strategies of educational tourism at Rumah Atsiri Indonesia are as follows: (a) maximizing the various types of tourist attractions; (b) conducting digital tourism promotion of educational tourism at Rumah Atsiri Indonesia; (c) increasing the quality and quantity of facilities for the visitors; (d) Scheduling annual tourism activities; (e) adjusting the price of products and services with the service quality; (f) increasing the competence of tourism human resources; (g) introducing the various types of plants and their benefits for health; and (h) collaborating with various stakeholders from academia, business, government, community, and media.